"Obrol@n Yang Menyenangkan "
Meja dan kursi tersusun rapi, pertanda pengunjung - pengunjung foodcourt, sudah pada berpulangan.
saya (Romi): hhmm (semua melihat ke arah saya)
Bambang atau kamu siska, apa kalian
sudah punya momongan?.
*** Mereka menjawab bersamaan***
Bambang /
Siska : Iya, sudah.
Bambang : Usia anak kami baru ja 2 tahun, nama
Rara Wulandari.
Sekolah di Taman Kanak - kanak
Smartkids Bridjend Katamso Medan.
Siska : Selain pelajaran bahasa indonesia,
ada juga pelajaran bahasa inggris nya.
Sulis : Sudah berapa anak kalian?
Siska : Anak kami hanya rara doang, kok.
Saya (romi)
: Gimana kalo kita cari tempat liburan,
apa ada yang setuju gak nih usulan
saya.
***"Mereka bertiga menjawab serentak"*** Iya... ....
Bambang : Rencana liburan kita, mau kemana?
Siska : Bagaimana kalo kita liburan ke pulau
Berhala.
--------- Setuju ---------
Kami semua menjawab serentak.
Kemudian aku memanggil waiter dengan menyalakan senter di mancis, tak begitu lama waiter pun datang dan menanyakan ' kenapa, pak? Apa yang bisa saya bantu? apa mau bayar makanan?.
Iya betul, saya mau bayar makanan, berapa semua, tanyaku.
Terus waiter menjawab, semua makanan yang bapak dan ibu makan sebesar enam ratus ribu rupiah.
Sebelum saya mengeluarkan dompet dari saku celana saya, secara reflek bambang bicara.
Ya, sudah saya aja yang bayar kebetulan saya tadi ada rejeki menjual kambing,.,
Uang yang ada didompet bambang banyak sekali, uang merah semua seperti darah merah kental.
Ini, mbak uang nya, kalo ada lebih untuk mbak saja,,,
Terimakasih, bapak... kata si mbak waiter.
Sama - sama kata bambang.
Bambang memberikan kode sama istrinya (siska).
Kami duluan ya, rara sudah nungguin mamanya sedari tadi. Iya betul, rara sudah nungguin kami, duluan ya sulis,, bang romi duluan ya.
Okey jawab kami berdua, hati - hati juga dijalan.
dan mereka berdua pun berlalu.
Sayang, besok aku bersilaturrahmi kerumah kamu ya. Untuk apa abang kerumah sulis, biasalah untuk mengatakan bahwa abang sudah siap menjadi menantu dan juga menjadi suami kamu.
A... laaa... hh sudah abang tanya enggak sama kedua orangtua abang.
Belum kutanya, jawabku.
Tanya dulu lah abang, jangan - jangan kedua orangtua abang tidak setuju sama kedekatan kita ini, kata sulis.
iya ya betul juga ya lis, kataku sama sulis.
Bagaimana kalo kita sekarang ini pergi nonton aja, apa dek sulis, mau? Kalo sekedar nonton aja males deh.
Males ! kata kamu sulis, coba abang dengar alasan yang lain nya dek, tolong dek alasan apa itu.
Tak lama kemudian kerutan dialis mata sulis naik dan gelombang suara sulis meningkat tinggi.
*****A... P... A E.. N.. G.. G.. A.. K M.. A..K..A.. N***....
Sayang, suaranya jangan kenceng - kenceng.
Malu dong sama mbak - mbak waiter ya pasti lah kita makan.
Yuk,,, bang rom (tangan kanan sulis menangkap tangan kanan ku) dan mengarahkan ku keparkiran motor.
Aku semakin semangat ketika buah dada sulis menempel ke punggung ku, rasanya gimana gitu.
Sesampainya di thamrin plaza, akupun menyempatkan diri untuk singgah ke chatime,,
kak tolong beli dua minumannya minuman yang rasa gimana, bang. Apa rasa mangga, belimbing atau rasa buah naga?
Rasa buah naga aja deh, jawabku.
okey, akan saya siap kan, silakan duduk abang di kursi itu (penjaga konter menunjukkan dengan jari telunjuk nya kearah meja dan kursi).
Sambil menunggu antrean aku dan sulis pun duduk dimeja yang ditunjuk kan penjaga konter tersebut.
Menunggu antrean hampir satu jam, dan nomor antrean kami dipanggil oleh si penjaga konter chatime, berapa bang tanyaku sambil menunjukkan kebosanan ku. Limapuluh ribu aja bang jawab penjaga konter chatime, ini uang nya lima puluh ribu, apa engga' beli roti bang rotinya baru - baru nih kata si penjaga konter chatime,,
ah enggak deh besok - besok aja, sulis menarik - menarik baju kemejaku pertanda sulis suka akan roti itu.
Baiklah bang saya beli rotinya, berapa banyak bang tanya si penjaga konter chatime,,, saya beli sepuluh roti.
ini bang rotinya, harganya tigaratus ribu rupiah, bang.
Oke, bentar ya kataku sambil merogoh kantong celana panjang ku. Setelah membayar roti kami berdua pun cabut dari konter chatime,,,
Ayok lis cepat ntar keburu tutup konter pembayaran theater 21 nya, iya iya jawab sulis sedikit kecewa karena dibawa buru-buru samaku.
Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di bioskop theater 21Thamrin Plaza Medan.
Dengan cepat nya aku mengambil uang dari dompet dan membayar untuk dua tiket nonton di theater 21 thamrin plaza medan. Didalam hati aku Berkata kalo sulis suka sekali nonton film horor, kenapa lama sekali bang tanya sulis, masa dia ga' lihat apa antrean begitu panjang ya pasti lama lah, goblok bisikku dalam hati.
Dengan tenang menarik nafas agar bisa menjawab pertanyaan sulis, dan akupun berhati - hati untuk menjawab pertanyaan sulis agar ia tak gampang sakit hati terhadap diriku.
Sayang, cantik dan manis ku antrean tadi panjang maaf ya menunggu sayangku lama.
Iya bang sulis maaf kan, sekali lagi jangan lama ya, bang. Iya sayang sekali lagi abang tidak akan lama mengantri panjang lagi.
ngomong - ngomong abang tadi milih filem apa, tanya sulis. Ya filem kesukaan kamu sayang...
Apa tu abangku sayang,,,
Apa filem horor, bang. iya sayang benar sekali filem horor, judulnya apa ya bang tanya sulis sekali lagi.
Judulnya adalah Rumah Hantu jari kedua tanganku mengarah ke wajah sulis dan dia pun semakin takut.
Abang aku takut, bang. Jangan gitulah aku takut, sulis memeluk ku.
*Sayang kamu begitu lembut, he,, heh,,, * gumam ku dalam hati.
Udah dong sayang,, malu tu ditengok sama orang - orang disekitar kita biarin bang aku ga'takut Aku sayang kamu bang Romiii...
-------------------------------------
KECEMASAN FANNY ANAK PAK. JALIL
TERHADAP SAYA ROMI.
------------------------------------------
I____ bu,,, bu,,,,
Apa nakku? Ibu disini... Nak, ibu ga'kemana - mana koq nak.
Bang romi bu,,, mana bang romi,,,
Teriakku ke ibu.
Sebetulnya bu, aku sangat sayang dan cinta sama bang romi, kenapa ibu membiarkan bang romi pergi dari rumah kita ini bu..
Sayang minum obat nya dulu ya, ntar nanti bapak yang manggil bang romi.
Dari hari tu sampai sekarang itu aja jawaban ibu.
Iya nak maafin ibu, diminum sekarang ya nak obat nya.
lya, bu. Kemari kan obat ku, biar kuminum, bu.
Gitu dong anak ibu,,,
Kamu tambah manis, nak bila minum obat, pasti bang romi tergila - gila sama kamu bila kamu semanis ini nak.
(Aku tau ibu pasti menghibur ku, supaya aku meminum obat ini. Aku mulai mengantuk dan mataku menyipit, aku merasakan ibu menyelimuti badanku dan kurasakan juga langkah kaki ibu keluar pintu kamar. Selamat tidur sayang, ibu menyayangi dirimu, Pintu kamar terdengar tertutup dan tidak kudengar lagi suara ibu).
---------------------
D I T E R O R
--------------------
Pada suatu malam, sepulang dari mengantar sulis.
Aku sudah dirumah, dirumah aku lagi enak - enak diatas tempat tidur, (maaf guys maksud dari enak - enak aku sedang bermain Mobile Legend).
Tiba - tiba jendela kamar tidur rumah ku terbuka dengan sendirinya, padahal waktu itu tidak ada angin dan hujan tiba - tiba saja terbuka dengan sendirinya.
Di layar touchscreen ku, tiba - tiba saja ada bacaan **Aku Merindukan Kamu, sayang** terus dibawah nya ada bacaan F - A - N - I.
Ini kiriman siapa ya, jangan - jangan ini kiriman dari orangtua nya fani, terus saya merasakan sekujur tubuh saya menggigil akibat hawa dingin dari luar jendela dan saya menutup nya langsung saja kukunci jendela nya agar tidak terbuka lagi dan kemudian kututup seluruh tubuh ku dengan selimut agar tidak kedinginan lagi.
Share this novel