Bab 15

Romance Series 555

Khayal

"tao.. Bangun.. Sudah sore, sebentar lagi kau harus siap-siap cari ikan lagi.." teriak ibu.

"iya bu.. Hoaaaamm.."
Seketika dia teringat dengan botol mandi itu, dan buru-buru pergi ke perahu nya Dan bersiap melaut.

"hey.. Tao.. Aku tau siapa pemilik benda itu.. Coba kau pergi ke seberang.. Seperti nya disana pemilik nya tinggal.." kata jingmi.

"kau tahu dari mana?"

"tadi aku mendengar dari ah sin, katanya ada seorang perempuan yang kebingungan mencari botol keramas di pasar tadi pagi. Dia bilang orang nya cantik. Kemungkinan besar, itu milik nya.. Perempuan itu juga pulang ke arah seberang.. " jelas jingmi.

"hm... Kau percaya kata-kata ah sin? " tanya mei-yin.

Tao langsung beranjak mendorong perahu nya ke tengah sungai dan melaut. Menuju seberang sungai.

"dasar.. Dengar kata-kata cewek cantik saja, dia langsung pergi." kata mei-yin kesal.

Tao pun mengayuh perahu nya dengan semangat, setibanya disana dia menepikan perahunya di semak tak jauh dari tempat pemandian.

"Mumpung masih sore." fikir nya.

Dia melihat beberapa gadis sedang mandi di dekat rakit, semua nya berenang kecuali satu orang yang masih Terduduk di pinggir rakit.
Terlihat jelas wajah yang sedang murung, perempuan yang sangat cantik sedang duduk di situ. Seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Tidak salah lagi, pasti dia pemilik benda ini." kata tao meyakinkan diri.

Tao pun terpanah dengan kecantikan Tanjung yang luar biasa.

"waw.. Dia Itu bidadari atau manusia? cantik sekali perempuan itu..." bisik nya.

Tao turun dari perahu nya dan memberanikan diri berenang mendekati Tanjung yang sedang sendirian di atas rakit.

"pssttt... Hey.. Kau.." kata tao.

Tanjung terkejut dari lamunan nya dan melihat kepala tao yang berada di dekat nya.

"astaga... Siapa kau?" tanya Tanjung.

"sstttt.. Aku tao.. Tolong Jangan berteriak.. Nanti aku diserang... Kau pemilik benda ini? " kata tao sambil memainkan botol dan tepak yang ada ditangan nya kenanan dan kekiri.

Tanjung mengangguk kan kepala nya, tao pun mengembalikan botol itu ke tangan Tanjung, tanpa ada yang mengetahui.

"kau mendapatkan ini dari mana?"

"nanti aku cerita kan. Tapi tidak sekarang.. Nanti aku kirim lontar.." tao berenang menjauh dari Tanjung dan langsung menaiki perahu nya.

"terima kasih.." kata Tanjung berbisik.

Tao pun tersadar dari lamunan nya di atas perahu. Dia tidak juga berani turun untuk menemui perempuan - perempuan yang sedang mandi itu. Dia menjauh kan perahu nya dan menyimpan kembali barang yang dia temukan itu, lalu pergi menyusul temannya yang sudah dahulu mencari ikan.

"hey bung... Kau sudah berhasil mengembalikan benda itu?" tanya jingmi.

"belum.."

"kenapa? Kau takut?"

"tidak.."

"lantas, apa alasan nya?"

"aku tidak takut, cuma tidak berani saja.."

"itu sama saja.. Bodoh.. Alamak.. Kau ini.. Bagaimana mau dapat istri kalau mengembalikan itu saja kau tidak berani." ejek jingmi.

"oh.. Iya.. Aku lupa, kau kan sudah ada mei-yin.."

"enak saja.. Mana aku mau sama perempuan yang suka mengatur-ngatur hidup orang lain." jelas Tao cemberut sambil menarik jaring nya.

"haha.. Terserah kau saja.. Eh, tapi mei-yin menunggu kau untuk dijadikan istri..." mengejek Tao.

"iya.. Iya... Tapi siapa coba yang mau memperistri orang yang seperti dia.."

Jingmi hanya tertawa.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience