Part 6.

Romance Completed 15771

" Tompok oh tompok " mata Dania melilau mencari kucing kesayangannya.

Sejak daripada pagi tadi dia tidak melihat kucingnya itu. Selalunya ada sahaja.

" Meoww...tompok " panggilnya lagi.

" Mana tompok ni? " soalnya sendirian.

Dania melangkah ke belakang rumah. Dia terkejut melihat kucingnya terbaring dengan mulut berbuih-buih. Dania terus berlari mendapatkan tompok.

" Tompok! Ya Allah, siapa yang racun ni? " mengalir air mata Dania melihat tompok yang sudah tidak bernyawa lagi.

" Ni mesti kerja perempuan puaka tu! Tak guna " Dania berlari masuk ke dalam rumah.

" Lisa! Lisa kau keluar sekarang. Keluar aku cakap! " pintu bilik Lisa diketuk sekuat-kuatnya.

" Apa benda yang kau memekak ni perempuan? " Lisa membuka pintu biliknya.

" Apa kau dah buat dengan kucing aku? " soal Dania.

Merah wajahnya.

" Buat apa? " soal Lisa semula.

" Kau jangan buat-buat tak tahu lah. Kau yang racun tompok kan? Kau ni memang perempuan tak guna! Apa masalah kau ha? " Dania menolak kasar tubuh Lisa.

Lisa jatuh terduduk.

" Aduhh. Ehh perempuan, selagi kau tak ada bukti kau jangan nak pandai-pandai tuduh aku! Kucing kau tu yang minum racun agaknya lepas tu kau nak tuduh aku " .

" Eh Lisa, aku bukan bodoh lah tak dapat nak agak kau yang bunuh kucing aku! Manusia jenis apa kau ni? Ha? Aku tanya, jawab! " tengking Dania.

Terhinjut bahu Lisa.

" Aku cakap tak buat, tak buat lah. Kau jangan nak fitnah aku " .

" Penipu! Aku tak percaya. Memang kau yang bunuh tompok. Hati kau tu busuk, sebab tu kau sanggup bunuh kucing yang tak berdosa tu! " .

" Kau jangan nak menjerit-jerit macam perempuan gila ea Nia. Memang aku tak buat, buat apa aku nak mengaku " .

" Tergamak kau kan, tergamak kau bunuh kucing yang tak salah apa-apa dengan kau. Kalau kau nak balas dendam dengan aku, kau buat lah. Tapi bukan dengan bunuh kucing aku! Binatang pun ada sifat kasihan ".

Lisa tersenyum sinis.

" Kesian aku tengok kau ni Nia. Meroyan. Yelah kau bukannya ada kawan selain si tompok tu. Mak dah mati, kucing pun dah mati. Kau bila nak mati? " soal Lisa sinis.

" Tak guna! " Dania terus mengerjakan Lisa.

Rambut Lisa ditarik kasar. Pipi Lisa pula ditampar berulang kali.

" Sakit lah! Lepas! " jerit Lisa.

Dia meronta-ronta minta dilepaskan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience