Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.
Tolong berikan like dan komen.
Haappy reading
...
Bernett tidak mengekor lagi, ia mengambil lagi segelas minum langsung diminum habis, sambil menunggu bernett berjalan- jalan di sekitar.
"Anda pasti nona candice cheng, aku teman linda." Kata justin zheng .
Mendengar dia teman linda candice ramah.
"Haloo, saya candice cheng."
"Ternyata kamu cantik seperti di foto, kamu sudah makan di depan ada restauran yang enak."
"Ah, belum." Candice jujur.
"Ayo makan bersama.!linda memintaku untuk menemani anda, ayo ngobrol sebentar untuk saling mengenal."
Candice melihat kanan ,kiri tidak melihat sosok bernett gong, apalagi dia teman linda ,tidak sopan untuk menolak ajakan makan." Baiklah, kebetulan aku juga lapar sedikit."
Candice dan justin sudah masuk ke restaurant, sementara bernett mulai mencari candice karena tidak kelihatan, ia berjalan ke arah kamar mandi.
Bernett gong bersandar dinding menunggu candice keluar dari toilet.Ia seperti pangeran tampan di sinari oleh cahaya lampu..
Pameran ini di hadiri banyak wanita muda, saat mereka melihat bernett gmerasa tertarik dengan ketampanan dan aura kharismatik bernett gong..
Setelah bernett gong menaiki tahta keluarga gong, semua berita mengenai keluarga gong di hapus di internet,maka itu banyak orang tahu nama bernett gong, tapi tidak tahu wajah tampannya.
Lelaki tampan darimana ini?? Dua wanita sedang menuju toilet mulai bergosip.
"Aku pengen pangeran seperti dia"
Bernett gong mulai kesal dan tidak sabar sudah menunggu lima menit belum juga kelihatan.
Akhirnya bernett gong menebak ia sudah keluar dan bersembunyi darinya.
Bernett gong marah, karena merasa mudah di bodohi oleh candice .
Ia mulai berjalan keliling ruangan aula mencari sosok wanita itu, sudah 1 putaran penuh tapi tidak melihat candice, ia mulai melihat ke arah resturant di depan gedung.
Candice cheng merasa sedikit bersalah meninggalkan bernett gong dan makan di restauarant ini, apakah bernett mencarinya??sudahlah lagian kita bukan pasangan dan berangkat sendiri- sendiri.
"Nona cheng kamu pasti sangat memahami lukisan dengan bagus".Justin mulai memuji candice.
"Ah biasa saja, bisa dibilang saya orang baru."
"Di bidang ini tidak ada orang baru dan lama, kelihatannya anda cukup menonjol di bidang ini."
"Terima kasih atas pujiannya". ia tertawa kecil.
Bernett mencari di restaurant, ia melihat candice dan lelaki sedang makan malam bersama.
Ia telah mencarinya sekitar sepuluh menit, ternyata sudah disini dengan lelaki.
Masih bilang tidak menarik perhatian lelaki, baru berbalik sudah mendapatkan pasangan.
Justin melihat bernett gong berjalan di belakang candice menuju meja mereka bertanya pada candice." Itu temanmu.Sambil menunjuk arah belakang candice."
Candice terkejut melihat kedatangan bernett gong hanya menjawab."Iya...."sebelum kalimat berikutnya sudah di potong oleh bernett gong.
"Dia adalah ibu dari anakku."
Justin merasa terkejut wanita semuda candice sudah punya anak."Kamu sudah punya anak."
"Iya, maaf".Candice merasa tidak enak dengan justin.
Bernett gong bicara pada justin."Maaf kami berdua harus menjemput anak, kami pergi dulu."
Walaupun marah bernett harus di tahan di depan umum.
"Iya ,silahkan."
Candice tangannya di genggam kuat oleh bernett di tarik menuju mobilnya..
Bernett membuka pintu mobil dan mendorong candice ke kursi penumpang depan, sementara dia di kursi sopir.
Melihat tubuh bernett gong mendekat candice panik."Kamu mau ngapain."
"Justru aku yang harus bertanya, sekali balik badan kamu sudah dapat pasangan."Wajah bernett gong sudah hampir menempel di wajah candice..
Melihat candice akan berteriak bernett berkata pelan di telinganya."Teriak saja, biar semua orang bisa melihat keributan ini."
"Bernett gong ,jangan sembarangan kamu."
"Kalau kau ingin lelaki, aku siap untukmu."
"Apa katamu".tangan candice ingin menampar di tahan oleh bernett gong.
"Aku lebih bisa memuaskan daripada lelaki lain." bernett menahan kepala candice menempelkan bibirnya..
Candice ingin memberontak dan teriak, namun tangan lelaki ini menahan tubuhnya dan mulutnya dicium cukup ganas..
Otak ini sudah makin kosong tanpa fikiran..
Setelah beberapa saat bernett gong melepas ciuman itu, berkata dengan tenang dan tegas.
"Kita berdua harus menjemput anak."
Candice hanya diam bersandar pada pintu, tubuhnya lemas karena memberontak dengan sia- sia..
Bernett gong mengendarai mobilnya dengan elegan, sebenarnya bernett gong menyesal atas ciuman barusan,membuat wanita ini marah, Namun bukan gayanya kalau harus meminta maaf.Maka dia hanya diam tanpa mengucapkan maaf..
Kejadian barusan menjadikan suasana dingin. Candice melihat ke jendela tanpa sedikitpun menoleh ke arah bernett ..
Sepuluh menit sebelum sampai rumah keluarga besar gong.Bernett menelepon pengurus rumah tangga..Saat menelepon kecepatan mobil melambat.Menjawab oke, langsung menutup telepon.
"Kenapa?" candice penasaran.
"Anak kita hari ini kelelahan, maksud kakek malam ini dia tidur di rumahnya."
"Tidak bisa."Candice langsung panik.
"Hanya untuk menemani semalam kakekku."
"Pokoknya aku ingin membawanya pulang." Candice tidak ingin anaknya terlalu dekat dengan keluarga gong..
"Candice cheng, jangan lupa bryan adalah anak keluarga gong, cepat atau lambat dia akan kembali ke keluarga gong."
Mendengar itu candice mulai cemas, matanya sudah memerah."Siapa bilang, dia itu anakku."
Bernett gong terguncang wanita ini menangis, ia bisa melihat wanita ini mengelap matanya, kedua matanya merah..Aku ingin menjemput anakku, aku ingin segera bertemu dengan bryan."
Ia melihat wajahnya beberapa detik, ia tidak sanggup melihat ibu bryan menangis, ia mengeluarkan ponsel menelepon pengurus rumah."Tuan muda, ada masalah apa?"
"Aku ingin menjemput bryan cheng, katakan pada kakek."selesai bicara langsung mematikan telepon.
Air mata candice masih tergenang di matanya.
Bernett yang biasanya dingin bersikap seperti penolong, ia mengelus kepalanya."Kenapa kamu lebih suka menangis di banding bryan?"
Kata- kata ini membuat candice memalingkan wajahnya ke jendela.Ia merasa malu dan kesal.
"Baiklah, kita akan menjemput anak, kamu tunggu saja di mobil".Bernett gong berusaha menghiburnya, ia takut wanita ini akan menangis lagi..
Mobil bernett berhenti di depan rumah tua yang besar.Ia turun dari mobil dengan langkah besar masuk ke dalam rumah...
Bernett masuk menyapa pengurus rumah tangga dan naik ke lantai atas..Sesampainya di kamar tidur utama, ia melihat bryan tidur di ranjang, kakeknya duduk di kursi memandang cucu buyutnya..
"Kakek."sapa bernett gong pelan.
"Ssssttt, jangan berisik."Kakek takut bryan akan terbangun..Ia berdiri mendekati bernett ..
"Kakek aku akan menjemput bryan pulang. Jika anak ini terbangun di tengah malam tidak menemukan ibunya akan menangis".Suara bernett gong pelan.
"Seserius itu kah?" kakek gong tidak rela bryan di bawa pulang.
Bernett gong mengangguk dan berbohong.
"Anak ini hanya kelelahan lalu ketiduran,jika dia bangun tidak melihat mommyanya pasti akan berisik tanpa henti."
"Baiklah, bawalah ia pulang, besok kamu bawa dia bermain disini."
"Iya kakek."Bernett gong meraih tubuh kecil bryan dengan pelan, namun masih membangunkan bryan."Mommy dimana?"
"Mommy, menunggumu di rumah."
Tuan besar gong merasa tak berdaya, anak ini sangat tergantung pada ibunya.
"Pamit sama kakek buyut dulu.."
"Selamat tinggal kakek buyut."suaranya pelan karena masih lemas..
Bernett menggendong tubuh bryan sampai di mobil ia membuka pintu samping kemudi menyerahkan bryan ke pangkuannya.
Begitu melihat mommy, bryan memeluk lehernya dengan manja."mommy,mommy disini?"
Share this novel