"Chris..christen.."
"Yang mulia.."
"kenapa ratu saya bisa berubah menjadi ruby phoenix biru begini?"
"maaf,yang mulia...ratu tersambar oleh mantra bunga beracun untuk sekian kalinya dan akan lama untuk ratu supaya bisa kembali ke wujud awal.."
"kalian sudah boleh pergi.."terduduk di sisi tempat tidur
*aku tidak bisa melihatmu menjadi ruby begini..ini membuat hatiku sakit karna dengan begini aku tidak bisa melihat senyumanmu dan juga mendengar suara indahmu itu..*menitikkan air mata ke ruby
Eros mengangkat gelembung perubah christen sambil duduk di singgasananya...
"walaupun kamu sudah terlahir kembali menjadi phoenix biru..tapi aku tetap saja tidak bisa lupakan kamu...lupa untuk mencintaimu.."sambil melihat ke arah gelembung perubah christen
"eros.."
"Christen..ada apa kamu kemari?"
"kembalikan elixirku!"
"Chris...aku ingin kamu menikah denganku dan dengan begitu kamu bisa kuasai Semua alam.."
"percuma saja kamu begitu...jiwaku hanya untuk jordan...lagi pula sekarang aku sudah miliki yasha.."
"Pahami posisi aku!,christen...aku sakit hati kamu tidak pernah mencintai aku."
"kamu memang pantas di posisi kesendirian begini.."
"jika kamu tidak menikah denganku,aku tidak akan pernah mengembalikan elixirmu ini.."
Jordan meletakkan Ruby biru christen di bantal kecil yang tersedia di meja kecil emas samping tempat tidur...
"aku janji akan mencari jiwamu kembali.."
Christen datang ke dekat jordan dengan wujud tidak terlihat oleh jordan...
"jordan.."
"aku bisa saja turun tahta dan juga tidak menginginkan kekuatan..karna yang aku inginkan hanya kamu,chris...aku tahu jika aku ini adalah yang paling bahagia karna bisa mendengar suara tertawa bahagiamu...kembalilah ke sisiku,chris"
"Jordan.."Christen yang tidak terlihat menyentuh tangan jordan
"Ayahanda.."
"Yasha?"
"Ayah...dimana ibunda?"
Christen dengan berderai kesedihan melihat Yasha...
"Ayah...bunda dimana,yah?"
"bunda ada urusan...yasha sama ayah saja dulu ya."
Yasha menangis lalu memeluk Jordan dan christen mengelus kepala Yasha...
"Ayah juga merindukan ibundamu.."
*Jordan...Yasha...maafkan aku...aku seharusnya tidak bernasib buruk begini..tapi aku yakin,kita akan bersama lagi..*
tiba tiba saja saat christen menitikkan air mata,jordan merasa tangannya dijatuhkan air...
"Air dari mana ini?"
christen memandang jordan...
*bersabarlah,jordan..*lalu pergi
saat christen tidur,eros langsung memblokir ruangan christen di alam langit dan mengembalikan elixir ke dalam tubuh christen...
"aku terpaksa begini supaya kamu rela menikah denganku,christen.."
***
"Tubuhku kembali...iya...aku harus keluar dari sini dan kembali ke alam burung.."
christen terhempas ketika menyentuh batas buatan eros di pintu ruangannya...
"dasar licik..kenapa dia mengurung aku seperti ini?"
christen mencoba menggunakan kekuatannya dan tiba tiba saja aliran listrik menahannya untuk gerak..
"Argh!"
Eros masuk lalu tersenyum...
"tidak tahu diri...kenapa kamu bisa selicik ini.."
"aku bisa selicik ini karna kamu!,Christen.."
Eros mendekati christen dan langsung memeluknya dari belakang...
"lepaskan aku.."
"tinggalkan jordan dan tinggallah bersamaku,chris... aku akan membuat kamu dan yasha lebih bahagia."
"lepas!"
"kamu memang sudah ditakdirkan untuk aku,chris.."
"nggak..!"
Eros geram dan mengurung christen kembali...
"Argggghhhh!!!"lalu menangis di ruangannya
tiba tiba saja Ruby biru yang ada di kamar Jordan memunculkan christen dengan cahaya terang terbaring di tempat tidur...
"chris?"langsung melangkah mendekat
lalu muncul sesosok naga putih yang terlihat memasuki tubuh christen yang bercahaya....
"Naga putih...eros....ternyata ini ulah Raja langit itu.."
"om tony?"
"Christen..kenapa kamu tidak.pernah keluar?"
"om..selama tiga hari ini,eros mengurung aku disini.."
"om tidak bisa membantumu juga..om ada ide.."
"om tony!"
Anthony pergi ke alam burung dan langsung masuk ke ruangan jordan...
"paman anthony?,yasha...lebih baik kamu kembali ke kamar dulu ya.."
"iya,ayah.."lalu berlari keluar
"Paman..ada masalah apa?"
