CHAPTER ELEVEN NATHANNIEL

Romance Series 1084

Apa mungkin dia adalah orang yang akan magang di tempatku? Kalau gak salah abang Eric pernah meminta bantuan untuk mengasih suatu lowongan pekerjaan kepada adiknya yang perempuan untuk program magang sekolahnya. Sekolah ku juga ada program magang untuk setiap murid kelas 2, tapi masa iya, kalau beneran iya, kenapa abangnya tidak menganjurkan di perusahaannya saja, kan perusahaannya itu perusahaan gede dan terkenal. Tapi kalau beneran ia sih, bener-bener sangat kebetulan.

“eh than, nanti pulang ke mall yok” ajak teman sebangku ku itu. Ya, namanya Aldo, anak orang kaya yang setiap hari kerjanya habisin duit orang tua.

“ah, gak bisa, soalnya aku harus cepat pulang untuk bantu ibuku buat kue” kataku

“yah, yasudah deh kalau gitu” kata Aldo sambil mengecek hp nya.

                Setelah pulang sekolah, akupun bergegas ke toko kue ibuku. Hari ini banyak sekali pesanan, dan setiap siang pak Dory, pemilik toko buku disebelah toko kue ibuku selalu ingin memakan kue yang ku buat, jadi mau tidak mau aku harus balik untuk memenuhi request special dari paman itu. Walaupun paman itu hanya pesan satu kue, tapi harga yang ditawarinnya lumayan besar, bisa sampai 2 – 3 kali lipat dari harga kue biasa. Ya, hitung-hitung kata paman itu untuk uang jajan ku.

“ibu aku pulang” kataku sambil melepaskan sepatuku

“ia, cepat gih siap-siap, kue paman Dory belum kamu buat, nanti paman itu kelaparan lagi, siap itu bantu ibu ya” kata ibuku sambil menghias kue.

“Siap bossqueee” kataku sambil naik keatas untuk meletakkan barangku

                Setelah meletakan barangku, akupun kebawah untuk membantu ibuku. Sebenanrya ibuku sudah meranjak tua, umurnya yang sudah mau menginjak 50 membuatku ingin saja mengaatakan uttuk menikmati hidupnya dan membiarkan pegawai yang sudah lama bekerja menggantikan posisi ibuku. Tetapi ibuku tidak mau, karena membuat kue adalah hobinya, dan dia juga tidak ingin resep yang membuat kue di toko kami terasa berbeda dari yang lainnya di ketahui oleh oranglain yang bukan dari keluarga kami. Rencananya, ibuku akan menurunkan usaha ini anatara ke kakak ku atau aku. Tapi itukan masih lama, belum lagi haru smenunggu kakak ku selesai kuliah dan apalagi kau yang belum mulai kuliah, kan kasihan melihat ibuku harus bekerja 4-5 tahun lagi. Kepengen sekali melihatnya menikmati hidupnya dan uangnya di masa-masa tuanya. Anak mana sih yang gak mau melihat kedua orang tuanya senang.

“bu, hari ini rasa apa ya untuk paman Dory, aku lupa” tanyaku

“itu, rasa yang belum pernah ada, lalala” kata kakak ibuku sambil ketawa

Dan aku pun melihat ibuku seperti ini “=_=”

“hahah, rasa kejulah” kata ibuku yang maish menghiasi kue.

“oh siap” kataku sambil mengambil semua bahan-bahan yang diperlukan

“permisi buk, itu ada pak Eric di luar” tiba-tiba pegawaiku yang urus di luar masuk ke dapur

“oh, ia, suruh bapak itu tunggu sebentar ya” kata ibuku sambil beres-beres

“baik bu”” kata pegawaku sambil keluar

“bu, biar aku aja yang ketemu abang itu” kataku

“lah, kue pak Dory gimana?” tanya ibuku

“tenang, paling abang itu sebentar saja kok, ada yang mau aku tanyain juga, lagian ibu juga belum selesai menghiasi kuenya” kataku sambil berjalan keluar

“ya sudah deh” kata ibuku sambil lanjut membuat kue

                Sebenanrya aku inging menanyakan mengenai adiknya bang Eric yang akan magang disini, dan inging memastikan apakah adiknya yang tadi itu atau bukan. Abang Eric terlihat sangat professional banget dalam jas kantrnya, dan terlihat gagah banget, ya kakak adek tidak jauh beda kecakepannya, ia kalau benar adik kelas tadi adalah adek dari abang ini. Ternyata abang Eric ingin memesan kue tart dan akan diambil nanti sore waktu dia pulang, dan sebelum dia balek ke kantornya, aku dengan memberanikan diri menanyakan mengenai adeknya.

“Oh, ia, namanya Lyna, dia sekolah di SMA International De Mariowell, kalau gak salah, kamu juga sekolah disana kan ya?” kata abang itu sambil merapikan jas kantornya

“oh ia bang, hehe” kataku sambil ketawa pelan

“kenapa tuh? Kamu kenal adik abang ya?” tanya nya sambil tersenyum

“oh, gak bang, tadi kebetulan dia ngajar di kelasku” kataku sambil menggaruk kepalaku

“Oh, hahah, siap deh kalau begitu, nanti abang ambil ya kuenya, abang permisi dulu” kata abang itu sambil keluar.

“Ia bang, sampai jumpa kembali” kataku sambil menundukkan badanku

                Setelah itu akupun melanjutkan proses pembuatan kue untuk paman Dory, dan setelah selesai, aku pun segera mengantarnya ketempat paman Dory. Terkadang kami memberikannya kue gratis dan terkdang dia juga memberikan kami buku pengetahuan academic maupun non-academic secara gratis juga, dan yang paling sering adalah buku tentang kue. Walaupun kami jarang ke tempat paman Dory untuk membeli buku, karena pada dasarnya kami tidak terlalu suka membaca buku, tapi hubungan kami sangat dekat dikarenakan business keluarga kami yang saling berdekatan gedungnya.

“Siang paman, ini kuenya” kataku sambil memberikan kuenya

“Wah, udah paman tunggu loh dari tadi hahaha, makasih banyak ya, ini uangnya” kata paman Dory sambil memberikan uangnya padaku

“Makasih paman” kataku sambil mengambil uangnya

“itu, ada temanmu itu si Anthony” kata paman Dory sambil membuka kotak kuenya

“Oh, ia paman? Oke, aku kedalam bentar ya paman cari dia” kataku sambil masuk kedalam. Emanglah si Nathan, si kutubuku, bukan dalam belajar sih, tapi baca novel horror. Aku pun berjalan ke tempat rak komik horror.

“Oi Ton…” kalimatku yang berhenti ketika melihat Antony memegang tangan seorang perempuan.

======================================================To be continued

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience