Bab 10

Romance Series 555

Putus

Hari yang cerah untuk sebuah perjalanan ke hutan. Aku telah menyiapkan peralatan ku untuk berburu. Siapa tau bisa dapat babi. Seperti biasa, Arya sudah menunggu ku di pinggir sungai.

"kau selalu terlihat cantik." mendekati ku dan memasang senyum licik. Aku menghindari dekapan nya.

"kenapa? Ada yang salah? Apa ada pria lain?"

"iya.. Aku sudah di tunangan kan.." jawab ku.

"prjodohan lagi? Sampai kapan kehidupan keluarga kalian itu berhenti dengan semua omong kosong ini? Perjodohan tak akan membuat bahagia.."

"aku cuma bisa pasrah Arya.. Ayah membujuk ku dan berusaha mati matian untuk mencari kan aku suami yang pantas."

"apa aku kurang pantas untuk mu?"

Arya sedikit emosi, dan mendekatkan wajah nya pada ku.

"ayah ku tak suka kau.. Arya.." jawab ku.

"kalau begitu, aku bunuh ayah mu..."

"kau duluan yang aku bunuh.." aku melempar pisau ku ke arah Arya.

Untung saja pisau nya meleset mengenai pohon yang ada di sebelah nya.

"aku tak mau melihat wajah mu lagi.. Aku benci kau.." jawab ku menangis.

"kau tak kan pernah bisa pergi dari ku Tanjung.. Tak kan pernah.."

Aku pergi menjauh dari Arya, semakin menjauh.

"Aku tak sudi bertahan dengan pria yang berani berniat menghabisi ayah ku."

Tapi entah kenapa Aku sangat mencintai Arya. Pria gila itu..

Aku pergi semakin dalam ke arah hutan. Aku memulai perburuan, dengan semua emosi yang masih mengganggu di hati ku. Dan teringat kenangan bersama Arya saat berburu di hutan. Sangat mengganggu ku..

Aku kembali pulang kerumah dengan tangan kosong. Saat perjalanan pulang, Arya menghadang ku. Dia bersujud meminta maaf, tapi aku melewati nya saja. Menurut ku, itu kesalahan yang sangat fatal.

"aku bersumpah Tanjung.. Kau tak kan pernah bisa dimiliki oleh siapapun.. Aku bersumpah.. Aku akan mengganggu hubungan mu dengan siapapun.." kata Arya dengan teriakan nya.

"iya.. Iya... Terserah kau saja.." aku pun berlalu.

Dan aku pun tak tahu kalau Arya akan melakukan apa yang dia katakan saat itu. Dia pergi entah kemana tak ada kabar sama sekali. Berbulan bulan, aku tak menerima surat nya. Aku mulai rindu dan takut pada nya. Apa yang akan dia lakukan?

Setelah putus dari Arya, aku mulai melakukan darma, dan memutuskan untuk serius menjalani hubungan dengan eka, lama kelamaan aku mulai menyukai nya.

Ternyata dia orang nya asik juga, tidak monoton seperti yang aku kira. Orang nya seru dan periang. Tapi emang lebih agamis saja, kalau salah sedikit saja dari agama, siap siap aja di ceramahin sama dia.

Kami pacaran nya di taman dekat kedatuan, dan kami selalu ketemuan di vihara. Ayah ku sangat senang dengan hubungan kami, hingga suatu hari eka membawa keluarga nya kerumah ku untuk mempersunting ku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience