BAB 15

Romance Completed 7094

Di tempat kerjanya, dia jadi banyak melamun.

Revan lagi apa ya? Kangen nggak ya sama aku? Dia betah nggak ya disana?

Beribu pertanyaan muncul di pikiran Shila.

Hari-harinya terasa sepi. Revan memang jarang menghubunginya, karena
disana dia juga bekerja sambil kuliah. Namun, jika ada waktu senggang
dia selalu menghubungi Shila. Sesekali mata Shila memandang layar
handphonenya berharap Revan menghubunginya.

Memang sulit rasanya jauh dari orang yang terbiasa bersama kita.

Udah seminggu Revan tidak menghubungi Shila. Pikirannya mulai meracau.

Apa mungkin Revan mulai melupakan aku?

Shila mencoba menghubungi Revan berkali-kali, tapi tidak ada jawaban.

Untuk menghilangkan rasa gundahnya, Malam itu, Shila mengajak Agha ke
pantai untuk menenangkan hatinya yang sedang kalut.

“Sepi banget rasanya nggak ada Revan, Gha.” Ucap Shila.

Dia menyandarkan kepalanya ke bahu Agha. Hati Agha bergetar berada di
samping Shila. Dia merangkul bahu Shila. Satu sisi dia merasa kesal
karena Shila selalu membicarakan Revan setiap kali bertemu dengannya. Di
sisi lain, dia senang bisa berada di dekat Shila.

“Iya aku ngerti, tapi mau sampai kapan kamu sedih terus?” Jawab Agha.

“Sekarang, kami udah jarang banget komunikasi Gha. Dulu dia janji akan
selalu menghubungi aku.”

“Positive thinking aja, dia mungkin lagi sibuk.” Agha coba menghibur
Shila.

Benar saja apa yang dikatakan Agha, tiba-tiba handphonenya berdering.
Revan calling…

Wajah Shila langsung berubah ceria. “Gha, Revan telpon aku.”

“Yaudah buruan angkat telponnya.” Agha tak ingin membuat Shila kecewa,
meski dia sudah tau Shila akan asyik ngbrol dengan Revan dan melupakan
dirinya yang sedari tadi menemaninya.

“Assalamu’alaikum sayang, apa kabar? Aku kangen banget sama kamu. Kamu
sehat kan?” Shila langsung bertutur panjang melepaskan kerinduannya+

“Wa’alaikumsalam,Maaf ya sayang, baru hari ini bisa nelpon kamu. Dari
kemarin aku sibuk. Banyak banget tugas kuliahnya, ditambah lagi malamnya
aku harus kerja, jadi pulang kerja aku langsung tidur. Nggak sempat lagi
mau hubungin kamu. Aku harap kamu ngerti ya sayang. Aku sehat. Kamu lagi
ngapain sayang? Udah makan?” ucap Revan.

Shila terdiam sesaat, ‘’kalo aku bilang lagi sama Agha pasti Revan
marah…”

“Lagi nungguin telpon kamu. Ya minimal kamu sms aku kasih kabar, jadi
aku kan nggak khawatir. Udah kok. Kamu udah sayang?”

“Udah, jaga hati kamu ya sayang. Jangan macam-macam ya sama Agha.” Pesan
Revan.

Shila menelan ludah, sepertinya Revan merasakan kehadiran Agha di
sampingnya.

“Masa orang kayak Agha gitu kamu cemburuin? Gak kok sayang. Dia yang
selalu jagain aku disini.” Shila melirik Agha. Wajah Agha terlihat kesal
karena merasa disepelekan oleh Shila.

“Maaf ya sayang, aku Cuma bisa minta tolong sama Allah untuk selalu
jagain kamu. Kamu tau kan aku jauh. Udah dulu yah sayang telponnya, aku
mau siap-siap berangkat kerja.” Revan menyudahi pembicaraan.+

“Yah baru juga sebentar. Ya udah, jangan nakal ya sayang disana. Love
you.” Jawab Shila.+

“Kamu juga ya sayang, Love you, too”. Balas Revan+

“Huft, lega banget rasanya dengar suara Revan, Gha.” Tanpa sadar Shila
yang hatinya sedang berbunga-bunga memeluk Agha.+

Shila melepas pelukannya,”Pulang yok, Gha. Aku udah ngantuk.”+

“Gini nih kalo udah dapat kemauannya, langsung minta pulang deh.”Gerutu
Agha.+

Shila menyunggingkan senyumnya

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience