-Part 18-

Romance Completed 5704

Apa gue salah sudah nerima Fahri jadi pacar gue?

Tapi apa yang salah dari diri gue? Emang Manda siapanya Fahri? Setahu gue si Fahri gak pernah dekat sama Manda, dan Fahri juga belum kenal banget sama Manda. Dia malah baru tahu kalau disekolahnya ada yang namanya Manda, si ketua cheers yang suka bully anak cupu disekolah ini.

Maklum murid baru jadinya belum tahu banget tentang murid-murid disekolah ini.

Sabrina yang gak terima sahabatnya dibentak pun akhirnya menggebrak meja membuat Alif yang sedang menikmati makanannya kaget.

"Heh dengar ya, nona sok cantik. Emang lo pantes sama Fahri?! Enak aja lo bilang sahabat gue centil, ngaca woy ngaca!" kesal Sabrina dengan nafas yang menggebu-gebu.

"Gue harus kasih pelajaran sama cewek kecentilan ini" disentaknya tangan Adel hingga membuat gadis itu hampir jatuh kalau saja tidak dipegang oleh Fahri.

"Kamu gapapa?" tanya Fahri saat melihat bagaimana pucatnya muka Adel. Tanpa dia tanya juga dia tahu kalau Adel sedang tidak baik-baik saja. Ketika ucapan Manda terdengar lagi amarahnya sudah tak bisa dibendung lagi.

"Heh emang teman lo aja yang kecentilan suka ambil cowok yang gue suka! Dengar ya nona-nona, Fahri itu gak pantes banget buat Adel. Dia itu pantesnya buat gue!" cecar Manda tanpa ampun, membuat semua dimeja itu menatap Manda dengan tatapan membunuh.

"Cukup Manda!" bentak Fahri membuat orang yang bernama Manda itu mematung seketika. Ini pertama kalinya Fahri membentak orang yang sudah dia anggap salah. Emang benar toh kalau si Manda itu salah, apalagi Manda udah membentak Adel. Orang yang dia cintai, dan Fahri gak terima atas perlakuan Manda ke Adel.

"Apa Ri, apa? Dia itu emang pantes digituin. Gue suka sama lo Ri, gue juga sayang sama lo. Tapi kenapa lo gak nerima gue, dan kenapa lo malah jadiin si cewe kecentilan ini jadi pacar lo hah?!" ucap Manda sambil menunjuk Adel yang wajahnya sudah memerah menahan nangis, meski takut dia tetap maju. Dan pada saat dia melihat Adel yang ingin menangis itu semakin membuat Manda senang karena sudah menjelekan Adel di depan Fahri.

Disekolah ini yang baru tahu Fahri dan Adel tentang kalau mereka berdua itu ternyata sahabatan sejak kecil, dan Fahri adalah cinta pertamanya Adel dan sebaliknya juga kalau Adel adalah cinta pertamanya Fahri. Semua itu sudah diketahui oleh sahabatnya Adel maupun sahabatnya Andre, jadi mereka maklumin aja kalau ternyata Adel dan Fahri masih saling mencintai.

"Aduh Adel mau nangis ya? Nangis aja sih gak usah ditahan gitu, kalau lo nangis mending Fahri buat gue aja ya. Lagian lo itu gak pantes buat Fahri, lo itu pantesnya sama cowok bejat." ejek Manda membuat emosi Fahri menambah.

Setelah Manda berhasil mengucapkan itu. Adel sudah gak tahan lagi mendengar makian dari Manda kalau dia itu gak pantes buat Fahri. Saat mendengar Manda bilang kalau Adel lebih pantes dengan cowok bejat akhirnya dia meninggalkan mereka yang sibuk dengan fikiran mereka masing-masing.

"Gu...gue duluan" suara gue memecah kesunyian, sahabat Adel dan ketiga sahabatnya Fahri menatap Adel dengan tatapan sendu.

"Adel" panggil Fahri dengan lembut.

Ucapan Manda semuanya sangat salah. Kalau sebenarnya Fahri itu gak suka sama Manda. Tanpa menjawab ucapan Fahri, Adel meninggalkan kantin dengan air mata yang membasahi pipinya. Tak dipedulikan panggilan sahabat-sahabatnya itu, yang dia butuhkan sekarang adalah tempat dimana dia bisa menangis sepuasnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience