Episod 20 (last episod)

Romance Completed 9436

Rayyan kehulu ke hilir dengan wajah resah. Sesekali dia menggit ibu jarinya. Tengku Malik memandang Datuk Paduka Haizer sebelum menggelengkan kepala.
" Ray..duduklah..tak penat ke Rayyan ke hulu ke hilir? Daddy yang tengok pun boleh jadi penat tau..," Tengku Malik menegur.
" err..takpa daddy..Ray okay..,"
" siapa suami Puan Mawar?," tiba-tiba seorang nurse menegur mereka. Rayyan terus mengangkat tangan.
" encik boleh masuk, temankan isteri bersalin..," nurse itu berkata dengan senyuman.
" huh?," Rayyan terkulat-kulat.' Teman bersalin..,?'
" Ray..pergilah.., teman Mawar..," Puan Zhi Ting menyuruh. Rayyan mengangguk dan mengekori nurse tadi

" sayang..," seperti hendak menangis Rayyan bila melihat keadaan Mawar. Isterinya itu memejamkan mata sambil dahi berkerut-kerut. Mungkin menahan rasa sakit contraction.
" a..abang..," Mawar memanggil. Suaranya sedikit lemah.
" iya sayang..," suara Rayyan bergetar. Tidak sanggup melihat Mawar begitu.
"Sayang nak mintak maaf..kalau sayang ada buat salah dekat abang..," Mawar berkata, air matanya sudah mengalir di pipi.
" hey..jangan cakap macam tu...sayang tak pernah buat salah pun okay..dah..jangan banyak bercakap..simpan tenaga..., i love you..forever end ever...," Rayyan mengucup dahi Mawar. Mawar tersenyum, tetapi hanya sesaat..
" arkhhhh!!!..fuhh..fuhh..,arkhhh!!!," Mawar menjerit sambil menggenggam tangan Rayyan. Wajahnya di penuhi peluh yang berjuraian. Rayyan tidak tahan melihat pengorbanan Mawar itu, air matanya jatuh juga.
" abang..releks la..jangan nangis.., fuhh..., kejap lagi baby keluar la tu..," Mawar sempat berkata sambil tersengeh. Nafasnya kembali di atur. Rayyan mencubit pipi Mawar, geram bila Mawar masih sempat bergurau dengannya dalam keadaan begitu.

Tiga tahun kemudian...

Pintu masuk kaca hotel di buka oleh penyambut tetamu. Seorang lelaki dan seorang wanita melangkah masuk dengan sangat bergaya. Si lelaki memakai tuxedo berwarna hitam baldu dan berkacamata hitam. Si wanita pula memakai dress labuh berwarna merah dengan di hiasi renda di bahagian bahu, dress merah yang di pakainya itu dihiasi dengan batu Swarovski. Rambutnya pula di sanggul rapi. Semua mata tertumpu pada mereka sewaktu berjalan masuk ke dalam lobi hotel. Mereka berbisik-bisik, kagum melihat pasangan sama cantik sama padan itu.
" abang..kan sayang dah cakap..tak payah pakai macam ni.., malu tau orang asyik pandang-pandang..," Mawar berbisik di telinga Rayyan.
" biarlah..apa salahnya..hotel ni kita punya.., lagi pun kita kan tetamu vvip.., kena lah glam sikit..," Rayyan membalas. Mereka sebenarnya mahu menghadiri jemputan untuk perkahwinan Syifa dan Darwish. Ya..berkat kesabaran Syifa, akhirnya Darwish jatuh cinta padanya. Mereka saling mencintai dan mendapat restu kedua ibu bapa. Tiba-tiba telifon Rayyan berbunyi.
" Ray...Mawar mana? Mommy nak tanya ni..tadi dia ada pump susu extra tak? King dengan Queen ni tak cukup susu..., Big Boss pulak asyik buli Mommy..," terdengar suara kalut Puan Zhi Ting di hujung talian. Rayyan memandang wajah Mawar.
" kejap ya mommy," Rayyan mengunjuk telifon pada Mawar.
" hello...,mom?,"
" Mawar...huhuhu...,help me..," Puan Zhi Ting berkata. Mawar sudah tersenyum meleret. Dia dapat membayangkan apa yang berlaku di rumah.
" it's okay mom, lagi sepuluh minit kami sampai.., mommy tolong siap-siap kan dieorang ea.., Mawar dengan Rayyan bawak dieorang sekali..," Mawar berkata sambil tersenyum.
" okay..," talian di matikan. Mawar memandang Rayyan.
" so..hari ni hard working sikit...,jom..balik dulu..majlis pun belum start ni.., nanti sayang mesej Syifa..," Mawar berkata.
" hurmm..okay Mem..," Rayyan memberi tabik hormat. Dia kagum dengan isterinya itu, walaupun di usia muda sudah ada anak tiga.., cara pemikirannya cukup matang dalam menghadapi masalah. Tidak seperti dulu yang senang tercabar. Mawar kini lebih tenang dan anggun. Semuanya teratur dan cukup sempurna.

" yey!!!...B sampai dulu..mama dengan papa lambat...," Big Boss junior sudah mencicit lari. Rayyan dan Mawar menggelengkan kepala sambil mendukung anak kembar mereka, Queen and King.
"Tok Aki!!," Big Boss menjerit memanggil moyangnya. Tidak sampai seminit, muncul seorang lelaki lingkungan 70-an di pintu rumah jepun. Wajahnya sedikit terkejut melihat Big Boss.
" Tok Akii!!!,"
" Magosan!!!!," Lelaki itu menjerit kecil sambil mendepakan tangan. Big Boss berlari dan mendakap moyangnya. Terdengar lelaki itu ketawa senang.
" Big B, kesian Tok Aki..," Mawar menegur anak sulungnya.
" youkoso....o genki desu ka, mari masuk..," lelaki bernama Akigawa itu memanggil cucu-cucunya.
" yoi ichi nichi wo...ojiichan, arigotu gozaimas..," Mawar dan Rayyan menyapa sambil menunduk hormat. Akigawa tersenyum senang dengan kedatangan mereka.
" ahhh., jom masuk..mari..mari..," Rayyan memeluk atuknya di susuli Mawar. King dan Queen juga ikut berpelukan.
" Ryu!!!...Ryu!!!...," Akigawa menjerit nama anak lelakinya.
" hait..chichi..huhhh...Rayyan!!!," Ryu Akira terus memeluk Rayyan bila terpandang anak saudaranya itu. Terlihat jelas kegembiraan di wajahya.
"Uncle Ryu!!.."Big Boss mendekati Ryu.
" haip..Big B..., rindu tak dengan Ojiichan?," Ryu mendukung tubuh kecil Big Boss. Cucunya itu menganggukkan kepala.
" ehh..jomlah masuk.., kenapa kamu tak bagi tau kami awal-awal?" Ryu Akira bertanya sebelum meletakkan Big Boss ke bawah.
" saja uncle Ryu..nak bagi kejutan dekat oujiichan...," Mawar menjawab pertayaan Ryu Akira.
" memang terkejut pun..," Akigawa berkata. Mereka ketawa bersama.
" dua orang ni mari dekat atuk..," Ryu mengambil King dan Queen dari Rayyan dan Mawar dan di gendongnya.
" B nak jugakkk," Big Boss merengek sambil menarik-narik seluar Ryu Akira.
" boleh..mari naik belakang..," Ryu Akira mencangkung dan menyuruh Big Boss naik di atas belakangnya. Apalagi..mengekek budak seorang tu dapat dukung tinggi-tinggi. Mawar dan Rayyan hanya mampu mengangkat bahu. Begitulah jika mereka datang ke sini, Pak Cik mereka itu pasti memanjakan anak-anak mereka. Akigawa mencapai tangan Rayyan dan Mawar, memimpin mereka masuk ke dalam rumah. Rumah tradisional orang jepun milik Akigawa.

Mawar mendongak ke langit dengan senyuman di bibir. Malam itu banyak bintang di langit. Pelbagai bentuk ada, virgo, sagitarius..leo..gemini. Sedang dia leka merenung bintang-bintang itu, ada satu tangan melingkari pinggangnya dari belakang. Terdengar hembusan nafas di telinga kiri.
" semua dah tidur?," Mawar bertanya separuh berbisik.
" dah.., tengok lah siapa yang dodoikan..," Rayyan berkata sebelum mencium bahu isterinya.
" elehh..dah kenyang menyusu boleh lah..," Mawar ketawa kecil di ikuti Rayyan.
" sayang tengok apa?,"
" tu..tengok bintang...malam ni banyak betul dekat langit..," Mawar menyandarkan kepalanya di dada Rayyan. Dia sungguh selesa jika Rayyan memeluknya begitu, mendamaikan jiwa.
" sayang...,"
" ermmm.,"
" thanks..,"
" untuk?,"
" untuk segalanya..," Rayyan berbisik sebelum memusingkan tubuh Mawar menghadapnya. Mata mereka bertaut penuh kasih. Kali ini Mawar menarik baju t-shirt Rayyan dan mengucup bibir suaminya itu. Rayyan menarik pinggang Mawar kedalam pelukannya. Mereka tenggelam dalam lautan kasih yang mereka bina. Di luar tingkap berguguran bunga sakura di tiup angin malam, menandakan bermulanya musim cinta.

~Tamat~
- terima kasih kerana membaca hingga habis...cerita ni siap di tulis pada pertengahan tahun lepas...sorry ye kalau ceritanya agak tak munasabah...^_^, idea datang bila terrindu saman sekolah..., sebab tu lah ceritanya tergila sikit.., jangan risau...semua yang ada dalam cerita ni memang tak wujud pun dekat Malaysia...sesiapa dah habis baca..arigotu gozaimas ;)

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience