-Part 4-

Romance Completed 5704

Didalam mobil gue sama dia diam aja. Dan setiba disekolah...

Baru juga turun, sudah banyak ratusan mata yang perhatiin gue. Tiba-tiba seorang guru datang ke gue dan Andre dengan muka yang murka.

"Andre kemarin saat pelajaran ibu kamu kemana saat sedang ada ulangan?!" tanya guru tersebut sambil berkacak pinggang.

"Saya kemarin perutnya mules bu"

"Minggu depan kamu ulangan sama saya lisan!"

"Kok lisan sih bu, ibu ini makin hari makin cantik deh." ucap Andre menggoda guru tersebut.

Tapi guru itu mengabaikannya, dan gue kaget saat guru itu malah ngelirik kearah gue.

"Kamu Adel anak kelas 11.3 ya? Kamu pacaran sama Andre? Kok kamu mau sih sama dia hah?" sambil meninggalkan gue dan Andre, padahal gue belum jawab satu pertanyaan dari ibu guru tadi.

Sepanjang jalan gue lihat cewek-cewek famous lihatin gue gak suka gitu, dan tiba-tiba ada cewek yang datang ke Andre sambil lirik gue sinis banget.

"Andre ih kamu kok sama dia sih?" ucapnya genit, gue rasa dia kakak kelas.

Tetapi Andre mengabaikannya dan terus jalan disamping gue.

Sesampai di kelas, Andre tetap disamping gue. Sedangkan gue asik ngelamun dan tersadar saat mendengar suara Adira di kelas.

"Eh makasih ya" ujar gue tiba-tiba, suasana yang tadi diam sekarang udah mulai ada suara lagi walau sedikit canggung.

"Iya gapapa, gue ke kelas deh." ucapnya tersenyum dan meninggalkan gue di depan kelas.

"Oke" jawab gue singkat.

***

Sesampai gue di kelas, teman teman konyol gue bersorak-sorak. Baru juga di pintu.

"Ngapain lo pada?" kata gue singkat.

"Sejak kapan lo suka cewek? Lo sehat kan? Apa jangan-jangan kita yang gila HAHAHA" ucap sahabat gue yang namanya Farrel dan langsung pecah ketawa teman gue yang lain.

"Anjeng lo, gue normal. Walau selama ini gue gak pernah pacaran"

"Lo emangnya seriusan suka sama anak baru itu?" tanya sahabat gue yang namanya Alif.

"Gak tahu juga sih, gue masih ragu."

"EH WOI GURU PADA RAPAT NIH!" teriak ketua kelas dari ambang pintu termasuk teman akrab gue juga namanya Devan.

"YEYYYYY HOREEE"

"Surga dunia guru killer gak datang!!!" begitulah suasana kelas jadi kayak pasar seketika.

Selagi gak ada guru, gue ngajak sahabat gue ke kantin belakang buat ngerokok. Ya gue emang kayak anak brandalan tapi kalau gue suka sama cewek, gue perjuangin kok.

"WOI BANGSAT SIAPA SIH YANG NGELEMPAR BATU KE GUE!" kata gue tiba-tiba dan ngebuat kedua sahabat gue kaget.

"Gue, mau apa lo?" terdengar suara yang tak asing bagi gue, ya dia musuh gue namanya Aksal.

"Mau lo apa sih?" sambil gue tonjok mukanya.

"GUE GAK SUKA LO DEKAT-DEKAT SAMA MANDA, DIA ITU CEWEK GUE!" kata Aksal sambil teriak di depan muka gue.

"HAHAHA lo tanya aja sama sahabat gue, cewek lo aja yang ke ganjenan."

"BANGSAT LO" sambil menonjok pipi gue, ya gue gak terima dong. Akhirnya perkelahian terjadi.

Tak lama kami adu jontos, seorang guru BK lewat di depan kami dan memisahkan gue dan Aksal.

"Kalian apa-apaan ini? Berkelahi di lingkungan sekolah, kalian berdua ikut ke ruang saya SEKARANG!" bentak guru tersebut, kami pun mengikuti kemana guru tersebut ini melangkah.

-Adel-

"Woi Del lo tahu gak? Si Andre ketahuan ngerokok terus kelahi sama Aksal di kantin belakang dan ketahuan sama guru BK." ujar teman gue yang tiba-tiba datang dengan nafas yang belum teratur.

"Ngapain sih tuh anak sok jagoan amat" gumam gue sedikit kaget.

"Andre mah udah biasa berantem apalagi sama Aksal. Emang musuhan gara-gara pas MOS, Aksal sengaja nolak dia jadi temannya dan Andre gak terima malah ribut pas MOS. Senior yang mau misahin mereka berdua malah di bentak sama Andre, gue aja ketakutan." lanjutnya.

"Parah banget itu mah" ucap gue shock.

"Kantin yok" ajak Adira dari arah depan gue.

"Ya udah May, gue ke kantin dulu ya. Mau ikut gak?"

"Boleh" balasnya.

Gue udah jadiin Maya jadi sahabat baru gue, sekarang kita bertiga ingin menuju ke kantin. Dan pas lewat lapangan gue lihat Andre dan Aksal di hukum suruh hormat kearah tiang bendera, tapi dia malah senyum-senyum pas lihat gue. Gue sebagai cewek bisa baper lah ya, apalagi dia kece banget pas keringetan.

"Malah pandang-pandangan kalian" ucap Maya.

Anjir gue ketahuan lagi lihat ke arah dia.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience