CHAPTER 24

Romance Series 135900

sejak terakhir kali Rio menemukan Lisa...ia selalu menunggu di sana...menunggu di tempat yang sama...jalan yang mempertemukan ia dengan lisa...menanti kehadiran Lisa...berharap ia segera berjumpa dengan wanitanya...

sudah satu Minggu ia menunggu Lisa..
tidak ada satu pun tanda tanda kehadiran wanita nya itu...

dan
pada akhirnya Rio memutuskan untuk kembali sejenak ke rumahnya..bagaimana pun juga ia harus memeriksa kantornya yang sudah ia tinggalkan.

????????????????

ceklek

Rio membuka pintu rumahnya...
rumah yang menjadi tempat tinggalnya dan Lisa...rumah yang penuh air mata..rumah yang pernah menjadi tempat derita Lisa...

''aku mau beli tas lagi om...''

langkah Rio terhenti..mendengar suara jeslin.

''om..?'' gumam Rio bertanya pada dirinya sendiri...

Rio menyembunyikan tubuhnya...berniat mendengar percakapan jeslin.

''iya...nanti om bakalan minta uang lagi ke ayah nya si Lisa...tapi kamu harus bersabar kalau mau nikah sama Rio...bagaimana pun juga om masih perlu uang dari ayahnya Lisa untuk mengembangkan perusahaannya om...''

deg

Rio terperangah..suara laki laki yang sedang berbicara dengan jeslin begitu sangat ia kenali..
suara ayah nya sendiri...

seketika bayangan saat ia memarahi Lisa..menyiksa Lisa...terlintas dipikirannya...bagaimana tidak,selama ini..ia membenci Lisa karena ia merasa Lisa telah menjatuhkan harga dirinya...ia berpikir jika Lisa mendapatkannya dengan uang..berpikir jika Lisa telah membelinya...

tanpa ia duga...ke salah pahaman nya terjadi karena ayahnya sendiri...selama ini ayahnya telah membohonginya...

'lisa..' batin Rio...ia sangat terluka...

BRAK

Rio membuka kasar ruang pintu pekerjaannya yang berada di depan kamarnya...

Rio bisa melihat bagaimana ayahnya kaget..dengan wajahnya yang berubah pucat...
jeslin menoleh ke belakang..ekspresi wajahnya begitu mirip dengan ayahnya Rio...

Rio tersenyum mengejek...kepalanya me miring sedikit ke kanan...

''waahhh...apakah kalian sangat menikmati uang itu..kenapa wajah kalian seperti melihat setan...seharusnya kalian melihat ke arah cermin...karena pantulan di cermin itu adalah setan nya...oh iya...sudah berapa uang yang sudah kalian terima...kenapa aku nggak di kasih...?'' sindir Rio dengan tersenyum mengejek.

ayah Rio berdiri dari kursi kerja nya...menghampiri anaknya dengan langkah yang begitu berat...
seketika senyuman Rio berubah...wajahnya berubah merah padam..

dengan keraguan..ayah Rio menyentuh pundak anaknya itu...sedangkan jeslin hanya bisa mematung..melihat wajah marah Rio...

puk

ayah Rio mendaratkan tangan kanannya di pundak anaknya itu..

satu detik
dua detik

Rio langsung menepis kasar tangan ayah nya..
wajah marah nya berubah dengan senyuman iblis...

''wah...apakah aku terlalu kasar...?'' ucap Rio melihat ayahnya yang terhuyung.

''Rio...'' gumam ayahnya...ketakutan melihat wajah anaknya....

senyuman iblis Rio hilang lagi..berubah kembali dengan wajahnya yang merah padam...

''Rio...ayah bisa menjelaskan semuanya...ini semua demi kamu nak...ini semua demi masa depan kamu Rio...'' ucap ayahnya gugup.

''jangan memanggil namaku dengan mulut kotor mu itu..bapak tua...'' ucap Rio datar...memiringkan kepalanya sedikit.

Rio terlihat seperti psikopat... raut wajah nya yang berubah ubah dalam satu detik...

''keluar sekarang...sebelum aku membunuh kalian...'' sambung Rio datar...tatapan matanya tidak seperti ingin membunuh...
namun mata itu terlihat memandang kosong ke arah ayahnya sendiri...seakan akan ia akan langsung membunuh siapa saja yang menyentuhnya...walau itu tidak di sengaja...

jeslin yang sedari tadi melihat Rio..langsung lari ketakutan...tubuhnya bergidik ngeri melihat Rio...

ayah Rio masih berada di hadapan anaknya itu...satu langkah pun ia tidak melangkah kan kakinya...

''apa kau benar benar ingin mati bapak tua...'' ucap Rio datar...bibirnya yang tersenyum iblis...dengan mata yang tadi nya memandang kosong berubah menjadi tatapan binar yang ingin menerkam...

ayah Rio langsung melangkahkan kakinya...

''maaf nak..'' ucap ayah Rio sendu..tepat di ambang pintu..ia memberhentikan langkahnya...melihat punggung anaknya itu.

hah
ayah Rio menghembuskan nafasnya kasar...
ia tidak mengira jika hal itu membuat anaknya seperti ini...

