Yang bener saja, walaupun kita senior, kita tidak boleh bersikap begitu dengan junior. Tidak ada istilah senior itu lebih dari pada junior, ada kok junior yang melebihi seniornya, itu dikarekan setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jadi iya dong, kita harus saling menghargai. Aku adalah orang yang tidak suka kekerasan ataupun suatu tindakan yang bisa membuat seseorang menjadi down, setidaknya aku harus membuat perasaan adik kelas itu tadi.
“Mau kemana kamu?!” suara seorang laki-laki yang sepertinya lagi marah membuatku sangat terkejut dan memecahkan apapun yang sedang kupikirkan.
“Eh, bapak…” kata ku sambil takut dan tidak tau harus menjawab apa.
“Kalian semua sudah merasa hebat? Mentang-mentang kelas tiga sudah merasa sok jago? Tidak perlu sopan santun? Kalian kira tanpa kami bisa lulus kalian? Mau kuliah? Bisa aja saya buat semua itu tidak bisa kalian dapatkan” tegas bapak itu yang membuat kami sangat takut.
“ya sudah kalau kelas ini emang sudah merasa hebat, KALIAN SATU KELAS TIDAK DAPAT KISI-KISI UJIAN” tegas pak Handoko.
Disana kami semua terkejut, dan emang tidak bisa berkata apa-apa, mau memelas? Tambah parah yang ada, ini baru pertama kalinya pak Handoko begitu, dan jujur saja, soal dari bapak ini tidak bisa di bilang mudah, termasuk salah satu guru yang sangat sulit dalam membuat soal ujian. Tetapi, selama ini murid-muridnya bisa lewat karena bantuan dari kisi-kisi yang di kasihnya. Tapi, ini gak mungkin gara-gara apa yang kami lakukan pada junior itu, apa mungkin mereka tadi pas-pasan di jalan dan gadis itu mengadu sama pak Handoko? Tapi tidak mungkin, aku bisa lihat kalau gadis itu tidak seperti itu.
“misi pak” Tiba-tiba suara gadis itu membuat kami yang lagi tegang menjadi terkejut.
Dan gadis itu yang bisa dilihat belum mebersihkan badannya dari tepung kue itu menjelaskan dan berusaha untuk meyakinkan pak Handoko kalau kami tidak bersalah dan semua ini hanya salah paham saja. Dan untung saja pak Handoko percaya dan bapak itu tiba-tiba meminta kuenya, dan au sperti “what the hell?” dari yang lagi marah, alngsung bisa bercanda, emang pak Handoko best, dan dari situ suasana di kelas juga menjadi tidak canggung lagi.
Setelah makan bersama kue yang telah ku persiapkan, tapi sebelum itu, aku senang sekali karena pak Handoko memuji kue yang telah ku buat sangat enak sekali, pak Handoko menyuruh gadis itu untuk mengarin kami. Sebelum itu, gadis itu sudah disuruh untuk memebrsihkan dirinya terlebih dahulu, dah rupanya gadis itu lumayan cantik, kulitnya yang putih, rambutnya yang panjang dan bergelombang di bagiang bawah dengan ponynya yang menyamping ke kanan, mata yang besar, hidung mancung, alis yang tidak terlalu tebal dan bibirnya yang tipis membuatnya tampil sangat cantik. Ah, apa sih, masa aku suka sama adik kelas.
“Eh, cantik juga ternyata adik kelas itu” kata teman sebangku ku.
“Ia, hehe” jawabku sambil memerhatikan gadis itu. Eh, bukan memperhatikan dia, tapi yang dia jelasin, ah, apasih, aku jadi malu.
“boleh tuh di embat, kau kan masih jomblo” tambah teman sebangku ku.
“Ah, apasih, ngaur lo” jawabku yang sebenarnya agak seneng melihat gadis itu.
“Eh, tapi loe tau gak ish, katanya dia pintar banget, dan masuk kesekolah ini karena berhasil mendapatkan beasiswa penuh karena nilainya yang wow banget. Siap itu, katanya dia juga datang dari keluarga sederhana saja, dan dengar-dengar abangnya sukses dalam kariernya di perusahaan besar itu, apa ya nama perusahaannya, bentar-bentar, coba ku cari” kata teman sebangku ku, sambil mengeluarkan hpnya
“kamu kok tau banget tentang dia” tanyaku penasaran
“Ia dong, kan sumber ku banyak, apalagi tentang murid yang beginian, ahahhaha, oh ini, abangnya bekerja di perusahaan Orbitstra, kalau gak salah, ini bukannya perusahaan yang disambing toko kue keluarga mu ya?” tanya teman sebangku ku yang membuatku sedikit terkejut.
“eh, yang bener? Ia, ini perushaaan di sebelah toko kue ibuku, itu kan perusahaan besar, pasti keluarganya cerdas-cerdas semua ya” tambahku sambil sedikit memikirkan tentang abangnya. “Apa abangnya yang itu ya?” kata ku dalam hati
======================================================To be continued.
Share this novel