Setalah para dokter yang menangani Rafli usai sadar dari komanya.
Orang tua Rafli sudah berada didalam ruangan Dr. Manuel
Dr. Manuel: Saya mau mengabari tuan Rafli telah sembuh dari komanya. Tapi Rafli mengalami amnesia jenis retrograde.
Semua dijelaskan secara terperinci oleh dokter Manuel.Muka Abdi berubah menjadi pucat karena terkejut. Sedangkan Lia hanya datar tidak tau apa yang sedang dipikirkannya.
Rafli masih harus dirawat dirumah sakit seminggu sebelum pulang.
Tidak terasa sudah dua bulan lebih Eric terus mendekati Ana, hingga akhirnya hubungan mereka menjadi dekat.
Tin....tin....
" Seperti mobil Eric " gumam Ana saat keluar rumah
" Hai...." ucap Eric sambil tersenyum
" Ayo masuk kita bareng ke kampus.
" Pak Ana kekampus ya bareng Eric " ucap Ana berpamitan
" Iya hati-hati nak " jawab pak Gun
Eric sengaja menjalankan mobil sportnya dengan lambat
" Kak kenapa repot jemput aku" ucap Ana tidak enak hati.
" Sengaja Ana kan kita satu kampus " ucap Eric tersenyum.
" Tapi aku gak enak kak, nanti aku dikeroyok dengan penggemar kakak dikampus, aku juga gak mau entar Desi cemburu dan makin benci sama aku" ucap Ana polos
" Desi, emang apa urusannya" tanya Eric kesal
" Maaf kak desi kan pacar kak Eric, Ana gak mau ngerusak hubungan orang" ucap Ana
Eric yang tidak suka mendengar ucapan Ana menepikan mobilnya....
" Ana " panggil lembut Eric
" Aku dan Desi hanya berteman walaupun Desi suka terhadapku tapi aku menganggapnya teman. Bakhan aku risih Desi selalu nempel seperti cicak " ucap Eric geli membayangkan Desi.
"Hahahaha.......maaf kak" ucap Ana
" Aku serius Ana, aku sudah menyukai seseorang perempuan sejak lama... Dia cinta pertamaku Ana, aku sudah berusaha melupakannya tapi aku tidak bisa" ucap Eric sendu
" Siapa kak" ucap Ana kepo.
" Beruntung banget perempuan itu " Batin Ana
" Itu kamu Ana " batin Eric
" Kalau kakak gak mau jawab gak apa" ucap Ana
" Aku ditolaknya An" ucap Eric
"Apa...." ucap Ana terkejut.
" Ya, aku ditolaknya waktu kecil aku menyatakan perasaanku tapi aku ditolaknya " ucap Eric sedih
" Siapa yang nolak kak Eric ya, kok aku gak kenal dengan cinta kak Eric waktu kecil " batin Ana
" Kak Eric yang sabar ya, mungkin karena masih kecil jadinya kak Eric ditolak " ucap Ana menenangkan
" Kak Eric ayo kekampus bentar lagi jam pelajaran pak Dono " ucap Ana kembali
" Ni anak gak inget aku apa, kan jelas-jelas dia yang nolak " batin Eric
Eric menghela nafas panjang, ia melajukan mobilnya menuju kampus.
Di Kampus Nusantara.
" Des lo mesti liat " ucap Bianca
" Sialan tu cewek berani banget dekat sama Eric , naik mobil Eric lagi " ucap Desi penuh emosi.
Desi yang tidak tahan melihat Eric menggandeng tangan Ana, Desi menerobos ditengah antara Eric dan Ana.
" Aaaawww " ucap Ana terjatuh karena di dorong Desi
" Lo apaan Des" teriak Eric geram
" Gw gak suka lo dekat-dekat sama dia " teriak Desi
" Sini gw bantu " ucap Ines menyodorkan tangan untuk membantu Ana dan menatap tajam Desi
" Cewek lo bawa sana biar gak ganggu" ucap Desi
"Maksud lo apa" jawab Ines sambil memelintir tangan Desi
" Gw masih normal " imbuhnya
" Aaaww sakit..... sayang Eric tolong" ucap Desi memohon
" Gw bukan pacar lo Des, lo patahin aja tangan Desi gak apa" jawab Eric yang pergi menyusul Ana
"Ana aku minta maaf soal tadi" ucap Eric merasa bersalah.
Ana hanya terus berjalan menuju kelasnya.....
" Ana tolong jangan seperti ini" ucap Eric memohon
" Aku gak apa kok kak, tolong kakak menjauhlah dari aku, semenjak kakak dekati aku banyak cewek dikampus gak suka sama aku. Aku disini mau kuliah kak bukan cari musuh " ucap Ana
" Aku gak bisa Ana" ucap Eric sambil memeluk erat Ana
Ana teridam karena terkejut Eric tiba-tiba memeluknya . Eric tidak sanggup lagi menahan perasaan yang dia pendam... Eric sudah bertekat untuk mendapatkan Ana selamanya....
Tiba-tiba
" He pacaran jangan dikampus " ucap dosen Wiwit
Setiap hari Ana berusaha menghindari Eric.
Namun Eric semakin menjadi mendekati Ana
Jangan lupa likenya ya??
Share this novel