BAB 16 ( AKHIR )

Romance Completed 23792

Tasha berjalan dengan terkedek kedek . Menyesal pula dia memakai kasut tumit tinggi . Tapi demi abang Ayub , kaki tercabut pun dia rela .

Dalam kepayahan dia berjalan , dia ternampak Ayub yang sedang menghidangkan makanan .

Wau , my baby .

" Assalammualaikum abang . " sapa Tasha .

" Waalaikummussalam , Tasha . "

" Abang sihat ? Dah lama kita tak jumpa kan ? Rindu pula Tasha kat abang . "

Haa , sudah . Apa pula rindu rindu ni . Nasib je kau tak tau aku ni dah berbini si singa tu .

" Haa , abang ada kerja ni . Tasha makanlah dulu . Nanti kita sembang lagi . " dalih Ayub . Malas mahu melayan gadis itu .

" Abang , tunggulah . Temanlah Tasha makan . Tasha tak ada kawan . Kyra takboleh datang . Please teman Tasha . Kali ini je abang . " pujuk Tasha .

Aduh , serba salah pula aku . Nak buat taktahu , anak Mail .

" Haa , iyelah . Tapi , jangan lama lama . Abang banyak kerja ni . "

" Thank you , abang ! " ujar Tasha teruja .

Amanina hanya memerhati dari jauh .
Amboi , seronoknya makan berdua . Sembang , gelak . Nak je aku hantukkan dua dua kepala tu .

" Eh , main suap suap pula . Sukahati je si Tasha ni menggatal dengan suami aku . Woi , suami aku tu . Kalau aku dapat dua ekor ni , aku cincang halus halus . " ujarnya sambil tangannya mencarik carik isi ayam .

" Kaklong nak cincang apa ? " soal Ain .

Aduh , ada orang dengarlah pula .

" Eh , Ain . Tak , ni . Sepatutnya ayam ni kaklong cincang halus halus . Baru senang makan . Takde orang tercekik ." jawab Niena .

Ain ketawa kecil .

" Eleh , macamlah Ain tak dengar . Dah lama Ain duduk kat sini tau . Cincang ayam konon . "

Amanina menelan air liur .
Aduh , malunya aku .

" Kaklong jeles ye , abang long dengan Tasha tu ? " soal Ain tiba tiba .

Amanina tersedak . Berair matanya .
Aduh , Ain ni pun . Tak nampak ke aku tengah makan . Kenapalah bisa sangat soalannya .

" Amboi , Ain . Sampai tersedak kaklong . Apa punya soalan tu . Mana ada . Sikit pun kaklong tak heran . " jawab Niena .

" Oh , yeke ni . Ala , kaklong janganlah risau . Abang long tu sayang kat kaklong seorang je tau . " balas Ain .

" Eleh , kalau sayang , tak adalah dia duk melayan minah gedik tu . " kata Niena tanpa sedar . Dia terlalu fokus melihat Tasha dan Ayub .

Wajah Ain kelihatan teruja .
Dah agak dah . Kaklong mesti dah sukakan abang .

" Aik , tadi kata tak kisah . Ni kenapa marah ? " soal Ain lagi . Keningnya terangkat .

Aduh , Niena . Cubalah kawal sikit mulut kau tu . Kan dah kantoi .

" Mana ada marah . Kaklong cuma menyampah je . Yelah , Tasha tu kan musuh kaklong . " dalih Niena .

" Sudahlah , kaklong . Apa salahnya pun kalau kaklong jeles ? Abang long kan suami akak . " ujar Ain .

Amanina diam . Memanglah tak salah tapi , masalahnya aku ni sukakan dia ke ?

" Kaklong , Ain ni tak pernah berkahwin tapi Ain ada satu nasihat . "

Dahi Niena berkerut .

" Haa , apa dia ? "

" Kaklong kena buktikan kat abang long yang kaklong sayang dia . Sebab takut dibiarkan , abang long dirampas pula . " pesan Ain sebelum beredar masuk ke dalam rumah .

" Eh , bila masa kaklong kata kaklong sayang di .... " ayat Niena terhenti .

Dia pernah terbaca . Perasaan cemburu hanya akan hadir sekiranya ada perasaan cinta .

Ya Allah , adakah sudah sampai waktunya kau buka hati aku untuk suamiku ?

Mata Ayub melilar memandang kiri dan kanan . Dia mencari kelibat Amanina . Risau pula dia kalau gadis itu merajuk dengannya .

Tasha perasan akan kelakuannya itu mula bersuara .

" Kenapa abang buat kenduri hari ini ? " soal Tasha tiba tiba .

Ayub tersentak .

" Haa , sorry . Apa Tasha cakap tadi abang tak dengar . "

" Abang cari siapa ? " soal Tasha .

" Eh , mana ada sesiapa . "

" Atau abang tak sudi nak pandang Tasha . Buruk sangat ke Tasha ni ? " ujarnya cuba meraih simpati .

Aduh , buat drama pula si Tasha ni .

" Mana ada . Tasha mana pernah buruk . Tasha sentiasa lawa . "

Pujian Ayub membuatkan hati Tasha berbunga bunga .

" Kalau macam tu , abang terimalah Tasha . "

Kening Ayub bertaut .

" Terima ? Terima apa ? Terima kasih ? " balas Ayub cuba membuat lawak .

" Terima Tasha jadi isteri abang . "

Tasha sanggup berterus terang demi mendapatkan lelaki itu .

Ayub terkejut .
Parah dah budak ni . Takkanlah dia suka aku kot .

" Tasha jangan main main . Tak lawak tau . " ujar Ayub .

" Abang nampak Tasha tengah gelak ke ? Tasha serius ni . Tasha dah jatuh cinta dengan abang . "

" Tasha jangan macam ni . Abang mana boleh terima Tasha . Tasha ni anak kawan abang . "
tolak Ayub secara lembut .

Mata Tasha berair apabila cintanya ditolak .

" Apa salahnya kalau abang kawan ayah ? Lagi bagus kan ? "

Ayub diam membisu .

" Abang , tolonglah terima Tasha . Tasha betul betul cintakan abang . "

" Tasha , walau apapun abang tak boleh terima Tasha . Abang dah ada kekasih . " terang Ayub .

Tasha menggelengkan kepala tanda tidak percaya .

" Siapa ? Amanina ? Tasha dah agak dah . Perempuan tu memang perampas . Sejak dia datang , dia dah rampas abang dari Tasha . " bentak Tasha .

Ayub menahan sabar apabila orang menuduh isterinya .

" Tak . Dia bukan perampas . Dan abang tak permah pun jadi hak milik Tasha . Selama ni abang anggap Tasha macam adik je . Tak lebih . "

Tasha yang naik berang segera menyerang Niena yang baru sahaja keluar daripada dalam rumah .

Dia menolak Amanina dengan kuat sehingga gadis itu terjatuh ke tanah . Luka lengannya akibat ditolak dengan kuat .

" Tak guna punya perempuan ! Kau memang dasar perampas . Kenapa kau rampas abang Ayub aku . " tengking Tasha .

Semua mata melihat mereka . Amanina bingkas bangkit . Dia bukannya tunggul kayu yang akan diam apabila diherdik sedemikian .

" Siapa kata aku rampas dia ? Kau tu yang tak tahu malu . Sibuk nak kejar dia . " balas Niena .

" Kau ni memang tak tahu malu kan ? Dasar menumpang . Ada hati nak rampas kekasih aku . " herdik Tasha .

Dush !

Sebiji penumbuk dilayangkan ke muka Tasha . Gadis itu jatuh menyembah bumi .

" Engkau sikit pun tak layak nak hina aku . Sebab apa , sebab engkau lagi hina daripada aku . Perempuan gatal . Kau ni tak ada harga diri ke ? Kau tak malu ke buat macam ni depan orang ramai ? "

Dalam kepadatan tetamu muncul sepasang suami isteri yang berlari ke arah Tasha .

" Ya Allah , anak ibu . Hei , perempuan ! Kau buat apa dekat anak aku . " marah Saleha .

Amanina terdiam .

" Leha , awak diam . Ayub , aku minta maaf dengan apa yang anak aku dah buat . " ujar Ismail .

" Kenapa awak yang minta maaf . Perempuan ni dah tumbuk anak kita tau . Anak kita . " marah Saleha . Sakit hatinya melihat wajah Amanina .

" Sebab yang salah anak kita . Tasha yang mulakan semua kekecohan ni . "

Saleha berang , dia pula cuba menyerang Amanina namun berjaya ditahan oleh Ismail .

" Sudah Leha sudah . " pujuk Ismail .

" Lepaskanlah saya ! Hei , perempuan ! Aku tahulah makbapak kau dah mati . Takpayahlah kau nak bunuh anak aku sekali ! " tengking Saleha .

Mata Amanina mula berkaca .

" Sudah Leha . " Ayub mula bersuara setelah lama berdiam diri .

" Kakau kau dah gatal sangat nakkan si Ayub ni takpayahlah sampai sakitkan anak aku . Dia tak pernah kacau kau . Kenapa kau kacau dia ? Dasar perempuan tak ada maruah ! " herdik Saleha lagi .

Amanina tidak dapat menahan rasa . Dia terus berlari masuk ke dalam rumah .

" Diam Saleha ! " tengking Ayub .

" Kenapa kau bela dia sangat Ayub ? "

" Sebab dia isteri aku ! Perempauan yang kau hina tadi tu , isteri aku . Amanina Aulia . Isteri aku yang sah ! "

Mulut Saleha terbungkam .

" Ya , semua orang dengar elok elok . Termasuk Tasha . Dia isteri saya . " ujar Ayub memperlahankan nada suaranya .

Tasha mengangkat wajahnya . Dia seakan tidak percaya dengan apa yang didengarinya .

" Dahlah , Mail . Elok kau bawa isteri dengan anak kau balik . Aku dah penat . " pujuk Ayub .

Tiba tiba , Saleha terpandangkan darah yang mengalir dari anaknya . Dia menyangkakan anaknya cedera , namun apabila diamati darah itu mengalir daripada dalam kain Tasha .

" Ya Allah , Tasha apa yang kau dah buat ni ? Kenapa ada darah mengalir ? " soal Saleha . .

" Ibu , maafkan Tasha bu . " jerit Tasha .

" Kau jawab soalan aku . Apa sebenarnya yang dah jadi , hah ? "

" Tasha , mengandung bu . "

Jawapan Tasha membuatkan dunia Saleha seakan terbalik . Lututnya lemah . Pandangannya kabur lantas dia jatuh rebah ke bumi .
Suasana menjadi panik .

" Bu , ampunkan Tasha bu ! "

Amanina terjaga daripada lenanya . Dia tertidur setelah puas menangis petang tadi . Jarum jam menunjukkan pukul 2 pagi .

Dia menoleh ke bawah katil . Ayub tiada .

" Agaknya kat mana dia tidur eh ? " Niena kehairanan .

Dia bingkas bangkit untuk keluar mencari dimanakah Ayub tidur namun setelah dia membuka pintu kelihatan lelaki itu sedang tidur di hadapan pintu biliknya .

Amanina duduk di sebelah suaminya itu . Dia mengusap lembut wajah lelaki itu .

" Abang , maafkan Niena . Niena berdosa dengan abang . " ujar Niena separa berbisik .

Tangannya pantas dipegang Ayub .

" Niena tak pernah bersalah dengan abang . Nienalah anugerah terindah yang Allah kurniakan dekat abang . "

Mata Amanina berkaca .

" I love you abang askar . " ucap Niena

" I love you too minah becok . " balas Ayub .

" Apa minah becok , tak sweet langsung . " rajuk Niena .

" Ala , sweetlah tu sayang . " ujar Ayub seraya mengenyitkan mata .

" Abang , Niena nak tanya sikit boleh ? " soal Amanina .

" Tanyalah . Banyak pun tak apa . "

" Macam mana abang boleh sukakan Niena ? Yelah , sebelum ni kan kita tak pernah berjumpa langsung . Tau tau , abang meminang Niena . "

Ayub tersenyum .

" Eh , siapa kata kita tak pernah berjumpa ? Pernahlah . Cuba Niena ingat balik . "

Niena diam . Dia cuba mengingati namun hampa . Serasa dia , dia tidak pernah berjumpa dengan Ayub .

" Tak ada lah bang . " ujar Niena .

" Ingat tak masa makcik Latifah order nasi untuk majlis dekat surau ? Abanglah antara jejaka kacak yang pergi ambil nasi tu dekat rumah sayang . Tapi , masa tu manalah sayang nak pandang abang . " terang Ayub .

Amanina menepuk dahi .
Laa , mamat yang ketiga tu dialah !

" Eh , masa tu yang bercakap dengan sayang pun sayang tak pandang tau . " tegas Niena .

" Ye , abang tahu . Abang dah nampak yang sayang ni garang . Jadi , sebelum meminang tu abang siapkan mental dulu . Dah ready , baru suruh ayah pinangkan . "

Amanina ketawa .
Nak pinang aku pun kena siapkan mental ke ?

" Teringat masa mula mula , abang nak kenal dengan sayang . Pergh , sombong gila ! " cerita Ayub .

" Ala , masa tu tengah serabut . Lepastu , tiba tiba pula ada mamat nak berkenalan . Memang tak layanlah . "

" Tapi , nasiblah abang tak mudah give up . Kiranya usaha gigih abang selama ini berhasillah kan ? "

Niena menganggukkan kepala .

" Abang , Niena minta maaf sebab selama ni Niena tak jadi isteri yang baik untuk abang . Taoi , Niena janji . Lepasni , Niena akan berusaha untuk jadi isteri yang terbaik untuk abang . "

" Sayang , takpayah semua tu . Bagi abang Nuena dah cukup sempurna untuk abang . Janji setia dengan abang pun dah cukup . " pinta Ayub .

" Niena janji . "

Ayub tersenyum gembira . Akhirnya , si kepala batu ini jatuh cinta juga kepadanya .

" Wait , chop ! Kiranya Niena dah terima abanglah sebagai suami Nienalah kan ? " sambung Ayub lagi .

" Yes , suami dunia dan akhirat Niena . "

" Maknanya , malam ni bolehlah abang tidur atas katil . Yes ! " sorak Ayub kegembiraan .

" Ei , gatalnya abang askar ni . " ujar Niena .

Amanina ketawa melihat perangai gatal suaminya itu . Alahai , perangai gatal inilah yang buat dia jatuh cinta terhadap suaminya sendiri , Kapten Mohamad Ayub .

TAMAT .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience