hari ini hari ospek pertamaku dikampus,aku tidak boleh telat"ucap Ana penuh semangat 45...
"ayo Ana bapak antar nak"ucap pak Gunawan(dipanggil pak Gun)
"ayo pak"ucap Ana
"Duh semangatnya anak ibu"ladek ibu sari
"iya dong bu harus,doain Ana y pak bu..."ucap Ana sambil memeluk orang tauanya....
di Kampus Nusantara
Kampus Nusantara termasuk kampus yg bonavit di kota J.
Semua mahasiswi dan mahasiswa baru menjalani masa ospek yg melelahkan....
Awal Ana memasuki gerbang kampus Ana sudah mencuri perhatian para mahasiswa lainnya dikampus....
"kamu siapa namanya"tanya agus galak terhadap Ana.
"Ana " jawab Ana menunduk..
"He... kamu fikir muka aku tanah,liat aku"bentak Agus
"Duh si Agus belagu banget....karena Eric ada masalah dikampus aja dia yg jdi ketua disni" ucap tio dalam hati.
Ana mengangkat kepalanya ketas menatap Agus penuh kutukan....
"Eh kok cantik bener ni anak"ucap Agus dalam hati...
"Kamu sudah sarapan,kok lemes bener"ucap Desi tiba-tiba.
"sudah kak"ucap Ana.
"Yang semangat dong"ucap Desi sewot...
"Ya sudah kamu ikut anggota gue aja,nanti kamu di jadiin korban lagi sama playboy kodok disamping"ucap Desi sambil melirik Agus.
"Gak bisa gitu Des,ni Ana harus jdi anggota gue."ucap Agus tak terima.
"Ntar Eric naksir sama ni bocah,kejang-kejang lo"bisik Agus.
"Coba aja ni bocah kalau berani"bisik Desi.
"Sudah lo kelompok gue itu intinya" ucap agus.
"Ok lah"ucap Desi karena khawatir Eric menyukai Ana.
**2 hari kemudian.
JERMAN
Asklepios Klinik Barmbek**
Rafli telah tiba dijerman rumah sakit rujukan kakaknya.
"Sayang cepatlah sembuh nak"ucap mama Lia penuh harap.
"Mah kita beroda y ma untuk kesembuhan putra kita "ucap papa Abdi.
Sambil memeluk istrinya,papa Abdi tak menangis tapi dia yang paling hancur,tak mau membuat keadaan semakin rumit mencoba tegar dan mengalihkan bebannya dengan mengurus perusahaan di berbagai negara yang akan diberikan sepenuhnya untuk putranya yang terbaring
"Papa berharap padamu nak , papa yakin kamu bisa"gumam Abdi
mencoba menahan air matanya agar tak menetes
"Mah.. papa kekantor ya....kalau mama lelah gantian sama perawat jaganya..."ucap papa Abdi
Kantor Wijaya
Rapat penting dengan klien berjalan dengan lancar. Dilanjutkan dengan makan siang.....
tok....tok....
"masuk"seru Abdi dari dalam
"joe segera cari tau tentang kecelakann putraku...Saya mau laporannya besok siang"ucap Abdi
"Baik tuan"ucap joe(joe tangan kanan Abdi Wijaya)
"Aku ingin informasinya detail joe"perintah Abdi.
"Keluarlah"timpal Abdi.
Rumah Ana
"Gimana ospeknya nak"tanya ibu sari.
cemberut ,mengomel itulah suasana Ana saat ini.
"Capek banget bu keterlaluan,hanya karena tanda tangan senior minta cium sama Ana... Emangnya Ana cewek apaan bu...gerutu Ana. kalau gak di kasih gak dapat tanda tangannya,akhirnya Ana dihukum tadi."ucap Ana.
"Ayo kita makan sayang,ibu masak kesukaan kamu"ucap ibu sari.
setelah makan siang Ana mengistirahatkan tubuhnya...
Ana anak pertama dari 3 saudara,Ana sayang semua keluarganya.
"Mbak" panggil sigendut Rizqi.
"Ajari aku matematika dong"ucap rizqi dengan wajah imutnya.
"Sini mbak ajari caranya"ucap Ana.
waktu terus berjalan tak terasa sudah malam hari.
"Besok aku harus semangat...,gak peduli mereka yang gak suka aku"ucap Ana sebelum berdoa sebelum tidur
Share this novel