Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.
Tolong berikan like dan komen.
Happy reading
...
Di dalam mobil bernett mengumumkan informasi,bahwa untuk kepraktisan menjemput putra mereka dan kastil sedang di renovasi untuk membuat taman bermain, bernett gong membeli rumah di pusat kota.
Keamanan di daerah itu cukup bagus, itu juga dekat sekolah dan kedua perusahaan.
Poin yang paling penting adalah bernett ingin mereka hidup seperti sebuah keluarga dan bukan di layani seperti di kastil.Kejadian menginap di rumah candice membuat kesan yang membekas di hati bernett .
Karena itu, rumah ini tidak terlalu besar..
Saat ini bernett sedang membawa mereka ke rumah baru.Anak kecil begitu semangat mendengar rumah baru, sedangkan candice ikut saja, karena pendidikan dan keamanan putranya adalah nomer satu.
Rumah baru ini tidak terlalu besar dan bergaya eropa, namun tingkat keamanan cukup bagus dengan sidik jari.
Dekorasi mewah, furniture mahal,perangkat keamanan tingkat atas, bahkan kacanya anti peluru..
"Berapa harga rumah ini?". candice penasaran dengan rumah mewah ini.
"Aku tidak terlalu tahu".
"Kamu tidak tahu? apakah rumah ini bukan kamu yang beli?"
Bernett menjawab dengan tenang." Aku baru saja mengakuisisi sebuah perusahaan real estate semimggu yang lalu.Dapat di katakan properti ini sudah menjadi milikku."
Candice merasa tegang, cara orang kaya menghabiskan uang sungguh sesat.
"Daddy, ada kamarku"bryan melapor pada daddy nya.
Bernett gong tersenyum menuju kamar anak- anak yang di dekorasi penuh robot dan mainan, kamar ini sudah seperti surganya anak - anak.
Setelah candice selesai mengelilingi bangunan seluas 300 meter persegi, jantungnya berdebar- debar rumah ini terlalu bagus.Jadi mereka bertiga akan disini selama satu tahun..
"Mulai sekarang , hanya kita bertiga yang ada di rumah ini.Aku tidak akan memperkejakan pelayan,Oleh karena itu, kamu harus mengerjakan sesuatu seperti nyonya rumah ini."
kata bernett .
Nyoya rumah? dia bukan nyoya rumah ini, disini ia hanya sementara..
"Rumah ini terlalu besar, akan sedikit repot saat membersihkan." candice mengeluh
"Aku akan membantumu, kalau memang tidak mampu, aku akan mengundang pembantu rumah seminggu sekali." bernett juga maklum rumah ini cukup besar.
"Baiklah ,kalau begitu." Selama ini juga candice melakukan apapun sendiri, ditambah pria dewasa satu apakah dia bisa mengatasinya??
"Sekarang masih sore,kita turun ke bawah untuk membeli sayuran, kelak, kita akan memberi anak kita sebuah kehangatan keluarga.
Kehangatan keluarga juga bukan untuk putranya, bernett punya misi mendekati candice dan menenangkan pikiran.Selama tiga tahun ini bernett sudah bekerja keras, sekarang gong's corp sudah lumayan stabil.
Candice bingung, kenapa pria ini jadi baik dan mudah berinteraksi.
"Daddy, apakah kalian akan pergi ke mall? aku ikut" bryan muncul dari kamarnya.
Bryan sangat suka cuci mata dengan barang- barang di mall, walaupun ibunya jarang membelikan bryan sudah senang.
Ketika berjalan bryan cheng memegang tangan mommy dan daddynya, ia berada di tengah melompat- lompat dengan riang.
"Bryan , pelan-pelan" candice mengingatkan.
Di dalam mall
Bryan cheng duduk diatas troly, matanya melihat ke kanan dan kiri.Bernert bertugas mendorong troli, sedangkan candice yang memilih sayuran dan barang- barang. Jika, dilihat oleh orang luar mereka bertiga seperti keluarga bahagia.
Saat candice ingin membayar , ia mencari kartu kredit dalam tasnya , namun di depannya muncul kartu emas berkilauan .
"Bayar pakai punyaku" suara merdu bernett gong.
Candice mendorong tangan bernett , "aku akan bayar dengan kartuku sendiri"
Wanita ini masih saja sungkan dengan dirinya. Saat ini kasir sedang menghitung belanjaan dengan sistem barcode dan memberi tahu jumlah harga..Tangan panjang bernett gong langsung menaruh kartu di depan penjaga kasir.
"Gesek kartu ini"
Candice tidak mau kalah." Gesek pakai kartuku saja" sambil menaruh kartunya di meja.
Penjaga kasir wanita yang melihat wajah tampan bernett gong memilih kartunya." Aku pakai kartu bapak ini saja.."
Candice cheng juga tidak menyalahkan petugas kasir, dengan sedikit malu menyimpan kartunya kembali.
Bernett sudah memegang tangan bryan cheng dan satu tangan membawa tas belanja penuh.
Saat candice akan berbalik."Nona, kartu suami anda." candice menengok ke belakang ternyata bernett sudah jalan duluan, terpaksa menerima kartunya.
Muka candice memerah karena dikira istri bernett gong, ia juga tidak menjelaskan pada petugas kasir.
"Karena kartu itu adalah milik suamimu, simpan saja dengan baik" Bernett tadi masih mendengar dan bermaksud menggoda candice.
"Aku tidak mau" Candice memegang kartu berencana mengembalikan pada bernett gong, tapi dia tidak memakai jas..hanya ada saku di celananya.
Tangan kecil candice memasukkan kartu di celana depan milik bernett gong..Ia bermaksud memasukkan lebih dalam agar tidak terjatuh.Namun malah menyentuh junior milik bernett gong, ia langsung menarik cepat tangannya.
"Sudah selesai meraba" bernett juga merasakan sentuhan tadi.
Candice sungguh malu, kenapa bisa menyentuhnya?
"Nyalimu besar juga, berani menggodaku di dalam mall." bernett gong tidak melewatkan menegur dan menggodanya..Wanita ini sangat imut saat wajahnya memerah.
Candice menatap wajah bryan cheng, apakah anak ini mengerti yang mereka bicarakan, tampaknya bryan tidak mengerti malah sibuk merobek kotak susu anak- anak.
"Mommy, bantu aku buka" tangan mungil bryan menyodorkan kotak susu pada candice..
Sesampainya di rumah baru, candice membawa kotak belanja ke kulkas, sebagai seorang wanita candice merasa senang kulkasnya hampir penuh.
Candice cheng sedang sibuk di dapur, kedua lelaki sedang merakit robot, bernett gong membiarkan bryan memasang sendiri, ia mengajari kalau bryan cheng kesulitan..Sebagai seorang ayah, bernett bangga anaknya yang masih kecil sudah mempunyai kecerdasan seperti ini.
Setengah jam berlalu candice membawa 3 porsi nasi goreng, diatasnya di taburi daun bawang , mentimun dan irisan daging di goreng..
"Cuci tangan kalian dan makanlah"
Bryan cheng dan bernett gong pergi cuci tangan sebelum makan malam.
Mereka bertiga sudah duduk tenang bernett buka suara."Hari ini adalah hari pertama pindah ke rumah baru, kita harus merayakannya dengan minum anggur." Bernett gong tersenyum misterius.
Alkohol bisa menyelesaikan banyak hal.
"Aku tidak bisa minum alkohol"
"Tidak apa- apa, tidak perlu minum banyak, satu gelas saja cukup".
Bernett gong berjalan ke lemari penyimpanan anggur.Ia sengaja memilih dosis alkohol yang lumanyan tinggi.
"Daddy, aku harus minum apa"
"Anak kecil minum susu saja"
"Baik" tadi bryan cheng membeli empat kotak susu.
"Kamu boleh minum susu, setelah makananmu habis, jika tidak, kamu minum susunya besok lagi" Candice takut , bryan tidak makan nasigoreng, kalau terus memikirkan minum susu.
Bernett gong membawa dua gelas anggur merah memberikan satu pada candice ." Bersulang"
Share this novel