BAB 12

Romance Completed 7094

Setelah 4 tahun menjalani masa kuliah, akhirnya Shila, Revan dan Nada
lulus. Shila lulus dengan nilai cumlaude dan mendapat predikat sebagai
lulusan terbaik di Universitasnya. Sungguh sebuah hal yang sangat
membanggakan untuk dirinya dan keluarganya, tak terkecuali Revan
kekasihnya. Shila memang anak yang cerdas dan rajin belajar. Tekadnya
sangat kuat untuk menggapai impiannya. Hobinya membaca sejak kecil
semakin menambah kepintarannya. Sangat pantas predikat itu dia dapatkan.
Setelah lulus kuliah, dia langsung mendapat panggilan kerja disebuah
perusahaan yang bergerak di bidang property, tempatnya magang dulu.
Perusahaan itu menganggap Shila sangat berkompeten di bidang design
interior. Kemampuannya sudah tak diragukan lagi. Nada, sahabatnya
memilih melanjutkan kuliahnya di Malaysia. Dan revan? Revan mendapatkan
beasiswa kuliah S2 di Jerman. Hal ini tentunya membuat Shila merasa
sedih. Dia akan sangat merindukan Revan.

Sebelum berangkat, Revan menghabiskan waktunya bersama Shila. Seharian
mereka berjalan-jalan mengelilingi Jakarta. Hati kecil Revan merasa
sangat berat untuk meninggalkan Shila. Tapi ini dia lakukan untuk masa
depannya bersama Shila nanti. Malam itu mereka duduk berdua di sebuah
taman,

“Sayang, sepertinya aku nggak sanggup jauh dari kamu. Nada udah pergi ke
Malaisya, sekarang kamu juga mau ninggalin aku.” Shila menatap Revan.
Matanya berkaca-kaca.

Tangan Revan menyentuh kedua pipi Shila, “Sayang, aku nggak lama kok
disana. Setelah lulus, aku akan langsung balik ke Jakarta. Jangan sedih
ya sayang. Lihat mata aku sayang, kamu percaya kan sama aku? Kamu mau
kan nunggu aku?” Revan berusaha meyakinkan Shila.

Shila menggangguk pelan. Revan mengusap air mata yang jatuh di pipi Shila.

“Jangan nangis dong, liat tuh, idungnya jadi merah kan kayak badut?”
Revan berusaha menghibur Shila.

Shila langsung menutup hidungnya dengan tangan.

Revan cekikikan. Dia selalu saja bisa membuat hati Shila tenang. Shila
menempelkan kepalanya ke bahu Revan.

“Kamu juga jangan nakal ya disini. Jaga hati kamu yah. Aku nggak liat,
tapi Allah yang liat.” Pesan Agha.2

“Kamu juga yah, disana kan banyak cewek-cewek bule yang lebih cantik
dari aku. Kamu jangan lupain aku yah.” pinta Shila.

Revan tersenyum sambil mengusap rambut Shila, “Yang cantik sih banyak,
tapi yang kayak kamu, langka sayang.”

Shila menegakkan kepalanya dan langsung menatap Revan,”Langka? Emangnya
aku barang antik?”

“Iya, kamu itu barang antik yang selalu menghias hati aku.” Revan
menggombal.

“Tapi nggak disamain sama barang juga kali yang, aku kan manusia.” Shila
mengerutkan wajahnya dan melayangkan cubitan ke perut Revan.+

Revan tertawa terbahak-bahak. Ya… malam ini begitu indah sekaligus
menyedihkan untuk mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience