BAB 16

Romance Completed 7094

Tak terasa sudah 6 bulan Revan pergi. Shila mulai terbiasa dengan
hari-harinya tanpa Revan. Saat – saat seperti ini adalah waktu yang
tepat untuk Agha kembali dekat dengan Shila. Jam pulang kantor telah
tiba. Shila bergegas menuju parkiran mobilnya. Di perjalanan, dia merasa
mobilnya berat. Dia mengarahkan mobilnya ke pinggir jalan.

“Aduh, gimana ini? Kenapa pake kempes lagi ni ban? Mau minta tolong
sama Siapa? Tempat tambal ban juga masih jauh.” Shila menggerutu sendiri.

Dia langsung menghubungi Agha.

“Halo Gha, kamu dimana?” Tanya Shila.

“Aku lagi di rumah Shil, kenapa?” Agha bertanya balik.

“Tolong aku dong, ban mobil aku kempes.. aku lagi di…tut..tut..tut..”
Teleponnya terputus.

“Sial, ni Handphone pake mati lagi. Agha denger nggak ya tadi aku bilang
apa. Semoga dia tau aku disini.” Shila mengomel. Dia kembali masuk ke
mobilnya dan berharap Agha bisa menemukannya

***

“Lho kok mati? Dia udah dimana ya?” Tanya Agha heran.

Agha mencoba menghubungi kembali nomor Shila, tapi hanya jawaban dari
operator yang didengarnya.+

Agha tau alamat kantor tempat Shila bekerja. Tanpa pikir panjang, dia
langsung meluncur ke tempat Shila. Dia berpikir mungkin Shila belum jauh
dari kantornya. Dia mengendarai motor ninjanya supaya bisa cepat sampai
menolong Shila. Matanya melirik ke setiap sisi jalan untuk melihat Mobil
Shila. Akhirnya dia menemukan sebuah Honda Jazz berwarna merah terparkir
di pinggir jalan.

“Itu pasti mobil Shila.” Agha menebak.

Motornya langsung menuju ke tempat mobil Shila terparkir.

Melihat Agha datang, dia langsung keluar dari mobilnya.

“Kamu nggak apa-apa kan?” Tanya Agha khawatir.

“Alhamdulillah, kamu datang, Gha. Handphoneku mati. Tadi bannya
tiba-tiba kempes. Aku nggak tau mau minta tolong sama siapa.” Ucap Shila.

Dengan sigap Agha mengganti ban mobil Shila. Tak membutuhkan waktu lama,
ban mobilnya Shila telah selesai dipasang.

Agha mengelap peluh yang membasahi keningnya., sambil berkata,”Udah
selesai nyonya, lain kali kalo mau jalan diliat dulu kondisi mobilnya.”

Shila terkekeh,”Tadi aku kan pikirannya udah mau pulang aja, Gha.
Makasih banget ya.”

“Hati-hati ya pulangnya. Cepat jalan, udah sore nih. Aku liatin dari
sini.” Pinta Agha.

Shila langsung masuk dan menjalankan mobilnya. Agha tersenyum memandang
Shila yang telah berlalu. Dia sangat senang bisa membantu Shila.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience