BAB 14

Romance Completed 7094

Shila kembali ke rumah dengan tubuh lemas. Dia masih memikirkan
kepergian Revan.

Mama menghampiri Shila di kamarnya, “Sayang, makan dulu yok. Mama udah
masak makanan kesukaan kamu nih, ayam lada hitam.”

Shila sedang terbaring di kamarnya sambil memeluk boneka dari
Revan,”Nanti deh ma, Shila belum lapar.”

Mama tau, Shila sedang sedih karena ditinggal oleh Revan. Mama duduk di
samping Shila sambil membelai lembut rambutnya.

“Jangan sedih ya sayang, nanti kan Revan balik lagi.” Bujuk mama.

Shila duduk dan langsung memeluk mama. “Tapi kan masih lama ma,
pulangnya.”

Mama tersenyum melihat sifat manja Shila yang keluar. Selama 3 tahun
mereka pacaran, Shila belum pernah jauh dari Revan. Revan selalu ada
untuk Shila kapanpun Shila butuh.

“Ya kan dia baru berangkat, masa udah pulang lagi. Ayo makan dulu, nanti
kamu sakit malah susah, Revannya nggak ada” Mama mencoba menghibur.

Shila tak bergeming. “Yaudah, mama tinggal ke bawah dulu ya”.

Shila hanya mengangguk.

Mama mencoba menghubungi Agha. Menyuruh Agha datang untuk membujuk
Shila.tak lama kemudian Agha datang. Dia langsung menuju ke kamar Shila
sambil membawa makanan untuk Shila.

Tok..tok..tok..

Agha mengetuk pintu kamar Shila.

“Masuk aja nggak dikunci.” Jawab Shila dari dalam.

“Eh jelek, lagi ngapain?” Tanya Agha.

Shila bangun dari tempat tidurnya.

“Ngapain kamu ke sini?” Tanya Shila lagi.

“Tadi mama bilang, anak bungsunya lagi ngambek nggak mau makan karena
ditinggal cowoknya, Aku suapin ya?” ucap Revan.

“Nggak, aku nggak lapar.” Shila mendorong sendok yang disodorkan Agha
padanya.

“Ini bocah bandel amat. Abis ini aku ajak kamu shopping deh.” Bujuk Agha
lagi.

Shila memalingkan wajahnya. “Aku lagi nggak pengen kemana-mana.”

Agha menghela nafas.

“2 atau 3 sendok aja jadilah, ntar kamu sakit lagi kayak kemarin.” Agha
kembali membujuk Shila.

“Tinggalin aja disitu, ntar aku makan. Kamu pulang aja, aku lagi pengen
sendiri.” Pinta Shila.

“Tega amat sih aku diusir. Yaudah deh, aku pulang dulu yah. Tapi nasinya
dimakan yah.” Agha berjalan meninggalkan kamar Shila.

“Makanan ini enak banget sih.” Shila mengoceh sendiri sambil memegang
perutnya yang mulai keroncongan. Dia mulai tergoda dengan masakan mamanya.

Pelan-pelan dia habiskan makanannya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience