BAB 10

Romance Completed 7094

Sesaat kemudian, terdengar pintu kamar tempat Shila dirawat terbuka.
Pandangannya langsung mengarah ke Agha yang sedang memasuki ruangannya.
Langkah Agha terhenti di depan pintu saat melihat Shila yang sedang
bersama Nada. Dia merasa ragu untuk memasuki ruangan tersebut. Kejadian
beberapa hari yang lalu masih menyisakan ketegangan di antara mereka.

Shila yang melihat Agha tak beranjak dari pintu langsung
mempersilahkannya masuk, “Masuk, Gha. Kok diam aja?”

“Eh, iya. Aku boleh masuk ya?” Agha merasa lega. Dia terlihat salah
tingkah sambil menggaruk kepala.

“Makasih ya, Gha. Kamu udah mau jenguk aku”. Ucap Shila.

“Pake acara bilang makasih segala.” Jawab Agha.

Nada tersenyum kecil.

“Kamu udah lama, datangnya?”, Agha menyapa Nada.

“Udah.” Jawab Nada singkat.

Nada terlihat sibuk memainkan gadgetnya. Berusaha mengalihkan
perhatiannya dari Agha. Bekas luka di hatinya belum hilang sejak
kejadian kemarin. Dia hanya bergumam dalam hati.

/Shila memang pantas mendapatkan cinta Agha. Dia wanita berhati mulia.
Tidak seperti aku yang terlalu egois memikirkan kebahagiaanku sendiri./+

Agha menyadari Nada masih marah padanya.+

Tak berapa lama, Revan datang sambil membawa makanan untuk Shila. Revan
bingung melihat Shila, Nada dan Revan yang saling terdiam.+

“Ehem, kok pada tegang gini sih, kayak lagi nonton film horror?” Revan
berusaha memecah suasana siang itu.+

“Maksud kamu, aku kayak hantu?”, Shila merasa tersinggung.+

“Bukan gitu maksud aku sayang. Masa cewek kesayangan aku kayak hantu.
Abisnya pada diam aja, kok nasinya belum dimakan sayang?” Ucap Revan
pada Shila.

Shila tersenyum,”Tadi lagi seru ngobrol sama Nada, jadi lupa sayang.”

“Yaudah, sini aku suapin!” Agha dan revan mengucapkan kalimat yang sama
dengan serentak.

Shila cekikikan, “Kalian lucu banget sih, sampai kompak gitu. Aku kan
udah gede bisa makan sendiri”

Revan merasa cemburu melihat Agha, tapi dia berusaha menahan amarahnya
mengingat kekasihnya yang sedang sakit. Tanpa banyak bicara, dia
langsung mengambil makanan Shila dan menyuapinya. Shila tak berani
menatap mata Revan, dia tau Revan sedang tidak enak hati.

Agha jadi malu. Dia lupa bahwa ada Revan yang menjadi kekasih Shila.

Shila menuruti Revan. Dia tak ingin Revan marah padanya. Dia pun jadi
bingung harus bersikap bagaimana. Dia merasa menjadi penyebab dari semua
permasalahan yang terjadi.

“Shila, aku pamit dulu ya. Mama ngajak aku pergi. Nanti malam aku kesini
lagi ya, sayang.” Ucap Nada.

“Iya, Nada. Makasih ya udah mau datang kesini. Salam buat mama yah”.
Jawab Nada.

Nada pun berlalu. Adzan ashar berkumandang.

“Agha, titip Shila sebentar ya, aku mau ke mushola dulu.” Pesan Revan
pada Agha.

“Siap bos.” Jawab Agha senang.

Kini, tinggallah mereka berdua.

“Agha, apa yang udah kamu lakukan pada Nada?” Shila membuka pembicaraan.

Agha langsung menjawab dengan jujur,”Aku nggak bisa bohongin hati aku
Shila, kalo aku masih sayang banget sama kamu. Aku emang hanya menanggap
Nada sebagai sahabatku.”+

“Tapi, aku kan udah punya Revan. Kamu nggak bisa coba buka hati kamu
untuk Nada. Kamu tega ngeliat dia sedih?” tutur Shila mendikte Revan.

“Aku tau Shila. Tapi cinta nggak bisa dipaksakan. Nggak semudah itu. Aku
hanya mencoba untuk jujur.”jawab Agha lagi.

Shila hanya bisa diam.

Sepertinya memang tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini. Nada
cinta Agha, Agha cinta Shila, dan Shila cinta Revan. Sebuah kisah cinta
yang rumit.“

Yaudah, pokoknya kamu harus tetap minta maaf sama Nada. Kamu mau kan?”
pinta Shila pada Agha sambil memegang tangan Agha.

Dengan tulus Agha berkata, “Aku akan melakukannya untuk kamu Shila”.

Agha membelai rambut Shila. Pada saat yang bersamaan, Revan telah
kembali dan melihat adegan tersebut. Semakin hari, Agha semakin membuat
Revan cemburu. Revan merasa Agha tak pernah menghargai statusnya sebagai
kekasih Shila. Agha langsung melepaskan tangannya dari Shila.+

“Revan udah selesai sholat kan, aku pulang dulu yah Shila.” Agha
berpamitan.

“Ya, Gha. Makasih banget yah.” Jawab Shila.

“Makasih juga ya Gha, udah jagain Shila”, Revan tersenyum.

“Nggak usah bilang makasih kali, Van. Aku pamit yah.” Jawab Agha.

Kalo kamu suruh aku jaga Shila selamanya, juga dengan senang hati akan
aku lakukan.

Setelah 3 hari Shila dirawat di rumah sakit, akhirnya dia diperbolehkan
pulang. Revan yang mengantarnya pulang ke rumah, karena mama Shila masih
bertugas diluar kota.

Di perjalanan, Revan menceramahi Shila,”Nggak enak kan masuk rumah
sakit, makanya jaga kesehatan kamu ya sayang.”

“Kalo dokternya kamu aku betah kok di rumah sakit”, Shila menggoda Revan.

Revan mencubit pipi Shila,“Udah sakit kayak gitu, masih aja bisa becanda”.

“Sakit tau!” Shila balas memukul Revan.

Revan cekikikan melihat sikap Shila yang manja.

“Udah sampai nih tuan putri, tunggu aku bukain pintu!” pinta Revan.

Revan membukakan pintu mobilnya dan membimbing Shila berjalan memasuki
rumahnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience