"darimana kamu dapatkan petirku?"
"jangan macam macam!"
Christen hanya bisa menghindar...
*ini gawat...sepertinya aku harus serap kembali..*
Kinta ingin menyerang lagi dan di halang christen...
"Apa apaan kamu?,lepaskan aku!"
Kinta mengikat jordan dengan sabuk buatannya...
*ini bukan sabuk biasa..*jordan sambil diikat
"Lepaskan jordan!,kinta..,lepaskan dia!"
"kamu bilang lepaskan pangeran merak?,supaya kalian bisa bersatu?,jangan harap!"
jordan berusaha bertahan...
*kitab kekuatan..iya...aku butuh kamu sekarang..*
tiba tiba kitab menjulur keluar dan terbuka...
Jordan terlepas dan kinta panik melihat kedua tangannya...
"apa apaan ini?,apa apaan ini!,Christen..loe mau ngapain?"
"Kinta...semua kekuatan mantra yang ada di tubuhmu itu adalah buatan bangsa kupu kupu..aku tidak akan membiarkan itu menetap di kamu.."
"kamu gak boleh ambil kekuatanku!"
Serapan dari kitab makin kuat...
"jangan!"
sampai pada akhirnya,kinta terduduk lemah dan christen langsung menyimpan buku gulung kembali
"luna..dewi zahra.."
keduanya langsung menghilang dengan bentuk debu dan christen menangis sambil bersujud...
"kedua dewi terbaikku sudah tiada."sambil menangis
"Ratu.."
"dasar pengawal gak becus!"kinta lalu pergi
"Christen.."
"jordan..."
"Chris...kamu sedang mengandung anakku..dan kenapa kamu terus mau berjuang bersamaku tadi?"
"Jordan...aku tidak mungkin tidak melakukannya.."
"tapi sekarang ini darah dagingku ada di kamu.."
"jordan...lebih fatal lagi jika dia tidak memiliki ayah.."
Jordan terdiam...
tiba tiba salah satu tangan christen mengaliri listrik
"ada apa?"
"jangan sentuh...aku tidak mau sakiti kamu.."
"tidak apa apa...lihatlah...dia tidak sakiti aku.."
Christen melihat tangan jordan yang memegang tangannya yang beraliran listrik...
"lihat..lihat...apa kamu ingat gelang ini?"
Christen tiba tiba tersenyum...
"iya,gelang ini berianku saat di dunia manusia"
"tetapi tusuk rambut merak tetap cocok untukmu.."
Christen tersenyum...
jordan dengan pelan menyentuh perut christen...
"Auch.."
"sepertinya dia mengenal siapa ayahnya.."
Christen langsung memandang wajah jordan...
"aku harus kembali ke istana langit sekarang.."
Christen mengangguk...
"kamu sendiri jaga diri selama aku tidak ada..oh ya... kan ada tusuk merak itu pengganti aku.."
"iya.."
***
jordan begitu sampai di ruangannya langsung melangkah dan duduk di singgasananya...
"bagusan sekarang saja deh mulainya.."
"Dewi wanda.."
"ada apa,dewi Yuna?"
"dewi...anda harus melihat surat ini.."
DEWI...BANTU SAYA PERSIAPKAN PERNIKAHAN RATU KUPU KUPU DAN SAYA...
TETAPI MINTA DULU PERSETUJUAN RATU KALIAN..
"pernikahan?,dewi wanda...sepertinya kita harus melakukannya ditempat yang cocok.."
dewi wanda dan dewi yuna saling berpandangan...
christen terkejut ketika melihat di samping singgasananya terdapat gaun merah bercorakan phoenix,sepatu dan mahkota phoenix...
"eits..ratu.."
"Yuna...kenapa disini ada semua ini?"
"Ratu...ini untuk pernikahan anda dengan pangeran merak.."
"Baiklah...kamu sudah boleh pergi sekarang.."
"dimana peri angin?"
"Peri petir sedang berada di alam kupu kupu.."