"Jordan...kamu gimana sih?,christen sudah di kurung oleh eros selama tiga hari...seharusnya kamu membebaskan dia...dia itu istrimu.."lalu anthony mengeluarkan pedang milik Eros
jordan terkejut melihat pedang naga tersebut...
dan tak tanggung tanggung jordan langsung memasuki ruangan eros...
"ternyata hari ini tiba juga...tidak perlu tunggu lama."
"kenapa kamu mempergunakan Christen?"
"jordan...apa maksudmu aku mempergunakannya?"
"eros...jika tidak..kenapa kamu mengurungnya?"
"ini untuk mengajakmu duel!"
jordan langsung mengeluarkan pedang begitu juga Eros mengeluarkan pedang keadilannya...
dan mereka keluar dengan kekuatan lalu perang terjadi di halaman belakang istana
Christen mendengar suara aduan pedang dan secara langsung ia menggunakan kekuatan untuk bisa tembus pintu ruang istana
"Jordan?"
Rayna langsung membuka Sihir buatan Eros dan Christen keluar dan melihat perang dengan panik...
"kenapa malah duel sih?"Menatap dengan panik
"peri angin.."
Christen melihat kearah rayna...
"peri...tolong hentikan perang itu.."
Eros mengayunkan Pedangnya dan jordan terhempas...
"jordan!"
Jordan berusaha bangkit saat christen mendekatinya
"jordan...jangan berkelahi lagi..ku mohon..ini tidak ada untungnya untuk kalian."
"ini perang pertaruhan nyawa..antara hidup atau mati saja,chris...masalah ku sama dia belum selesai"
"jor...jordan!"
Jordan mengeluarkan kekuatan apinya dan christen berdiri di sampingnya...
"Christen..kemarilah.."
"Raja langit...aku bersamanya sangat baik...anda jangan khawatir.."
"kamu benar benar bikin aku marah!,christen.."
christen dan jordan mengeluarkan kekuatan begitu juga Eros lalu duel kekuatan berbeda dimulai....
"itu tidak adil jika harus duel seperti ini..ini tidak seharusnya terjadi..kamu telah melanggar aturan alam apalagi kamu adalah raja langit..raja segala alam.."jordan
"kamu hanya seekor burung...menjadi lawanku kamu tidak ada apa apanya,dan berurusan dengan kalian tidak memerlukan banyak kekuatan.."
lalu mereka pergi dengan kekuatan dan menghilang ke Puncak alam burung...
"jangan sampai aku sakiti kamu,chris..minggirlah.."
"biarkan aku membantu jordan dan karna aku ini adalah seekor phoenix biru.."
Eros geram dan menambah kekuatannya...
terdengar suara dua ekor burung dan naga dan terbentuk dua sosok burung phoenix dengan warna berbeda dan seekor naga biru lalu perang berlanjut sengit
"berhenti!"
Christen dan jordan berhenti...
"berhenti untuk apa?"
"kamu hanya diam saja,christen...Raja burung...aku dan peri angin sudah ada perjanjian pernikahan sebelumnya..apakah kamu memang memutuskan untuk membantah perintah Ibu suri terdahulu?.."
"dia tidak pantas untuk pergi dari alam burung..karna dia sekarang ada ibu dari penerus bangsa burung dan juga ratuku.."
"penipuan!...kembalilah bersama saya christen.."
"maaf,raja langit...aku tidak akan pulang bersama anda ke istana alam langit.."
"baiklah kalau begitu.."lalu mengeluarkan kekuatannya lagi
Perang terjadi lagi dan tak lama kemudian,tanpa sengaja eros menembak kekuatan lebih dasyat dan Christen terhempas ke bagian tempat yang lebih rendah dan memuntahkan darah...
"Christen!!!"jordan panik buru buru menghampirinya
Eros terbang turun...
"Chris..."jordan memeluk christen
"tidak pantas untuk perang jika hanya demi aku.."
Eros terus meneteskan air mata melihat
"Eros...maaf aku...cintamu yang kamu berikan tidak bisa ku balas..aku mau..kamu menjadi Naga dan Raja yang bijak dan baik seperti dulu,oke?"
"oke...aku janjikan ini ke kamu..."
"jordan..."
"aku disini.."
"mari bertemu di alam lain.."lalu menutupkan kedua mata dan pelan pelan pergi dengan sekumpulan abu biru
"mari kita bertemu kembali di alam manusia dan kita pasti akan berkeliling ke alam burung lagi..oke?"ke christen yang pelan pelan menghilang dengan sekumpulan abu tersebut
Eros pelan pelan berjalan dan terbang pergi sambil dengan wajah sedih...
setelah christen hilang,jordan terpuruk menangis sambil menggenggam abu yang ada di tanah
sedangkan eros memandang Pahatan wajah christen yang ada di dinding istana dengan wajah rasa bersalah
*di alam ini,tanpa kamu rasanya sangat hampa...aku tidak ada gunanya menjadi seorang raja tanpamu..*
jordan sedih sambil terduduk diam di singgasana berpahatan burung phoenix di samping
Share this novel