Tangis pulu menyayat hati seorang wanita
"Nak,bangun sayang jangan seperti ini
(air mata terus berlinang dipipinya)
"kenapa begini sayang,sudah 4 bulan kamu belum sadarkan diri,banyak orang yang sayang padamu nak"
ucap mama Lia didepan anaknya yg terbaring koma.
tok.... tok...tok...
ceklek
"Mah" ucap Rani
"Mah... Rani dapat kabar dari jerman ada rumah sakit yang lebih bagus ma untuk pengobatan Rafli,siapa tau disana Rafli cepat sadar"imbuhnya.
"Gimana caranya Rafli berangakat kesana sayang"tanya mama Lia sendu
"Bisa ma,gunakan jet pribadi keluarga kita ma dan Rani bakal urus kepergian Rafli untuk ke Jerman, disana Rani sudah me5nghubungi teman Rani,tidak ada salahnya mencoba. Kita harus tetap semangat ma" ucap Rani memberi semangat.
Rani merasa sangat sedih dengan yang dialami adiknya
"Baiklah mama setuju saja"ucap mama Lia
"*sempat anakku tak terselamatkan,akan aku hancurkan wanita itu" batin mama Lia
"Mah Rina ada kesini"tanya Rani
"Ada" jawab mama Lia datar
"Jangan bahas anak kurang ajar itu"timpal mama Lia
Rani menghela nafas panjang ,mengusap lembut punggung mamanya...
"Mah biarlh Rina menjalani pekerjaannya dengan tulus dan sepenuh hati,jangan buat dia tertekan ma"ucap Rani lembut
"Jadi menurut mu mama membuatnya tertekan"ucap datar mama Lia
"bukan begitu ma tapi....."ucap rati terpotong.
"Mama ingin Rina seperti kamu. Lihatlh kamu jadi dokter,sedangkan Rina tidak mau mengurus butik dan salon mama...mana gayanya seperti laki"ucap mama Lia sambil cemberut*
"*cukup aku yg menderita... jangan lagi mama paksakan kehendak mama.. untuk masa depan anak mama yang menjalani"gumam Rani dalam hati...
Tut....tut.....
Telepon on
Rani: Sam gimana bisa adikku segera kejerman untuk pengobatan?
Sam:Kapan rencananya?
Rani: 2 hari lagi akan berangkat
Sam: Baiklah akan aku siapkan semuanya
Rani: Aku sangat berharap untuk kesembuhan adikku
Sam:Kami disini akan berusaha semaksimal mungkin.
Rani:Baiklah terima kasih bantuanmu
Sam: Sama-sama kitakan sahabat... aku turut prihatuin tentang kondisi adikmu...
Rani:baiklah Sam,aku sudahi dlu ya...ada pasien...
hehehe
Sam:Ok
telepon terputus
"Baiklah sayang besok kamu akan berangkat kami pasti merindukanmu,cepatlah sembuh...ucap Rani lirih.
Air matanya terjatuh membayangkan apa yang menimpa adiknya...
Anak laki-laki semata wayang keluarga Abdi Wijaya
Di kota J.
"Aku harus semangat cari kerja untuk tambahan biaya kuliahku,ayah pasti lelah banting7 tulang untuk biaya kuliahku,aku harus semangat,aku harus membuat ayah bangga" ucap Ana lirih.
Ana seorang gadis sederhana,baik hati,penyayang dan penyabar...
Ana belum mempunyai kekasih krn masih mengharapkan seseorang yg tak tau dimana sekarang.
Ana berjualan baju dan kue secara online.
"Ana" ucap ibu Sari
Share this novel