BAB 7

Romance Completed 7094

Tak terasa kebersamaan mereka di sekolah tinggal menghitung hari. Pada
detik-detik terakhir kebersamaan mereka, Agha memutuskan untuk
menyatakan perasaannya pada Shila. Malam itu, dengan perasaan deg-degan
Agha menelepon Shila. Dia tak punya cukup nyali untuk menyatakannya
langsung di depan Shila.

“Shil, aku ingin bilang sesuatu sama kamu”, ucap Agha

“Apa Gha?” Tanya Shila

Tanpa basa-basi, Agha langsung mengungkapkan perasaanya.“Aku mencintamu,
Shila.” Agha mengungkapkan isi hatinya.

“Kamu bercanda ya, Gha? Candaan kamu nggak lucu.” Celetuk Shila.

“Aku nggak pernah bercanda kalo urusan hati.”,jawab Agha tegas.

Shila tersentak. Dia merasa tak percaya bahwa Agha mencintainya.

“Tapi, bukannya kamu cintanya pada Nada? Saat pertama kita ketemu, yang
pertama kamu tanyakan adalah Nada. Aku kira, kamu ingin mendekati Nada.”
Tanya Shila berusaha meyakinkan pendengarannya.

Agha menghela nafas, “Kamu salah, sudah lama aku memperhatikan kamu. Aku
hanya menunggu saat yang tepat untuk berkenalan denganmu. Kebetulan hari
itu kamu sedang sendiri. Aku mencoba untuk mendekati kamu. Selama ini,
apapun yang kamu minta, aku berusaha melakukannya untukmu. Itu semua
karena aku sayang kamu. Aku pikir kamu menyadari perasaanku.” Agha
bertutur panjang.

Shila terdiam sesaat. Bibirnya terasa terkunci. Otaknya seakan berhenti
bekerja. Dia tak tau apa yang harus dilakukannya. Dia baru sadar, Agha
memang sangat perhatian padanya, berbeda dengan perhatiannya pada Nada.
Namun, dia tak mungkin bisa menerima cinta Agha. Dia tau, Nada yang
lebih dulu mengharapkan cinta Agha. Dia tak ingin mengecewakan sahabatnya.

“Makasih banget kamu udah sayang sama aku, Gha. Tapi maaf, aku hanya
menganggapmu sebagai sahabat. Kalo kita pacaran, ketika kita putus, maka
hubungan persahabatan kita juga akan rusak. Aku tak ingin kehilanganmu.
Aku sudah nyaman dengan keadaan seperti ini Gha”. Shila mencari alasan.+

Agha seakan tak percaya dengan jawaban Shila. ternyata Shila hanya
mengganggapnya sebagai sahabat. Percakapan malam itu berubah menjadi
hening seketika. Keadaan menjadi dingin. Agha tidak menyangka Shila akan
menolaknya. Dengan berat hati, dia menerima keputusan Shila.+

“Baiklah Shila, aku tidak akan memaksakan perasaanku padamu. Sekarang
aku sudah lega. Kamu sudah tau perasaanku padamu. Sampai kapanpun, aku
akan menunggu kamu Shila.” Ucap Agha menenangkan dirinya.+

“Sekali lagi maafin aku, Gha.” Jawab Shila lagi. Shila hanya bisa
menangis.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience