BAB 22

Romance Completed 7094

Shila dengan gigih membantu Agha latihan berjalan. Omelan yang kerap
keluar dari bibir mungilnya tiap kali menemani Revan latihan ternyata
sangat bermanfaat untuk Agha. Kini, Agha bisa kembali berjalan dengan
normal. Dan kembali beraktivitas seperti bias

Tak terasa, 2 tahun sudah berlalu. Hari ini Revan akan kembali ke
Jakarta, namun Revan mengabarkan pada Shila bahwa dia akan pulang minggu
depan. Ini kabar bahagia untuk Shila, sekaligus kabar menyedihkan untuk
Agha. Dengan kembalinya Revan ke Jakarta maka berakhir pula kedekatan
Agha dengan Shila. Agha tidak bisa lagi leluasa mendekati Shila.+

Besok adalah ulang tahun Shila, Revan ingin berada di samping Shila pada
hari ulang tahun Shila. Dia sudah sangat merindukan Shila, begitupun
sebaliknya. Tanpa sepengetahuan Shila, Revan mendatangi rumahnya tepat
pada jam 12 malam berharap bisa menjadi orang pertama yang memeberi
ucapan selamat ulang tahun pada Shila. Sebuah kue ulang tahun dan sebuah
cincin telah disiapkan Revan untuk melamar Shila hari itu juga.+

Malam itu, dengan setelan kemeja dan celana jeans biru membuat Revan
terlihat gagah. Rambutnya disisir rapi menambah ketampanannya. Tak lupa
menyemprotkan parfum ke sekujur tubuhnya. Dengan penuh rasa percaya
diri, dia menuju rumah Shila dengan mobilnya. +

Namun, setibanya di depan rumah Shila, langkah Revan terhenti. Terlihat
pintu rumah Shila telah terbuka. Padahal rencananya, dia akan menelepon
Shila saat tiba di rumah Shila. Ternyata, kenyataannya tidak sesuai
dengan yang direncanakan. Sepertinya, ada yang lebih dulu memberi
surprise untuk Shila. Perlahan dia memasuki rumah Shila untuk
menjalankan rencananya. Dari depan pintu terlihat wajah Shila begitu
ceria. Shila sedang disuapi kue ulang tahun oleh Agha. Revan merasa
cemburu melihat keakraban mereka. Namun, mereka tak menyadari kedatangan
Revan.+

Agha, ternyata dia orang yang lebih dulu memberikan surprise untuk
Shila. Revan sempat berpikir untuk membatalkankan niatnya, namun saat
mengingat berbagai persiapan yang telah dilakukannya, menurutnya itu
sebuat keputusan yang gegabah. Dia tak mau rencananya hancur begitu
saja. Sebenarnya dia tak ingin mengacaukan kebahagiaan Shila malam itu.
Meski dengan perasaan yang tidak enak, dia tetap menemui Shila, sebelum
melanjutkan langkahnya, Revan menghidupkan lilin di atas kue ulang tahun
untuk Shila.

“Assalammu’alaikum”, suara Revan memecahkan suasana malam itu.

“Suara itu nggak asing buat aku.” Shila langsung menoleh ke arah sumber
suara.

Shila merasa tak percaya, dia mengedipkan matanya berkali-kali untuk
memperjelas penglihatannya. “Ini beneran kamu, Revan? Aku nggak mimpi
kan, Gha?” Tanya Shila pada Agha.

Agha menggeleng. “Samperin sana!” Suruh Agha.

“Selamat ulang tahun, sayangku. Kamu makin cantik sayang. Maaf aku telat
ngucapinnya. Ayo, tiup dulu lilinnya jangan lupa make a wish yah!” Ucap
Revan penuh cinta sambil melayangkan kecupan di kening Shila.

Shila menutup matanya, dan dalam hatinya dia berdoa,

"Semoga Revan memang yang terbaik untuk aku, dan semoga semua impianku
bisa terwujud".

Shila meniup lilin ulang tahunnya.

"Makasih ya sayang, kamu udah datang di hari ulang tahunku aja aku udah
seneng banget." Revan tersenyum dan meletakkan kuenya di meja. +

“Agha, maaf ya aku ganggu acara kamu dengan Shila,” Revan merasa
bersalah pada Agha.

“Nggak apa-apa, Gha. Lanjut aja.” Agha berusaha menegarkan hatinya.

“Kamu pasti mau peluk aku kan? Sini sayang! aku juga udah kangen banget
sama kamu.” Ucap Revan lagi.

Dia langsung memeluk erat tubuh Shila. Sudah sangat lama mereka terbalut
rindu. Agha jadi ikut terharu melihat mereka.

“Ini aku punya sesuatu untuk kamu sayang." Ucap Revan. Shila langsung
melepas pelukannya.

"Kamu mau kan menikah denganku?” Revan mengeluarkan cincin yang telah
disiapkan dari saku celananya dan memberikannya pada Shila.

Shila menatap mata Revan. Air matanya kembali terurai. Dia sangat
bahagia. Shila memandang wajah Agha,seolah meminta restu dari Agha untuk
menerima lamaran Revan. Satu sisi, hatinya merasa berat menerima cincin
itu karena sebagian hatinya ada untuk Agha, tapi ketulusan cinta Revan
meluluhkan hatinya.

Agha menganggukkan kepala, menandakan bahwa dia merestui hubungan
mereka. Agha memang pria sejati. Dia tak mau merusak kebahagiaan wanita
yang dicintainya. Shila pun Revan memasangkan cincinnya di jari manis
Shila. Shila kembali memeluk Revan. Ini merupakan hari ulang tahun yang
terindah baginya dan tak akan pernah bisa dilupakan. Shila menarik Agha
untuk mendekat padanya. Shila mengemgam tangan Agha dan Revan.

“Kalian berdua sosok laki-laki hebat yang pernah aku kenal. Makasih
selama ini udah sayang sama aku, yang perhatian sama aku, selalu ada
untuk aku. Tapi, aku nggak mungkin punya 2 cinta dalam satu hati.
Maafkan aku Agha, aku memilih untuk bersama Revan. Tapi aku juga nggak
ingin kehilangan kamu. Aku harap kamu tetap jadi sahabat terbaik untuk
aku. Semoga kamu dapat yang lebih baik dari aku.”

Lidahnya terasa berat untuk berucap,”Iya Shila, aku ngerti kok. Aku
ikhlas. Aku turut bahagia melihat kamu bahagia. Aku harap kalian jadi
pasangan yang harmonis untuk selamanya.” Jawab Agha berusaha menahan air
matanya.

Revan merasa terharu dan salut dengan kebesaran hati Agha.

“Makasi, gha. Kamu udah jagain Shila selama aku pergi. Makasi juga kamu
udah merelakan Shila untuk aku. Maaf kehadiranku mengacaukan hubungan
kalian.” Jawab Revan.

“Santai, van. Kamu memang lebih pantas mendapatkan cinta Shila. Jaga
Shila baik-baik ya. Jangan pernah kamu sakitin dia.” Pinta Agha pada
Revan. Revan langsung memeluk Agha. dan Shila ikut memeluk mereka berdua.+

“Sepertinya, sudah saatnya aku melupakan Shila, dia terlihat sangat
bahagia bersama Revan. Cinta memang tak harus memiliki. Mengenalnya dan
menyayanginya sudah cukup membuat aku bahagia.” (Agha)

"Sahabat dan kekasih adalah 2 orang yang sangat penting dalam hidup
aku. Jika harus memilih, lebih baik aku sendiri daripada menyingkirkan
salah satu dari mereka di hidupku." (Shila)

"Laki-laki sejati adalah dia yang mampu membuat wanita yang dicintainya
bahagia, meski terkadang harus merelakan kebahagiaan dirinya sendiri."
(Revan)

SELESAI

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience