Digendong olehnya

Romance Series 5813

Hallo semuanya! terima kasih banyak yang sudah mau baca novel ini.Semoga kalian suka.
Tolong berikan like dan komen.

Haappy reading

...

Candice merasa lega setelah bertemu anaknya, ia memeluk tubuh bryan dan mencium wajahnya.

Begitu bernett naik mobil merasa iri dengan anaknya..kanyaknya wanita ini hanya menyukai bryan saja.

"Anak baik ,tidur ya."candice takut anaknya kelelahan karena terbangun.

Si bocah kecil menurut langsung memeluk mommy dan memejamkan mata, mungkin mommynya membuat bryan nyaman, baru sebentar dia sudah terlelap.

Kembali ke istana bernett .Candice tidak memperbolehkan ia menggendong bryan cheng..bernett hanya mengikuti dari belakang..

Wanita ini masih marah karena kejadian paksa cium..

Candice bahkan membawa bryan cheng ke kamar tamu, bernett gong mencium anaknya yang tudur pulas pergi ke kamar utama..

Malam ini bernett gong tidak perhitungan, setelah melihat wanita ini menangis tadi..

Fajar hari...

Candice terbangun karena wajahnya basah oleh air liur anaknya..Bryan tiduran di sampingnya menciumi sang mommy yang belum bangun..

Melihat sang mommy terbangun bryan malah tertawa karena sudah membasahi muka sang ibu."Mommy , aku sayang mommy.."

Candice memeluk anaknya sambil sesekali mencium wajahnya.

"Gosok gigi sana, hari ini mommy akan menemani kamu bermain seharian".Hari ini adalah hari sabtu candice libur bekerja.Dulu waktu di luar negeri setiap akhir pekan candice mengajak anaknya jalan- jalan.

"Benarkah?".Bryan ceng semangat.

"Hari ini mommy akan mengajakmu jalan- jalan ke hutan sebelah."

Sepasang ibu dan anak sudah selesai mencuci muka dan mengganti pakain mulai menyusuri hutan kecil di tanah milik bernett .

Candice dan bryan bermain dengan senang hati, momen seperti ini sudah menjadi momen bahagia pasangan ibu dan anak..

Bernett hari ini bangun telat karena semalam insomnia karena gelisah..Ia pergi ke kamar tamu, kamar kamu sudah kosong..

Hati bernett gong sangat gelisah,ia takut candice membawa pergi anaknya..

Bernett turun ke lantai bawah dengan panik bertemu dengan pengurus rumah tangga.
"Paman deddy,dimana candice dan bryan cheng?"

"Oh, tuan muda jangan khawatir, tadi nona candice membawa bryan jalan- jalan menyusuri hutan di sebelah."

Seketika bernett merasa lega, ia tersenyum naik kembali ke lantai atas untuk.berganti pakaian olahraga, ia kan menyusul candice dan anaknya..

Setelah selesai berganti baju , ia mengambil sepatu keluar dari gerbang puri.

Ia melihat sekitar, mengambil jalan kanan sesuai instingnya..Ia mulai berlari kecil untuk mengejar candice dan bryan.

Candice dan bryan hanya jalan santai tidak lama kemudian mereka terkejar..

"Daddy, daddy kamu ada disini?" bryan gembira melihat kedatangan daddy.

Sepasang mata bernett gong tersenyum mendapati muka bryan memerah." Mendakinya capek tidak?"

"Tidak capek".

"Baik, semangat, kita mendaki lagi".

Candice memijat pelipisnya, kenapa waktu berduaan dengan anaknya di ganggu orang ini?

Bernett memegang tangan bryan memimpin di depan , candice mengikuti dari belakang dengan cemberut.

"Mommy, semangat" bryan sambil menoleh ke belakang.

Candice memahami kesenangan bryan dengan bernett gong, walaupun baru kenal, tapi perasaan mereka sudah dalam.Bryan juga lebih semangat saat bertemu dengan bernett gong , ia membutuhkan kasih sayang yang lengkap kedua orang tuanya.

Perasaan bryan dengan bernett gong sudah terjalin baik, sebagai ibunya candice tidak bisa egois bryan hanya miliknya sendiri..Karena lingkungan dengan penuh kasih sayang akan membuat tumbuh kembang anak baik.

Pikiran candice melayang seiring langkah kakinya tidak menyadari pijakan di tangga, ia jatuh lumayan keras.

"Ah" candice teriak.

Candice sudah duduk , memeluk lututnya yang berdarah, ia hanya mengenakan celana pendek hingga tergores saat jatuh tadi.

"Mommy, kamu sakit ya" berlari mendekati ibunya merasa khawatir.

"Tidak sakit hanya luka kecil, di obati di rumah juga langsung sembuh" Candice menahan rasa sakit di depan anaknya..

Bernett melihat lututnya berdarah, ia berlutut memeriksa lukanya." Kenapa kau tidak hati- hati?

Candice sedikit menyesal karena fikirannya tadi melayang.

"Bryan , apakah kamu bisa turun gunung sendirian??" tanya bernett gong.

"Bisa"

"Ayo jalan" bernett gong jongkok di depan candice."Naiklah "

Candice memandang punggung lebar bernett gong jantungnya berdebar kencang. Dia mau menggendong turun gunung??

"Mommy, cepat naik, biar daddy menggendongmu turun gunung" kata bryan.

"Tidak usah, aku bisa jalan sendiri" candice tidak mau berhutang budi pada bernett gong, apalagi sekarang keluarga gong sudah mengetahui keberadaan bryan.

Bernett gong membantu candice berdiri, kemudia dia menggendongnya di belakang punggungnya, candice reflek merangkul lehernya takut jatuh karena di gendong paksa.

"Bernett gong, turunkan aku"

"Apa kamu mau kugendong di depan?" sambil pantatnya di tepuk bernett gong.

Candice hanya diam saja, daripada di gendong di depan, ia bisa mati canggung...Bryan di depan tidak menyadari keadaan candice yang malu.

Candice tidak lagi melawan, ia di gendong sepanjang jalan pulang.Sesampai di rumah, paman dedi bergegas mengambil kotak p3k.
Ia duduk di sofa lututnya di olesi obat untung saja lukanya tidak dalam.

"Mommy, hari ini kita bermain di rumah saja ya?" bryan merasa khawatir kalau mommy harus berjalan jauh.

Pembantu sudah menyiapkan sarapan, mereka bertiga sarapan seperti biasanya. Setelah sarapan bernett gong naik ke atas, sementara candice dan anaknya bermain di ruang tamu.

Bernett turun membawa dua ipad menyerahkan pada ibu dan anak ..
Bryan melihat puisi dan membacanya , sementara candice membaca berita..
bernett gong naik ke ruang kerjanya..

Candice mengigatkan anaknya hanya boleh bermain ipad satu jam saja.

Sikecil begitu nurut setelah satu jam menaruh ipad, naik mengambil helikopter remot untuk bermain di halaman , candice sendiri hanya duduk menemani bryan bermain helikopter..

Malam hari bryan tidur dengan daddynya , takut saat tidur menyenggol luka mommy

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience