Bagian 12

Romance Series 3132

“Aku mau, Gea bisa bertunangan dengan Arda.”

Abyan yang mendengar langsung menatap Farah horor. Dia mengalihkan pandangannya dari laptop yang sejak tadi digelutinya. Sebelum Farah masuk ke dalam ruang pribadinya dan membanting pintu dengan ganas. Namun, setelahnya membuat Abyan tercengang dan merasa heran. Ternyata masih sama saja.

“Aku tidak mau jika anakku mengalami hal yang sama denganku. Mendapatkan orang yang tidak dicintainya sama sekali.” Farah membuang wajahnya saat mengatakan hal tersebut.

Abyan hanya tertawa sinis dan tidak menanggapi ucapan istrinya. Ya, meski mereka berstatus menikah, Abyan tidak pernah tidur satu ranjang dengan Farah. Dia memilih tidur di ruang tamu. Selama belasan tahun menikah, dia juga tidak pernah menyentuh Farah karena wanita tersebut melarang. Pernikahan mereka murni karean urusah pekerjaan. Sedangkan untuk Abyan, semua yang dilakukan murni untuk menyatukan Ade bersama dengan Eiren. Agar mereka mendapatkan kebahagiaannya.

“Jangan tertawa sinis seperti itu. Aku bisa melakukannya sendiri jika kamu tidak mau. Dan ingat, aku akan jauh lebih kejam dan melukai keponakan tersayangmu itu untuk mendapatkan semuanya.” tekan Farah dengan tatapan mengancam.

Abyan yang mendengar ancaman itu langsung bangkit dan menatap Farah dengan penuh permusuhan. Dia tidak suka jika Valen selalu dibawa-bawa dalam segala hal, bahkan yang tidak berhubungan dengannya.

Farah tersenyum riang dan bertepuk tangan gembira. “Woow. Ternyata keponakanmu merupakan jurus ampuh untuk seorang Abyan Cetta.” Farah tersenyum sinis dan kembali menatap Abyan dengan tatapan meremehkan. “kelemahanmu terlalu terbaca, Tuan.”

“Berhenti melibatkan dia dalam urusan pribadimu.” Abyan tidak suka dengan tingkah Farah yang semena-mena. Itulah sebabnya mengapa dia tidak membiarkan Valen tinggal sendiri. Selalu mehgawasinya kemanapun. Dia takut jika Farah berbuat nekad dan melukai Valen.

“Kenapa? Apa kamu terlalu menyayanginya?” Farah tersenyum miring.

Abyan tertawa kecil dan berdecih. “Aku bahkan tidak ingin melihatnya.” Abyan berbohong.

Farah berjalan mendekat dan menatap wajah suaminya dengan seksama. Meraba janggut yang mulai ditumbuhi jambang dan berbisik. “Jangan membohongiku, Tuan Abyan.” Setelahnya Farah tertawa keras.

Abyan membelalak tak suka saat Farah berjalan menjauh darinya. Membuat tawa yang begitu menggelegar di ruang kerjanya yang kedap suara. Dia tau semua percakapannya tidak akan ada yang mendengar. Farah, dia merupakan gadis baik yang pada akhirnya terlalu berambisi mendapatkan semuanya. Apa yang diinginkannya memang harus dan selalu didapatkan. Apapun caranya.

Farah berbalik dan menatap Abyan dengan tangan yang sudah dilipat di dada. “Jangan berpura-pura membencinya, padahal disetiap sudut kamu selalu memberikan pengamanan yang ketat. Kamu berjaga-jaga agar aku tidak macam-macam terhadapnya? Hmm?”

Abyan terkejut karena semua usahanya selama ini diketahui oleh orang yang seharusnya tidak tau. Tetapi perlahan dia menormalkan kembali wajahnya dan menatap Farah tanpa ekspresi. “Kamu yakin aku yang melakukannya?”

“Tentu,” jawab Farah dengan penuh keyakinan. “karena Cuma kamu orang bodoh yang rela berkorban.” Farah tersenyum sinis dan kembali berkata. “Tetapi tenang saja, aku tidak akan menyentuhnya sama sekali. Asal kamu bisa membuat Arda dan Gea menikah.”

“Kalau tidak?” Abyan menatap Farah dengan tatapan mengancam.

“Kamu bisa lihat apa yang terjadi dengan keponakanmu beberapa hari lagi.”

Abyan tertawa nyaring. Membuat Farah yang saat itu sudah tertawa penuh kemenangan langsung mengerutkan kening. Menatap pria yang berstatus menjadi suaminya dengan penuh tanda tanya. Ada apa?

“Jangan terlalu yakin dengan apa yang akan kamu lakukan, Farah. Aku tidak akan menurutinya.”

“Kalau begitu bes…”

“Kamu akan melukainya seperti kamu melenyapkan Ade dan Eiren?” Abyan mendekat ke arah Farah yang saat itu bergetar tidak menyangka. Ya, selama ini Abyan memang menyelidiki kematian Ade dan juga wasiat yang sudah diberikan. Bukan hanya menjaga Valen tetapi juga perusahaannya. Karena apapun yang terjadi, Ade memastikan dia akan kembali dan mengungkap semuanya.

“Jangan terlalu percaya diri dengan asumsimu, Tuan Abyan. Anda bisa dilaporkan dengan tuduhan palsu.” Farah berusaha tidak mau kalah.

“Silahkan,” Abyan membuka kedua tangannya lebar dan tersenyum. “tetapi, tenang saja. Aku akan merahasiakan ini dari Gea dan tetap akan berusaha menjodohkannya dengan Arda.” Abyan berjalan dan menepuk pundak Farah ringan.

“Meski dia bukan akan kandungku.” bisik Abyan membuat Farah kembali bergetar shock.

Abyan langsung meninggalkan Farah yang masih mematung diruangannya. Ya, dia tau bahwa Farah adalah dalang dari pembunuhan adiknya. Dia juga tau bahwa Gea bukan anaknya. Dia tidak pernah mabuk dan saat tes DNA yang dilakukannya secra diam-diam keluar, benar saja Gea bukan anaknya. Meski begitu dia hanya diam dan melanjutkan penyelidikannya diam-diam. Bahkan dia menyewa detektif ternama yang sudah terbukti kinerjanya. Sekarang kuncinya hanya satu, mencari Alex. Dia yakin Alex tau dimana adiknya berada. Itupun kalau masih selamat. Tetapi melihat kepercayaan diri Ade saat pergi, Abyan yakin Ade dan Eiren masih hidup.

“Aku akan menjemput kalian secepatnya.”
*****

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience