Suatu hari ada pertandingan futsal di sekolah mereka. Saat itu Shila,
Agha dan Nada menyaksikan pertandingan tersebut.+

“Gha, aku haus, tapi malas mau ke kantin. Tolong beliin aku minum dong!”
bujuk Shila pada Agha sambil menarik-narik tangan Agha.+

“Mmm, beliin nggak ya?”,Agha berpura-pura menolaknya.+

“Please, Gha! Bujuk Shila lagi.+

Tangan Agha langsung mencubit hidung Shila yang mancung sambil berkata,
“Iya deh, apa sih yang nggak buat kamu. Tunggu bentar yah!”. Dengan
senang hati dia menuruti permintaan Shila meskipun letak kantin cukup
jauh dari lapangan futsal.+

Tak perlu lama menunggu, Agha sudah kembali dengan minuman yang dipesan
Shila. dengan nafas terengah-engah dia memberikan minumannya pada Shila,
sambil berkata,”Ini minumannya Tuan Putri.”

“Makasih Agha, sayang.” Shila tertawa cekikikan

Agha tersipu mendengar panggilan “sayang” dari Shila.

“Ya ampun, kasian banget kamu Gha, sampe ngos-ngosan gitu,” ucap Nada
sambil mengelus punggung Agha.

Dalam benak Agha,

Coba yang ngelus ini tangannya Shila, pasti capeknya langsung hilang.

“Kamu tuh emang suka banget liat aku tersiksa. Untung ada Nada yang
perhatian sama aku”, Agha mencibir Shila dan merangkul bahu Nada,
berharap Shila cemburu. Di sisi lain, Nada tersipu dengan pujian yang
diberikan Agha untuknya.

“Yah, Agha. Aku mah nggak segitunya jahat sama kamu. Aku kan beneran
haus,” Shila merasa terpojok. Agha terkekeh mendengar jawaban Shila.

“Cup cup cup, kalo ngambek nanti cantiknya luntur lho,” goda Agha.

Shila mengerucutkan bibirnya, sambil mencubit perut Agha.

“Aduh, ampun Shila. Janji nggak ngejek lagi,” Shila melepaskan cubitannya.

“Liat tuh temen kamu Nad, udah dibeliin minum, dicubit lagi.” Agha
kembali menggoda Shila+

Tanpa mengeluarkan kata-kata, Shila kembali mencubit perut Agha yang
buncit. Kali ini cubitannya lebih kuat. Agha langsung berteriak,
“Aaarrghhhh, Nada tolong akuuu!”

Nada hanya tertawa melihat tingkah mereka.