Hotelnya lumayan bagus juga, di setiap koridor di isi dengan interior bunga disertai dengan kepala - kepala binatang dan juga pendingin ruangan.
Sementara dirumah romi, ayah si romi sakit kepala memikirkan anak pertamanya (romi) yang tidak juga pulang ke rumah. begitu juga mama dan adik - adiknya (gunawan, rani dan rini), mereka semua risau dan khawatir dengan romi yang tidak ada dirumah. coba papa telpon aja si romi mana tau dijawabnya pa kata mama romi, Waduh kenapa bodoh sekali papa ya ma dan kenapa papa gak teringat kesana. Mungkin saja papa merendah ya sudah pa telepon aja sekarang.
Drrt... Drrt... Drrrt (bunyi suara handphone). Romi yang lagi enak menghisap sebatang rokok, langsung menjawab halooo kemana aja kamu nak, papa kuatir nih. Maaf pa, aku sekarang di kampung rambutan jatuh, mau ketempat pak jalil, kabarnya ia sudah siuman. Maaf pa aku tidak bilang - bilang ke papa kata romi ke papa nya, ya sudah jaga diri kamu, jangan sampai kamu sakit kata papa romi. Iya pa terimakasih saran dan nasehatnya.Sambungan sinyal romi dan papa nya terputus.
Sedangkan dikeluarga sulis, cuma menanyakan tolong dijaga baik - baik anak kami, pesan dari papa sulis. ini serasa terbalik seharusnya dari pihak sulis yang merasa kuatir karena anaknya dibawa pergi wakwakwak (suara ketawa), romi ketawa terbahak - bahak mengingat cerita itu.
Ya sudahlah lebih baik aku mandi saja (romi berbisik - bisik dengan hatinya).
Selesai mandi romi pun memakai pakaian yang ia pakai tadi dan tak lupa ia memakai parfum lavender supaya nyamuk tidak nekat untuk menggigit nya.
Diluar sana sulis sibuk mengobral dengan ibu - ibu muda kayaknya seumuran dengan sulis, kupanggil sulis dengan nada pelan, lis.. sulis alhamdulillah dia menoleh keaku, ada apa bang romi tanya sulis.
apa kamu sudah mandi tanyaku pelan, belum bang jawab sulis. Kenapa belum pergi sana mandi, iya bang jawab sulis dengan nada suara terputus - putus.
Bersambung... kalo suka dengan cerita novel ini, tolong di vote ya. Terimakasih...
Share this novel