Part 17

Romance Completed 15770

Hari ini akan berlangsungnya perasmian galeri Ikmal dan Dania yang diberi nama Malnia, sempena gabungan nama mereka berdua.

Ramai pelanggan yang hadir. Lukisan-lukisan mereka juga laris dijual dalam masa beberapa jam sahaja. Kedudukan galeri mereka memang strategik.

" Tahniah Mal, Nia. Kau orang memang bagus. Good job " ucap Haziq.

Haziq juga datang ke galeri mereka pada hari ini bersama dengan Mar.

" Thank you bro " balas Ikmal.

" Thanks Haziq " Dania tersenyum kecil.

Dia terlalu gembira hari ini. Impiannya selama ini akhirnya tercapai. Ini semua dengan bantuan Ikmal.

" Congrats babe. You did it " Mar memeluk erat tubuh Dania.

" Thank you so much Mar. Kau selalu ada di sisi aku. I love you " .

" Love you too " .

Haziq dan Ikmal hanya menjadi pemerhati antara mereka berdua.

???

" Nia, awak happy? " soal Ikmal.

Ketika itu mereka di sebuah restoran untuk makan malam.

" Yaa of course saya happy. Kenapa? ".

" Saya nampak awak happy. Tapi macam ada something. Dari raut wajah awak saya nampak macam ada benda yang membuatkan awak tak happy " .

Dania ketawa kecil.

" Kenapa awak ketawa Nia? " soal Ikmal.

" Awak ni bukan setakat ada bakat melukis jer Ikmal, rupanya ada bakat lain jugak ya " .

" Saya agak jer " .

" Tak adalah saya happy jer " .

" Kalau awak perlukan kawan untuk berkongsi cerita, saya sedia ada untuk awak Nia " .

" Terima kasih Ikmal " .

" Ya sama-sama " .

" By the way Nia, awak pernah ada kekasih? " .

" Kekasih? Tak pernah ada pun Ikmal".

" Seriously? So saya ada chance? " .

Dania terdiam. Errr..kelu terus lidah.

" Makanan dah sampai pun. Jom makan " Dania pantas menukar topik.

???

" Nia " .

Dania yang sedang sibuk menyusun lukisan-lukisannya menoleh memandang pemilik suara yang menegurnya.

" Papa? " .

???

" Papa nak apa? Bukan papa dah buang Nia ke? " soal Dania sinis.

" Nia, papa tak bermaksud macam tu pun. Papa cuma.. " .

" Tak nak Nia malukan papa? Kan? So tak perlu papa nak datang cari Nia semula " pantas Dania memotong kata-kata Datuk Rais.

" Nia, papa minta maaf. Tolong balik semula ke rumah " pujuk Datuk Rais.

Dania menggeleng.

" Nia tak kan balik. Nia tak kan berhenti melukis macam yang papa mintak " .

" Nia, papa tak kisah dah kalau Nia nak melukis. Papa cuma nak Nia balik ke rumah semula sayang ".

" Tak perlu lah susah-susah papa pujuk Nia. Nia tak kan balik " .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience