-Adel-
Makin lama Maya sama Andre makin dekat aja. Apa mereka ada hubungan? Kalau misalkan ada kenapa mereka gak ngasih tahu gue? Tapi gak tahu juga deh, lagian ngapain gue harus tahu tentang mereka berdua. Lagian gue bukan siapa-siapanya mereka.
Kring Kring Kring
Bel istirahat sudah bunyi, tapi gue gak ada niat mau ke kantin. Hari ini gue mau di kelas aja, lagian gue juga gak lapar.
"Kenapa gue gak suka banget kalau Andre sama Maya? Apa gue cemburu? Kenapa gue harus cemburu? Gue kan bukan siapa-siapanya Andre, jadi gue gak berhak ngelarang dia mau dekat sama siapa. Sekarang di hidup gue udah ada Fahri lagi, dan gue gak mau kehilangan Fahri yang kedua kalinya."
"Del"
"Hmm" kata gue sambil menulis, mumpung Adira sama Maya lagi ke kantin.
"Del lihat gue dulu" ucap Andre sambil menoel noel pundak gue.
"Apaan sih Dre?"
"Nih orang ganggu gue aja dah" batin gue kesal.
"Gue mau ngomong nih Del"
"Yaudah tinggal ngomong aja" kata gue.
"Gue suka sama Maya"
Deg.
Sakit. Hanya itu yang bisa gue rasain sekarang, tapi kok sakitnya gak berdarah ya Dre.
"Lo se...serius suka sama Maya?" tanya gue terbata-bata.
"Ya seriuslah, makanya gue minta tolong sama lo."
"Emang mau minta tolong apa? Mungkin gue bisa bantu" kata gue berusaha senyum.
"Thanks Del, lo sahabat gue yang paling cantik dan yang paling gue sayang."
"Sahabat ya Dre"
"Udah Dre udah, gue dah cape dengar pujian lo." ucap gue sambil terkekeh.
"Hahaha yaudah nanti di rooftop sekolah ya"
"Sipsip"
-Andre-
Sebenarnya hati gue masih ada nama lo Del. Tapi gue gak bisa kalau harus ngeliat lo sama Fahri terus, bikin hati gue sakit. Gue tahu gue egois Del, tapi ini jalan yang terbaik buat gue. Mungkin lo lebih bahagia sama Fahri dibanding sama gue, dan gue akan terima kenyataan kalau lo nanti bukan sama gue. Tapi sama Fahri, cinta pertama lo Del.
***
Akhirnya Andre bisa ngehargain perasaan cewek juga, kirain gue dia sering phpin cewek apalagi dia kan badboy gitu. Meskipun hati gue sedikit sakit kalau Andre suka sama sahabat gue sendiri, tapi gue gak boleh egois.
Gue nyuruh anak-anak buat ngehiasin rooftop sekolah. Cuma pake spanduk "Will you be my girl friend?" Dan beberapa balon di hiasin di bangku panjang dan bunga 17 tangkai.
Oke semua sudah siap, karena rooftop timur jarang ada yang kesini karena menghadap belakang sekolah jadi sepi jadi gak ada yang ganggu.
"Gimana? Baguskan?" tanya gue ke Andre.
"Lo emang the best deh, dan gue mau bilang makasih ya buat semuanya yang udah mau bantuin gue." teriak Andre dari kursi dan rencana kami mengajak Maya keatas sini.
"May si Andre mau ketemu sama lo di rooftop timur" ajak gue ke Maya.
"Mau ngapain? Disitu kan sepi" tanyanya.
"Yaelah gapapa, lo percaya sama gue kalau Andre gak bakal ngapa-ngapain kok."
Dan akhirnya Maya mau diajak kesana, dan anak yang lainnya udah ada di posisi masing-masing.
"Tuh dia ada disana, samperin gih cepetan."
"Kenapa banyak balon dah, gue kok jadi deg deg kan sih. Lo lagi gak ngerjain gue kan Del?" tanyanya misterius.
"Ah banyak tanya lo, udah buruan sana." dia pun melangkah ke Andre, dan gue mulai merekamnya.
-Maya-
Gue kok jadi deg deg kan sih?
Sesak jadinya nih dada gue, apa jangan-jangan gue punya penyakit jantung mendadak?
"Dre" sapa gue ragu.
Dia pun berdiri "Eh May, sini deh duduk." gue pun mengikutinya.
"May gue mau ngomong" ucapnya memecah keheningan.
"Yaudah ngomong aja" nada gue dengan polos.
"May, aku gak tahu perasaan ini sejak kapan. Aku gak tahu apa arti rasa ini. Aku gak tahu kenapa jantung aku jadi deg deg kan sekarang, berasa mau mati May." ucapnya terkekeh.
Gue pun juga ikut terkekeh tapi ini sudah keringat dingin gue.
Dia pun berdiri dan jongkok di hadapan gue "May, aku gak tahu cara romantis cowok-cowok lain. Aku gak tahu cara supaya kamu percaya semua ini. Aku gak tahu kapan rasa itu ada, tapi aku selalu ingin berada di dekat kamu. And--" spanduk pun turun "Will you be my girl friend?" Sambil nyerahin bunga mawar.
"Anjing romantis bener" celoteh Adira dari kejauhan.
"Kok jadi gue yang baper sih" tambah Salsa.
"Aaaa gue juga mau diginiin juga" kata Adel sambil meremas remas seragamnya Fahri yang ada disamping nya.
"Aku nanti langsung lamar kamu aja ya Del" ucap Fahri yang ada disamping nya Adel.
"Cieeeee... undang gue ya bro" tambah Devan.
"Gue baru tahu si Andre bisa se romantis ini" celetuk Alif.
"Kata katanya sweet abis, harus belajar gue sama dia." tambah Farrel.
"And Will you be my girl friend Maya?" ucap Andre dan senyuman.
Gue pun gak bisa nahan air mata, ini sweet abis. Jujur gue baru sekali diginiin, berasa special gue.
"Kok nangis? Kamu gak suka ya?" tanya Andre lagi dan menghapus air mata gue.
"Engg--enggak. Aku suka kok, aku mau Dre." ucap gue malu-malu.
Dan dia pun mengembangkan tangannya "So?" dan langsung menarik gue kedalam pelukannya "You are mine"
"Thanks Dre thanks" ucap gue lirih.
"Acie gak jomlo lagi" teriakkan teman teman pun mulai keluar.
"Dah dah pelukan mulu"
"Aduh Adira kapan yaAllah"
"Salsa juga kapan"
"Sabrina apalagi"
"Dasar teman teman alay" ledek Devan.
"Oke guys kita di traktir Andre di cafe dekat sekolah, pulang sekolah gimana?" teriakkan Farrel yang alay--yang jadian siapa yang heboh siapa?
"Eh eh enak aja lo" jawab Andre.
"Okedeh gapapa gue ngalah" ucap Andre dengan nada lesu dan jangan lupa--masih merangkul Maya sip.
"YEYYYYYY" mereka pun bersorak bahagia.
Share this novel