Drrt... Drrrt... Drrrt... (handphone romi berdetak kencang), iya sulis ada apa tanya romi ke sulis yang ada diseberang sana. Pak. Jalil preman kampung rambutan jatuh sudah siuman, apakah kita balik pergi kesana, tanya sulis ke romi. Iya lis besok kita kesana, ini hari ketemuan yuk ditaman kota, mau gk. Ayok sapa takut(sulis menantang balik ajakan romi).
Sampai nanti jam satu siang kata romi, iya rom jawab sulis. (Seketika itu juga sulis membuka kancing baju satu demi satu, setelah membuka bajunya dia kemudian membuka bra, rok dan juga sempaknya, beberapa detik nya lagi dia pergi kekamar mandi. Didalam kamar mandi romi yang tadinya sabunan kehilangan konsentrasi, dilihat nya sebuah gunung kembar menjulang tinggi keatas, sedetik kemudian diraihnya puncak gunung kembar dengan lidahnya, airliurnya mengelilingi puncak gunung kembar berbukit sehingga membuat sulis terangsang teramat sangat. Tak diduga petir menyambar seng warga tetangga sebelah rumah sulis, sulis pun terkejut bukan main dia tersadar dari lamunannya, untung saja tidak mengenai rumah saya kata sulis, setelah daripada itu dia pun berpakaian dan menyemprotkan minyak wangi ke baju barunya).
sulispun kebawah lantai dasar atau juga ruang tamu rumah mereka, mama dan papa sulis disibuki dengan hape dan suratkabar, mama papa sulis pergi sekarang ya, mau kemana kamu sulis tolong nak duduk sebentar papa mau bicara. maaf pa sulis sudah telat nih sulis mau jumpa sama bang romi, assalamualaikum pa ma, kata sulis berpamitan.
Begitulah anak jaman sekarang pa, tidak ada sopannya sama orang tua, kalo dijaman kita beda lagi ya pa kata mama sulis.
Di halte seberang rumah, sulis menunggu angkot setelah itu menaiki angkot menuju taman kota, pas mau turun sulis dikaget kan dengan suara romi (woooi) sulis memarahi romi tanpa ada hentinya, romi pun enggak kehabisan akal, romi langsung menyipok (cium) bibir sulis yang lembut bagaikan es krem dan sulispun terdiam sambil menghayati sensasi ciuman yang diberikan oleh romi.
Salah satu dari keramaian bertepuk tangan, karena sulis dan romi tidak sadar akan ada keramaian yang akan menonton mereka. dan diikuti yang lainnya untuk bertepuk tangan.
Sulis menarikku untuk menjauh dari keramaian, sebentar, sulis, kenapa tanya sulis. motor ku itu kuparkirkan didepan halte, ntar nanti hilang jawabku. Ya udah yuk kita kesana ambil sepeda motor mu kata sulis.Setelah kudapatkan motor ku, sulis memelukku dari belakang terus kunyalakan sepeda motor dan kujalankan. Ditengah perjalanan kami, kubertanya pada sulis, kemana kita sayang.
Langsung kehotel aja kita sayang, apa (terkejut akan hal itu, Gak biasanya sulis berkata seperti ini) ya udah kalo gak mau, kata sulis. Okelah sayang, kemudian stiur motor kubelokkan kekanan. Kita sampai sayang kataku dengan semangat. iya aku tahu pergi sana pesan kamar, kata sulis.
Aku bertanya sama resepsionis, selamat sore pak apa ada kamar untuk kami berdua, kami mau nginap malam ini, ada bang kamar kosong dilantai tiga dan nomor kamarnya tiga dua kosong, harga kamarnya seratus dua puluh ribu rupiah lengkap dengan air conditioner dan lemari esnya. Ini bang kuncinya dengan secepatnya kuambil kunci kamar tiga dua kosong itu. kamu belum bayar bang kata bapak resepsionis, oh ya aku lupa pak kemudian dompet disaku celana kukeluarkan dan kubayarkan sama pak resepsionis itu, Terimakasih, iya sama - sama kataku.
kalo suka, tolong dikomen dan divote Terimakasih.
Share this novel