DUA PULUH

Romance Completed 65601

Selesailah sudah acara makan malam itu, mereka kembali kedepan televisi. Sebentar kemudian Han memilih kembali kedalam kamar, menyelesaiakan beberapa tulisan yang belum selesai. Saat Han sedang menyusun beberapa kalimat dilayar monitor, dia dikejutkan dengan suara handphonenya yang beberapa hari ini tidak pernah berbunyi. Han meraihnya, sebuah pesan baru kuterima.

‘Lg ngapain?’

Ya…walau singkat namun sms itu sangat diharapkan.

‘Eh…masih ingat ya, kukira dah lupa’

Begitulah kalimat yang tertera di layar kecil handphonenya.

‘Lg ngapa?’

‘Lg membayangkan kamu ada disini, he…he…?@#@!$&!’ ‘Serius???!!!?

‘Yoi…bahkan lagi nulis cerpen tentang kamu’ ‘Serius!@$@!!#?

‘Kamu lucu ya!’

‘Namamu sapa?’

‘Wah dah telat, udah ganti’

‘Kamu lucu ya!’

‘Jadi ga?’

‘Apanya?’

‘Namanya’

‘Kalo boleh’

‘Lengkap ga?’

‘Seiklasnya saja’

‘Han…’

‘Cuma itu?’

‘Katanya seiklasnya, sementara hanya itu. Kamu?’

‘Ira’

‘Hanya itu?’

‘He…he…kamu lucu ya’

‘Kapan nikahnya?’

‘Ma sapa?’

‘Eh…ya ama aku, gumana to udah ditunggu berbulan-bulan kok masih ga sadar juga?!@!@%^$&^*?

‘Emang kamu siapa aku?’

‘Ira kan?’

‘Yang lain?’

‘Pingin nikah dan pumya anak’

‘Yang lain????’

‘Kamu gadis yang lucu, he…he….’

Ira tidak membalas lagi, cukup lama Han menunggunya.

‘Ira dah bobok ya?’

‘Lom’

“Kok ga di bls napa? Marah? Ngabek? Apa penasaran?’

‘Semuanya!@#@!$%^&&*&()!!!?’

‘Ha…ha…ha…AKU SERIUS INGIN MENIKAHIMU’

‘Kenapa?’

‘Mau ga?’

‘Tergantung’

‘Tergantung apanya?’

‘Ga…teu lah?:?:”?:”?:”?:?:

‘Aku serius’

‘Kamu lucu ya?’

‘Ya..tapi aku serius’

‘Maksa benget sih’

‘Ira…sory ya…aku serius, susah lho untuk dapetin nomormu, pikir-pikir aja dulu sebelum ngasih jwbn!’

Sepertinya Han memang terlalu memaksa, tapi mau bagaimana lagi rasa penasaran pada gadis itu sudah tak terbendung. Han ingin melihatanya dari dekat, makan denganya

atau sekedar berbicara tentang tempat tinggalnya. Oblrolan lewat kata itu di hentikannya. Han cepat-cepat mematikan handphone-nya dan meletakkannya didekat komputer saat Nina masuk.

“Sudah jadi?’’

“Belum, masih mencari ending yang pas.”

“Aku tidur dulu ya!’’

“Ya…”

Nina sepertinya terlalu lelah, dia langsung berbaring. Han mengamatainya sebentar, lalu mengantar tidurnya dengan sedikit senyum. Han tau dia membutuhkan kasih sayang. Lalu pemuda itu menghampirinya, menutup tubuhnya dengan selimut dan mengceup keningnya.

“Selamat tidur, semoga mimpi indah.”

Setalah gadis itu memejamkam matanya, Han kembali kedepan komputer. Kembali bermain dengan huruf-huruf acak di hadapannya. Menekannya satu demi satu dan menjadikannya sebuah kalimat yang tersusun rapi dilayar monitor.

Beberapa kali dia mengusap wajahnya yang terasa penat. Sudah hampir dua jam Han duduk menghadap komputer. Secangkir kopi itu telah menjadi dingin namun masih terasa nikmat. Matanya sudah tidak dapat diajak kompromi lagi, dan dia menyerah. Setelah mematikan komputer Han memutuskan untuk tidur.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience