Tasha berjalan dengan terkedek kedek . Menyesal pula dia memakai kasut tumit tinggi . Tapi demi abang Ayub , kaki tercabut pun dia rela .
Dalam kepayahan dia berjalan , dia ternampak Ayub yang sedang menghidangkan makanan .
Wau , my baby .
" Assalammualaikum abang . " sapa Tasha .
" Waalaikummussalam , Tasha . "
" Abang sihat ? Dah lama kita tak jumpa kan ? Rindu pula Tasha kat abang . "
Haa , sudah . Apa pula rindu rindu ni . Nasib je kau tak tau aku ni dah berbini si singa tu .
" Haa , abang ada kerja ni . Tasha makanlah dulu . Nanti kita sembang lagi . " dalih Ayub . Malas mahu melayan gadis itu .
" Abang , tunggulah . Temanlah Tasha makan . Tasha tak ada kawan . Kyra takboleh datang . Please teman Tasha . Kali ini je abang . " pujuk Tasha .
Aduh , serba salah pula aku . Nak buat taktahu , anak Mail .
" Haa , iyelah . Tapi , jangan lama lama . Abang banyak kerja ni . "
" Thank you , abang ! " ujar Tasha teruja .
Amanina hanya memerhati dari jauh .
Amboi , seronoknya makan berdua . Sembang , gelak . Nak je aku hantukkan dua dua kepala tu .
" Eh , main suap suap pula . Sukahati je si Tasha ni menggatal dengan suami aku . Woi , suami aku tu . Kalau aku dapat dua ekor ni , aku cincang halus halus . " ujarnya sambil tangannya mencarik carik isi ayam .
" Kaklong nak cincang apa ? " soal Ain .
Aduh , ada orang dengarlah pula .
" Eh , Ain . Tak , ni . Sepatutnya ayam ni kaklong cincang halus halus . Baru senang makan . Takde orang tercekik ." jawab Niena .
Ain ketawa kecil .
" Eleh , macamlah Ain tak dengar . Dah lama Ain duduk kat sini tau . Cincang ayam konon . "
Amanina menelan air liur .
Aduh , malunya aku .
" Kaklong jeles ye , abang long dengan Tasha tu ? " soal Ain tiba tiba .
Amanina tersedak . Berair matanya .
Aduh , Ain ni pun . Tak nampak ke aku tengah makan . Kenapalah bisa sangat soalannya .
" Amboi , Ain . Sampai tersedak kaklong . Apa punya soalan tu . Mana ada . Sikit pun kaklong tak heran . " jawab Niena .
" Oh , yeke ni . Ala , kaklong janganlah risau . Abang long tu sayang kat kaklong seorang je tau . " balas Ain .
" Eleh , kalau sayang , tak adalah dia duk melayan minah gedik tu . " kata Niena tanpa sedar . Dia terlalu fokus melihat Tasha dan Ayub .
Wajah Ain kelihatan teruja .
Dah agak dah . Kaklong mesti dah sukakan abang .
" Aik , tadi kata tak kisah . Ni kenapa marah ? " soal Ain lagi . Keningnya terangkat .
Aduh , Niena . Cubalah kawal sikit mulut kau tu . Kan dah kantoi .
" Mana ada marah . Kaklong cuma menyampah je . Yelah , Tasha tu kan musuh kaklong . " dalih Niena .
" Sudahlah , kaklong . Apa salahnya pun kalau kaklong jeles ? Abang long kan suami akak . " ujar Ain .
Amanina diam . Memanglah tak salah tapi , masalahnya aku ni sukakan dia ke ?
" Kaklong , Ain ni tak pernah berkahwin tapi Ain ada satu nasihat . "
Dahi Niena berkerut .
" Haa , apa dia ? "
" Kaklong kena buktikan kat abang long yang kaklong sayang dia . Sebab takut dibiarkan , abang long dirampas pula . " pesan Ain sebelum beredar masuk ke dalam rumah .
" Eh , bila masa kaklong kata kaklong sayang di .... " ayat Niena terhenti .
Dia pernah terbaca . Perasaan cemburu hanya akan hadir sekiranya ada perasaan cinta .
Ya Allah , adakah sudah sampai waktunya kau buka hati aku untuk suamiku ?
Mata Ayub melilar memandang kiri dan kanan . Dia mencari kelibat Amanina . Risau pula dia kalau gadis itu merajuk dengannya .
Tasha perasan akan kelakuannya itu mula bersuara .
" Kenapa abang buat kenduri hari ini ? " soal Tasha tiba tiba .
Ayub tersentak .
" Haa , sorry . Apa Tasha cakap tadi abang tak dengar . "
" Abang cari siapa ? " soal Tasha .
" Eh , mana ada sesiapa . "
" Atau abang tak sudi nak pandang Tasha . Buruk sangat ke Tasha ni ? " ujarnya cuba meraih simpati .
Aduh , buat drama pula si Tasha ni .
" Mana ada . Tasha mana pernah buruk . Tasha sentiasa lawa . "
Pujian Ayub membuatkan hati Tasha berbunga bunga .
" Kalau macam tu , abang terimalah Tasha . "
Kening Ayub bertaut .
" Terima ? Terima apa ? Terima kasih ? " balas Ayub cuba membuat lawak .
" Terima Tasha jadi isteri abang . "
Tasha sanggup berterus terang demi mendapatkan lelaki itu .
Ayub terkejut .
Parah dah budak ni . Takkanlah dia suka aku kot .
" Tasha jangan main main . Tak lawak tau . " ujar Ayub .
" Abang nampak Tasha tengah gelak ke ? Tasha serius ni . Tasha dah jatuh cinta dengan abang . "
" Tasha jangan macam ni . Abang mana boleh terima Tasha . Tasha ni anak kawan abang . "
tolak Ayub secara lembut .
Mata Tasha berair apabila cintanya ditolak .
" Apa salahnya kalau abang kawan ayah ? Lagi bagus kan ? "
Ayub diam membisu .
" Abang , tolonglah terima Tasha . Tasha betul betul cintakan abang . "
" Tasha , walau apapun abang tak boleh terima Tasha . Abang dah ada kekasih . " terang Ayub .
Tasha menggelengkan kepala tanda tidak percaya .
" Siapa ? Amanina ? Tasha dah agak dah . Perempuan tu memang perampas . Sejak dia datang , dia dah rampas abang dari Tasha . " bentak Tasha .
Ayub menahan sabar apabila orang menuduh isterinya .
" Tak . Dia bukan perampas . Dan abang tak permah pun jadi hak milik Tasha . Selama ni abang anggap Tasha macam adik je . Tak lebih . "
Tasha yang naik berang segera menyerang Niena yang baru sahaja keluar daripada dalam rumah .
Dia menolak Amanina dengan kuat sehingga gadis itu terjatuh ke tanah . Luka lengannya akibat ditolak dengan kuat .
" Tak guna punya perempuan ! Kau memang dasar perampas . Kenapa kau rampas abang Ayub aku . " tengking Tasha .
Semua mata melihat mereka . Amanina bingkas bangkit . Dia bukannya tunggul kayu yang akan diam apabila diherdik sedemikian .
" Siapa kata aku rampas dia ? Kau tu yang tak tahu malu . Sibuk nak kejar dia . " balas Niena .
" Kau ni memang tak tahu malu kan ? Dasar menumpang . Ada hati nak rampas kekasih aku . " herdik Tasha .
Dush !
Sebiji penumbuk dilayangkan ke muka Tasha . Gadis itu jatuh menyembah bumi .
" Engkau sikit pun tak layak nak hina aku . Sebab apa , sebab engkau lagi hina daripada aku . Perempuan gatal . Kau ni tak ada harga diri ke ? Kau tak malu ke buat macam ni depan orang ramai ? "
Dalam kepadatan tetamu muncul sepasang suami isteri yang berlari ke arah Tasha .
" Ya Allah , anak ibu . Hei , perempuan ! Kau buat apa dekat anak aku . " marah Saleha .
Amanina terdiam .
" Leha , awak diam . Ayub , aku minta maaf dengan apa yang anak aku dah buat . " ujar Ismail .
" Kenapa awak yang minta maaf . Perempuan ni dah tumbuk anak kita tau . Anak kita . " marah Saleha . Sakit hatinya melihat wajah Amanina .
" Sebab yang salah anak kita . Tasha yang mulakan semua kekecohan ni . "
Saleha berang , dia pula cuba menyerang Amanina namun berjaya ditahan oleh Ismail .
" Sudah Leha sudah . " pujuk Ismail .
" Lepaskanlah saya ! Hei , perempuan ! Aku tahulah makbapak kau dah mati . Takpayahlah kau nak bunuh anak aku sekali ! " tengking Saleha .
Mata Amanina mula berkaca .
" Sudah Leha . " Ayub mula bersuara setelah lama berdiam diri .
" Kakau kau dah gatal sangat nakkan si Ayub ni takpayahlah sampai sakitkan anak aku . Dia tak pernah kacau kau . Kenapa kau kacau dia ? Dasar perempuan tak ada maruah ! " herdik Saleha lagi .
Amanina tidak dapat menahan rasa . Dia terus berlari masuk ke dalam rumah .
" Diam Saleha ! " tengking Ayub .
" Kenapa kau bela dia sangat Ayub ? "
" Sebab dia isteri aku ! Perempauan yang kau hina tadi tu , isteri aku . Amanina Aulia . Isteri aku yang sah ! "
Mulut Saleha terbungkam .
" Ya , semua orang dengar elok elok . Termasuk Tasha . Dia isteri saya . " ujar Ayub memperlahankan nada suaranya .
Tasha mengangkat wajahnya . Dia seakan tidak percaya dengan apa yang didengarinya .
" Dahlah , Mail . Elok kau bawa isteri dengan anak kau balik . Aku dah penat . " pujuk Ayub .
Tiba tiba , Saleha terpandangkan darah yang mengalir dari anaknya . Dia menyangkakan anaknya cedera , namun apabila diamati darah itu mengalir daripada dalam kain Tasha .
" Ya Allah , Tasha apa yang kau dah buat ni ? Kenapa ada darah mengalir ? " soal Saleha . .
" Ibu , maafkan Tasha bu . " jerit Tasha .
" Kau jawab soalan aku . Apa sebenarnya yang dah jadi , hah ? "
" Tasha , mengandung bu . "
Jawapan Tasha membuatkan dunia Saleha seakan terbalik . Lututnya lemah . Pandangannya kabur lantas dia jatuh rebah ke bumi .
Suasana menjadi panik .
" Bu , ampunkan Tasha bu ! "
Amanina terjaga daripada lenanya . Dia tertidur setelah puas menangis petang tadi . Jarum jam menunjukkan pukul 2 pagi .
Dia menoleh ke bawah katil . Ayub tiada .
" Agaknya kat mana dia tidur eh ? " Niena kehairanan .
Dia bingkas bangkit untuk keluar mencari dimanakah Ayub tidur namun setelah dia membuka pintu kelihatan lelaki itu sedang tidur di hadapan pintu biliknya .
Amanina duduk di sebelah suaminya itu . Dia mengusap lembut wajah lelaki itu .
" Abang , maafkan Niena . Niena berdosa dengan abang . " ujar Niena separa berbisik .
Tangannya pantas dipegang Ayub .
" Niena tak pernah bersalah dengan abang . Nienalah anugerah terindah yang Allah kurniakan dekat abang . "
Mata Amanina berkaca .
" I love you abang askar . " ucap Niena
" I love you too minah becok . " balas Ayub .
" Apa minah becok , tak sweet langsung . " rajuk Niena .
" Ala , sweetlah tu sayang . " ujar Ayub seraya mengenyitkan mata .
" Abang , Niena nak tanya sikit boleh ? " soal Amanina .
" Tanyalah . Banyak pun tak apa . "
" Macam mana abang boleh sukakan Niena ? Yelah , sebelum ni kan kita tak pernah berjumpa langsung . Tau tau , abang meminang Niena . "
Ayub tersenyum .
" Eh , siapa kata kita tak pernah berjumpa ? Pernahlah . Cuba Niena ingat balik . "
Niena diam . Dia cuba mengingati namun hampa . Serasa dia , dia tidak pernah berjumpa dengan Ayub .
" Tak ada lah bang . " ujar Niena .
" Ingat tak masa makcik Latifah order nasi untuk majlis dekat surau ? Abanglah antara jejaka kacak yang pergi ambil nasi tu dekat rumah sayang . Tapi , masa tu manalah sayang nak pandang abang . " terang Ayub .
Amanina menepuk dahi .
Laa , mamat yang ketiga tu dialah !
" Eh , masa tu yang bercakap dengan sayang pun sayang tak pandang tau . " tegas Niena .
" Ye , abang tahu . Abang dah nampak yang sayang ni garang . Jadi , sebelum meminang tu abang siapkan mental dulu . Dah ready , baru suruh ayah pinangkan . "
Amanina ketawa .
Nak pinang aku pun kena siapkan mental ke ?
" Teringat masa mula mula , abang nak kenal dengan sayang . Pergh , sombong gila ! " cerita Ayub .
" Ala , masa tu tengah serabut . Lepastu , tiba tiba pula ada mamat nak berkenalan . Memang tak layanlah . "
" Tapi , nasiblah abang tak mudah give up . Kiranya usaha gigih abang selama ini berhasillah kan ? "
Niena menganggukkan kepala .
" Abang , Niena minta maaf sebab selama ni Niena tak jadi isteri yang baik untuk abang . Taoi , Niena janji . Lepasni , Niena akan berusaha untuk jadi isteri yang terbaik untuk abang . "
" Sayang , takpayah semua tu . Bagi abang Nuena dah cukup sempurna untuk abang . Janji setia dengan abang pun dah cukup . " pinta Ayub .
" Niena janji . "
Ayub tersenyum gembira . Akhirnya , si kepala batu ini jatuh cinta juga kepadanya .
" Wait , chop ! Kiranya Niena dah terima abanglah sebagai suami Nienalah kan ? " sambung Ayub lagi .
" Yes , suami dunia dan akhirat Niena . "
" Maknanya , malam ni bolehlah abang tidur atas katil . Yes ! " sorak Ayub kegembiraan .
" Ei , gatalnya abang askar ni . " ujar Niena .
Amanina ketawa melihat perangai gatal suaminya itu . Alahai , perangai gatal inilah yang buat dia jatuh cinta terhadap suaminya sendiri , Kapten Mohamad Ayub .
TAMAT .
Share this novel