''ternyata kau sangat mencintai nya Rio...'' gumam ayah Rio..
ia melanjutkan langkah kaki nya...meninggalkan Rio sendirian di ruang kerja anak nya itu...

''HA..HA...HA....
HAHAHAHAHAHA''

Rio tertawa lebar...tertawa bak seorang psycho yang berhasil membunuh targetnya...

????????????????

''gue pulang ya put...'' pamit Lisa...
''lo yakin bisa..?'' tanya putri ragu..

sejak tiga hari yang lalu...Lisa dan putri pindah ke kota asalnya...kota yang di mana ada Rio di sana...kota tempatnya ia berkumpul dengan sahabat sahabat nya..

''kenapa Lo nggak yakin gitu sih put...kalau gue udah bilang bisa..ya pasti bisa lah...''

???????????????

kini Lisa berada di depan rumah Rio...rumah tempat laki laki itu tinggal...rumah yang di tempati dua wanita sekaligus dengan satu laki laki...entah saat ini jeslin masih di sana atau tidak...ia sudah tak peduli...saat ini ia hanya ingin menyelesaikan masalah rumah tangganya...

di tangan kanannya..ia memegang sebuah amplop besar..berwarna coklat susu...
siapa pun yang mengetahui hiruk pikuk rumah tangga nya...orang itu pasti bisa menebak apa isi di dalam amplop itu...

hufhhtt

Lisa mengatur nafasnya..
ia merasa gugup..sangat gugup...
sejujurnya ia masih belum siap untuk bertemu Rio...meskipun ia sangat merindukan laki laki itu...

Lisa melangkahkan kaki nya yakin.

ceklek

dengan pelan Lisa membuka pintu rumahnya..

sunyi

Lisa merasakan kesunyian..
jika dulu ia langsung di suguhi hubungan sex antara suaminya dan wanita lain..kini hanya kesunyian yang menyelimuti rumah itu...

''apa mereka sudah pindah...? tapi itu tidak mungkin...rumah ini begitu sangat bersih...atauu mereka sedang keluar?...ah sudahlah..aku ingin mengambil barang barang ku dulu di kamar...'' gumam Lisa sendirian..pikiran nya melalang buana..menebak nebak sendiri...

ceklek

Lisa membuka pintu kamarnya...
matanya membulat lebar...melihat pemandangan di depannya kini..melihat orang yang begitu ia kenali tengah memejamkan matanya di atas kasur yang menjadi tempat tidurnya...

deg

jantung Lisa berdegup kencang...
ia bisa melihat Rio yang kini tertidur pulas..dengan tubuh kurusnya..wajahnya yang tampan begitu berantakan.

Lisa melangkah kan kaki nya pelan..mendekati Rio yang kesakitan.

Lisa memegang pipi Rio...

''nggak panas...tapi kenapa tubuhnya kurus...kenapa ia terlihat berantakan...'' gumam Lisa melihat Rio..

Lisa ter jengkit kaget...melihat kedua mata Rio yang perlahan terbuka...

''ha...hai...'' sapa Lisa canggung..
''lisa...'' ucap Rio tersenyum senang...

''kamu kembali sayang...kamu beneran Lisa kan...ini bukan mimpi yang selalu hadir bukan...?'' tanya Rio kepada Lisa.

Lisa begitu kebingungan..apakah Rio seperti ini gara gara dirinya..

'ah itu tidak mungkin...disini ada jeslin...mungkin mereka sekarang tengah bertengkar...' batin Lisa...

'tapi tunggu..tadi kak Rio menyebut namaku dengan kata sayang..'

''lisa...jawablah..apa ini benar kamu...?'' tanya Rio..
''i..iya ini aku kak...'' jawab Lisa gugup.

air mata Rio mengalir...bahagia yang ia rasakan saat ini...

''akhirnya kamu kembali Lisa...wanitaku..aku benar benar merindukan mu Lisa...'' ucap Rio tersenyum bahagia...air matanya masih mengalir. tangannya menggenggam tangan Lisa kuat..ia benar benar tak ingin kehilangan wanita nya lagi..

Lisa Ter enyuh mendengar ucapan Rio..

'tidak..bukan ini tujuan ku kesini..'batin Lisa menyadarkan perasaan nya..

Lisa menyerahkan amplop besar yang tadi ia bawa...

''apa ini...?'' tanya Rio bingung...Rio merubah posisi nya menjadi duduk..

''buka saja...'' ucap Lisa...

kedua tangannya membuka amplop yang di bawa Lisa...

deg

jantung Rio seakan berhenti berdetak..
matanya membulat seketika...
saat ia membaca tulisan besar yang tebal berwarna hitam di atas kertas putih yang tadi ia keluarkan dari amplop itu..

PERCERAIAN

"kau bercanda...?'' tanya Rio melihat wajah Lisa...melihat kedua bola mata wanita nya itu..mencari kebohongan dari bola mata itu..
namun sayang nya ia tidak menemukan itu.

Lisa menggeleng tegas.

bersambung..

Share this novel

rin
2021-01-06 15:04:48 

semangat teruss kak buat ceritanyaa sukaa bangettt smaa ceitanya


NovelPlus Premium

The best ads free experience