Amanina memerhati sekeliling . Dia menarik nafas dalam dalam .
Relaks Niena . Sekolah baru , kawan baru , cikgu baru , tempat baru . Everything will be alright .
Dia mengerling Ayub yang sedang sibuk merapikan diri .
Ee , rimasnya tengok orang tua ni . Duk sembur sembur perfume banyak banyak dah kenapa ? Tak mandi ke tadi ?
" Ee , cepat sikit boleh tak ? Saya nak sekolah ni . Berjanggut menunggu awak siap . Mengalahkan perempuan , huh . " bebel Amanina .
Ayub memusingkan badannya . Dia merenung Niena lama .
" Nak tengok . " ujar Ayub secara tiba tiba .
Amanina terperanjat . Dia memeluk dirinya .
Aik , lain macam orang tua ni ! Ya Allah , jauhkanlah aku dari syaitan syaitan durjana . Fuh , fuh .
Amanina menghembuskan angin ke muka Ayub .
" Hei , awak nak tengok apa ? Jangan macam macam ye , bulan puasa ni . Saya jerit nanti . " ugut Niena .
Ayub ketawa mengekek .
Eh , fikir lebih pula minah ni .
" Excuse me , cik Amanina . Saya seorang lelaki yang macho dan budiman . Tadi awak kata awak berjanggut , saya nak tengoklah mana janggutnya . Ee , perasan . Badan pun dah macam panda . " sindir Ayub . Dia terus keluar dari kereta .
Amanina menekup muka menahan malu .
Ya Allah , malunya aku . Ee , macam manalah aku boleh fikir sampai macam tu sekali , getusnya sambil menampar mulutnya sendiri .
Ayub menoleh ke belakang . Dia memandang Niena yang sedang membebel sendirian . Dia ketawa sendirian .
" Haa , kan dah malu . Siapa suruh bising lagi .
Niena , Niena , badan panda pun tetap comel . Buat bantal peluk syok juga . "
Ish , puasa Yub puasa . Jaga mulut . Dia seakan baru tersedar dari lamunan .
" Apa senyum sorang sorang tu ? Mesti fikir bukan bukan ? Ee , tak malu . Nak masuk sekolah ke tidak ? Saya nak belajar ni . " sergahan Amanina membuatkan Ayub terperanjat .
Ayub mengurut dadanya sambil beristighfar . Punyalah terkejut beruk dia tadi . Sungguh dia tidak perasan bila Amanina keluar dari kereta .
Ee , nak aku mati sakit jantung ke apa minah ni ?
" Tengah fikir bila awak nak jadi isteri saya . Tak sabar nak peluk . " jawab Ayub sambil tersenyum jahat .
Nah , aku bagi jawapan terus terang . Ibu kata bulan puasa tak elok menipu . Biar padan muka engkau .
Fuh , jawapan orang tua ni . Laju jantung aku . Kalah pelari pecut ni .
" Ee , tak senonoh langsung . Ni bulan puasa lah . Hormat sikit . Dah nak masuk 4series pun gatal lagi . "
" Dah awak tanya , saya jawab jelah . "
Amanina menjeling tajam wajah Ayub . Ayub mendepangkan tangannya seakan meminta untuk dipeluk .
" Ee , dahlah malas layan awak . Buang masa je . " rengus Niena . Dia terus masuk ke dalam kawasan sekolah itu .
Ayub tersengih lalu membuntuti Amanina .
Pengetua masuk ke dalam kelas 5 Mawar . Semua pelajar berdiri dan mengucapkan kata hormat .
" Baiklah pelajar sekalian , harini kita ada pelajar baru . Sila perkenalkan diri kamu . " ujar Pengetua .
" Assalammualaikum , nama saya Amanina Aulia .
Berasal dari Selangor . Selamat berkenalan . "
" Baiklah , Amanina kamu boleh dudul di belakang tu . "
Amanina senyum sambil menurut sahaja perintah lelaki separuh abad itu .
" Hai , saya Vivian . Panggil Vee je . " tegur seorang gadis cina yang duduk di sebelahnya .
" Hai , saya Amanina Aulia . Panggil Niena . " sapanya .
" Saya Darwishan . Boleh panggil Darwish . " tegur lelaki india yang duduk di meja sebelah .
Amanina senyum tanda menyahut salam perkenalan .
Dari jauh ada yang memerhatikan mereka .
" Kyra , kau pasti budak ni yang tinggal dekat rumah kekasih aku tu ? " soal Tasha .
" Iya babe , dia lah orangnya . Haritu aku nampak dia berjalan jalan dekat pekan dengan abang Ayub . " jawab Kyra .
" Huh , it's okay . Pesaing baru . Dia silap besar sebab nak rampas abang Ayub aku . " ucap Tasha dengan gaya yang belagak .
Share this novel