"sepertinya ada yang tidak beres.."
Christen sampai di hutan alam manusia dan melihat sebuah rumah yang sudah dihias dan terdapat sebuah altar kecil...
tak lama kemudian,Jordan tiba tiba dari belakang memegang kedua sisi bahunya...
"hei.."
"ayo kita jalan ke altar..biar kita mulai ritualnya"jordan
ritual pernikahan pun dimulai....
hingga pada akhirnya,jordan memberikan cincin merak dan cincin Phoenix ke jari yang berbeda...
"Cincin cincinnya bagus sekali...aku suka.."
"bagus deh kamu suka...dan mulai hari ini,kamulah ratu dari bangsa Burung.."
Christen terkejut dan langsung tersenyum...
SAYA MEMBERIKAN TAHTA RATU KE DEWI YANG MERUPAKAN WAKIL SAYA DAN JUGA TERMASUK DEWI TERBAIK SETELAH SAYA YAITU DEWI WANDA
"gak..gak mungkin...kenapa bisa langsung mewariskan tahta?"
"ada apa?,dewi yuna?"
"dewi wanda...ratu menurunkan tahta ke anda.."
dewi wanda terkejut...
dan pada akhirnya christen jordan masuk ke kamar yang sudah dihiasi...
"Aku sudah memiliki darah dagingmu.."
"tidak apa apa...tapi mari kita lakukan saja setengah dari yang seharusnya.."
Christen terkejut dan jordan dengan pelan menarik tali gaun christen lalu dengan pelan menciumnya...
***
*ratu..apakah anda sudah berpikir benar benar?*
*iya..karna saya harus mengurus bangsa burung dan jangan membuat saya kecewa..*
*ratu..anda tidak perlu khawatir...wanda pasti bisa melakukan seperti yang anda lakukan ke alam ini..*
lalu bersujud dan menerima sebuah tongkat suci emas dari tangan christen
lalu wanda mengangkat tongkat tersebut dan christen hanya bisa diam...
*maaf,ma...Christen terpaksa melakukannya..*
dan pada akhirnya christen berjalan ke singgasana bangsa burung...
"ini bukannya ratu kupu kupu?"salah satu pengawal
"iya..kenapa bisa jadi ratu kami?"salah satunya lagi
"Para bangsa burung...dengarkan raja kalian!"jordan
Para pengawalnya terdiam...
"bahwa..mulai hari ini,kupu kupu ini akan resmi menjadi Ratu bangsa kita..bangsa burung..."
christen memandang jordan...
"Teteskan darahmu ke Wadah suci ini.."
Christen pelan pelan mengaliri darahnya ke wadah suci yang tersedia setelah sedikit melukai telapak tangannya dengan pisau yang disediakan...
"Minumlah minuman yang memiliki darahmu ini.."
Christen tanpa ragu langsung meneguknya hingga akhirnya meletakkan wadah suci berbentuk burung tersebut...
"Yang mulia ratu.."Dua pengawal wanita dengan memegang nampan emas yang diatasnya terdapat sebuah syal panjang bercorak burung phoenix
"gunakanlah.."jordan sedikit berbisik ke christen
Christen dengan pelan mengenakannya...
setelah mengenakannya,dia merasakan gaun peri petir anginnya dan asesorisnya bercahaya dan berubah sepenuhnya menjadi corak burung kecuali tusuk rambut berian jordan...
Christen dengan yakin dan memandang kearah para pengawalnya...
"Hidup ratu...hidup ratu!!!"Beberapa kali diteriakan oleh Para pengawal yang ada di dalam
Jordan tersenyum dan memandang christen...
"Ratuku.."menjulurkan tangan
Christen tersenyum dan memegang tangan jordan..
"Yang mulia raja.."
"ada apa,rayna?"
"raja..sepertinya ini berita buruk.."
"katakan,rayna..ada apa.."
"Peri angin petir berubah menjadi ratu burung.."
Eros langsung memukul meja singgasananya dan menahan emosi...
Share this novel