CHAPTER 18

Romance Series 135900

pagi hari.

aku terbangun dari tidurku..
jam 5 pagi..masih sangat pagi..
aku masuk kedalam kamar mandi...menghidupkan shower.menyetelnya dengan air hangat.

tiga puluh menit aku habiskan di kamar mandi dan sepuluh menit aku habiskan untuk memakai pakaian ku..

aku berjalan ke arah dapur..berharap jika jeslin sudah pulang.

tap

langkah kaki ku terhenti saat aku dengar suara tawa dari kamar kak Rio...

aku meringis kesakitan.
jeslin belum pulang..bahkan saat ini mereka tengah tertawa senang...

air mataku lagi lagi menetes..hanya satu bulir dan aku langsung menyeka nya..
andai yang sedang tertawa bersama kak Rio saat ini adalah aku..aku pasti akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini...

aku memegang lengan kanan ku dengan tangan kiri ku...merasakan tubuhku yang sedikit bergetar.

aku melanjutkan langkah kaki ku...
membuat roti panggang seperti biasa nya...

saat aku tengah memakan roti yang aku buat..
dengan jelas ada langkah kaki yang menuju ke arah ku...

aku tak menoleh..
aku sudah tahu jika itu adalah kak Rio dan jeslin.

''mana roti ku?'' tanya kak Rio santai seakan tak merasa bersalah..
''aku juga mau sayang...''
suara jeslin begitu manja...

aku memutar bola mataku malas..

aku langsung berdiri..menyiapkan kedua orang itu roti panggang...
saat ini kami tengah makan bertiga..
aku tak berusaha menghindar...aku ingin membuktikan kepada kedua orang yang saat ini tengah saling suap menyuap bahwa aku adalah wanita kuat.

aku mengambil hp ku...
mengusap nya ke atas.membuka hp itu..
aku bisa melihat wajah Aldo yang tersenyum.
iya..hp yang ku pegang saat ini adalah hp Aldo...lebih tepatnya hp yang Aldo buang karena merasa bosan...

''lisa...''
kak Rio memanggilku...
aku mendongak..
''mulai hari ini jeslin akan tinggal bersama kita...''
''baiklah....''
aku setuju...
tak ada niatan aku melarang nya..
aku melihat ke arah kak Rio dan jeslin secara bergantian...

'ekspresi apa itu?' batinku melihat wajah kak Rio yang aku tak tau apa artinya.

aku berlalu..menuju ke kamarku...mengambil tasku.
saat ini mereka berpindah ke ruang tv..
dan tentu saja aku melewati mereka berdua jika ingin keluar.

''aku pergi...'' ucapku datar.membuat kak Rio melepaskan ciuman panasnya dengan jeslin.

saat aku membuka kenop pintu..ada tangan yang menarik lenganku kasar..mencengkeramnya.

aku menoleh.

''siapa yang bilang kau boleh pergi...'' bentak kak Rio tepat di depan wajahku.
aku mengernyit kebingungan.
''apa maksud kakak...?''
''aku tidak pernah mengizinkan mu pergi dariku...''
lagi lagi aku bingung dibuatnya..
''kakak apa apaan sih ..aku tuh mau ke kampus...''
aku merasa keki..ada nada mengekang pada kalimat kak Rio...

kak Rio melepaskan tangannya dari lenganku..
''pergilah...'' ucapnya..

aku langsung keluar dari rumah panas ini..
sejak tadi aku menahan rasa panas di dadaku..

aku menjalankan motorku..menuju tempat kuliahku..
aku menghirup udara saat aku melewati pohon pohon di sekitar rumah.. sebelum aku memasuki ramai nya kendaraan berlalu lalang.

banyak hal yang sudah terjadi dalam kehidupanku...
dan hari ini adalah hari dimana aku merasa sangat terpuruk.
aku mengutuk diriku sendiri..
bagaimana bisa hati ini tetap mencintainya sedang ia telah berulang kali menyakitiku...

aku menjalani hari hari ku seperti biasa...
masuk kuliah juga bekerja...
saat pulang pun hal pertama yang bisa aku lihat dan dengar adalah hal yang menusuk dadaku...

ah
ah

suara desahan seperti biasanya terus menggema di rumah ini...sudah lima hari jeslin berada disini...

aku berjalan menuju kamar ku...
dan hal paling terburuk adalah...aku melihat langsung kak Rio menindih tubuh jeslin.
sengaja atau tidak..aku merasa kesal...bagaimana bisa mereka berhubungan badan dengan pintu kamar yang terbuka lebar seperti ini...
apakah ini ulah kak Rio agar aku segera cepat pergi dari kehidupannya...

aku melangkah kan kaki ku terus menuju kamar.
melepas semua pakaian yang melekat di tubuhku..
seharian beraktivitas membuat tubuh ku sangat lengket bermandikan keringat.

aku masuk ke kamar mandi..
merendam tubuhku...

jam delapan malam..

aku sudah memakai baju ku...menyambar kunci motor ku yang berada di attas nakas samping kasur ku...

''mau kemana?'' suara berat yang sangat aku kenal itu menghentikan langkah kaki ku...menghentikan tanganku yang akan membuka kenop pintu rumah.

''mau cari makan'' jawabku datar
''bukankah aku sudah bilang..izin dulu sebelum kau pergi...'' ucap nya tak suka.
''kakak tak suka aku seperti ini..?''aku menyunggingkan senyum sinis ku...senang rasanya melihat wajahnya mengeras...
''kalau sudah tau kenapa tidak meminta izinku...''
''aku juga nggak suka perempuan itu ada disini...kenapa kakak tidak bertanya kepadaku,aku suka atau tidak ia berada di sini...'' jawabku sinis.
''bukankah aku sudah meminta izin mu...''
''memang''
''lalu kenapa kau tak suka...''
''kakak tau kenapa aku mau menikah dengan kakak?...kenapa aku selalu memaafkan kekasaran kakak selama ini...? karena aku mencintaimu...''
''aku sudah tau...'' responnya datar.
''oh...baiklah kalau kakak sudah tau..kalau kakak ingin aku meminta izin dulu sebelum aku pergi..aku mau kakak berhubungan sex dengan wanita itu di luar saja...carilah hotel atau apa kek..sekiranya aku tidak melihat dan mendengar kalian berhubungan sex..''

aku bisa melihat kilatan amarah dari mata kak Rio..

aku membalikkan badanku...
berniat meninggalkan dia dengan amarah yang aku tinggalkan di dadanya.

hmmmpphhh

kak Rio menarik ku..
melumat bibirku kasar.

aku menutup rapat bibirku...aku tidak memberikan ia akses untuk masuk kedalam mulut ku..

aku memukul tubuhnya sangat kuat..bahkan aku mengerahkan seluruh tenaga yang aku punya...namun tetap saja tak berpengaruh..

kak Rio menarik rambutku kasar...mencengkeram kedua pipiku dengan tangan nya..
membuat bibirku mau tak mau terbuka...

ia mencari lidah ku...aku mencoba menghindari lidahnya yang begitu lincah ingin memainkan lidahku...

ah...

ia mendapatkan lidahku..
menghisapnya kuat memasuki mulutnya...
aku bisa merasakan lidah ku seakan mau terlepas...

air mataku jatuh...
ia mulai memainkan mulut ku dengan lembut...
menghisap bibir bawah dan atas ku secara bergantian...
aku bisa merasakan daguku sudah basah akibat Saliva nya...
dan terakhir..ia menghisap kedua bibir bawah dan atas ku bersamaan..menghisapnya sangat kasar..
aku bisa merasakan bibirku sudah membengkak...

ia melepaskan ciumannya..

cuih

aku meludah ke lantai..
mengusap kasar saliva nya yang berantakan di bibirku dengan lengan kiriku...

''kakak tau apa yang aku rasakan saat ini?'' tanya ku datar.
''aku tak peduli..'' responnya tersenyum sinis.
''aku merasa jijik karena kau menciumiku dengan bibir mu...sedang bibir dan lidah mu itu telah menyentuh seluruh tubuh jeslin..aku sangat muak..aku sangat jijik...kau tau itu kan...''

aku meludah berkali Kali..

aku membuka kenop pintu buru buru..aku tak mau kak Rio menyiksaku lagi...

aku menangis selama perjalanan...
dengan kecepatan tinggi aku memasuki keramaian kendaraan...

saat ini aku hanya bisa meratapi nasibku..
jika ia tidak mencintaiku...setidaknya ia tidak membuatku menangis...

bersambung....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience