2

Crime Completed 2240

Sedang leka Aira mengemas tiba - tiba sebuah almari roboh. Bunyinya yang kuat mengejutkan Roy. Bergegas dia bangkit menghampiri Aira.

" Hoi kau buat apa hah ? " Tengking Roy bengang.

Terduduk Aira mendengarnya.

Laju sahaja tangan Roy menarik rambut Aira.

" Ampun awak. Saya tak buat apa - apa pun. Dia roboh sendiri. " Rayu Aira sambil menangis. Rambutnya dipegang menahan perit.

" Tak buat apa kau kata ? Habis hantu gigit sampai roboh ? " Tengking Roy sebelum menyeret Aira ke tandas.

Kepala Aira diselamkan ke dalam tong air.

" Kau memang sukakan buat aku marah ? " Tengking Roy sambil menyelamkan kepala Aira.

" Tak awak tak. " Kata Aira lemah sebaik Roy menarik keluar kepalanya.

Roy menyelamkan kembali kepala Aira. Tidak tahu kenapa dia berasa begitu marah.

" Maaf. Saya salah. " Kata Aira tercungap - cungap sebaik Roy menarik keluar kepalanya.

" Sedar pun. " Jerkah Roy sebelum menjirus tubuh kecil Aira.

Menggigil Aira menahan kesejukkan.

" Kau mandi sekarang. Tuala dalam plastik. " Arah Roy sebelum keluar menghempas pintu.

Dengan langkah longlai , Aira mengunci pintu sebelum menanggalkan pakaiannya yang basah - kuyup. Lambat - lambat Aira menjirus badannya sebelum kelam - kabut mandi dek rasa sejuk mengcengkam hingga ke tulang hitam.

Roy kembali berbaring keletihan.

Aira membuka pintu tandas sebaik telah yakin badannya telah dilap elok. Sebaik keluar Aira melihat Roy tidur di sofa. Di sebelah Roy kelihatan sebuah tilam lama dengan sepasang pakaian di atasnya.

Aira bergegas memakai pakaian yang ada sambil menggigil.

" Sini. " Panggil Roy sebaik Aira selesai memakai pakaiannya.

Aira terkedu menahan malu.

' Sepanjang aku pakai baju tadi dia tengok ke ? ' Fikir Aira resah.

" Sini aku kata. " Panggil Roy lagi.

Aira tetap diam kaku buntu.

" Kau kalau aku bangun memang sakit. " Ugut Roy bengang.

Lambat - lambat Aira menghampiri Roy.

" Dah kau tak payah muka entah apa - apa itu. Tidur sini. " Arah Roy sambil memberikan sedikit ruang untuk Aira.

" Aaa. " Aira ragu - ragu.

" Aku kata tidurkan. " Arah Roy geram.

" Saya tidur bawah boleh ? " Soal Aira takut. Kepalanya ditundukkan.

" Tidurlah tapi jangan menyesal. " Kata Roy sebelum kembali tidur.

" Aduh macam mana ini ? " Rungut Aira.

Aira mendekati Roy sebelum tangan Roy menepis tubuhnya.

" Aduh. " Aira mengaduh menahan rasa.

Perlahan - lahan Aira meletakkan kepala berbantalkan lengannya sendiri di atas sofa sementara dia duduk bersimpuh di atas tilam. Dia terdiam lena berdengkur halus kepenatan.

Roy terjaga dari lenanya sebaik mendengar dengkuran halus di sisinya. Segenap wajah Aira diperhatikan. Matanya yang sembap diusik perlahan. Kelihatan kerutan di dahi Aira menandakan dirinya sedikit terganggu. Sesekali sedu kedengaran mengiringi deruan nafas Aira.

Roy menyentuh lembut wajah Aira dengan jarinya sebelum terhenti di bibir kecil Aira. Lama Roy memerhati bibir itu sebelum dia bertindak diluar kawalan.

" Awak buat apa ini ? Tolonglah jangan apa - apakan saya. " Rayu Aira sayu sebaik tubuhnya ditolak kasar Roy. Air matanya deras mengalir di pipi.

Roy terus diam membisu memuaskan nafsunya. Segala rayuan dan rontaan Aira tidak diperdulikan.

Sebaik selesai , Roy menyeka lembut air mata Aira.

" Kau tak perlu bersedih sangat. Mulai sekarang kau perempuan aku. Perempuan simpanan aku. Pemuas nafsu aku. " Kata Roy tenang sebelum tidur di sisi Aira. Sebelah tangannya erat memeluk tubuh kecil Aira.

' Semurah itu aku di mata kau ? Apa salah aku pada kau ? ' Fikir Aira diiringi linangan air matanya sebelum terlena kepenatan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience