Rafli menjalani kuliahnya seperti biasa, walau banyak yang mengaguminya banyak juga tidak menyukai kepopulerannya.
Saat pulang dari kampus menuju apartemannya, Rafli dicegat oleh segerombolan pria, yang tentu saja itu mahasiswa yang sama ditempatnya kuliah.
"Turun lo " ucap Leo
Rafli turun walaupun dihadapannya banyak musuhnya membawa balok kayu .
Rafli ingin mencoba ilmu bela diri yang selama ini dipelajari, walaupun mungkin ia bisa mati konyol
Tanpa aba-aba Leo langsung menyerang Rafli.
Rafli bisa membacanya.
Brrruk...
Leo terjatuh
Bbbuuggg
Buugg
Perkelahian 10 lawan 1 terjadi
Rafli menang walau wajahnya terkena bogem mentah dari rekan Leo.
Rafli pergi dari tempat itu dan menghubungi Edward untuk mengurus Leo dan rekannya.
Yang pasti orang tua Rafli tidak tahu tentang ini, karena Rafli sudah mengancam Edward.
Setelah di apartemen Rafli mengompres luka lebam di pipinya...
Rafli yang tinggal di apartemen sendiri mengerjakan semua sendiri kecuali mencuci dan menggosok baju Rafli pakai jasa laundry .
Ia ingin hidup mandiri walau belum terbiasa.
Mansion Teguh
Eric sedang merenung didalam kamarnya memikirkan kejadian yang menimpa Ana. Eric tidak habis fikir kejadian yang menimpa Ana ulah dari Desi.
Eric tidak mungkin mundur demi mendapatkan Ana.
Eric sendiri yang harus melindungi Ana secara langsung.
Rasa kecewa terhadap Ines juga membuatnya geram.
Jika saja dia tak datang tepat waktu mungkin Ana sudah dilecehkan di kampus oleh Daniel.
Eric besok berencana setelah pulang dari kampus segera menemui Ana.
Eric tertidur dengam senyum mengembang.
Kampus Nusantara
" Ines , kemana Ana kok gak masuk " ucap Luna
" Lagi sakit, tadi barusan dia telepon gwý " ucap Ines berbohong
" Nanti siang kita besuk aja ya " ucap Ayu menimpali
" Ok baiklah nanti kita besuk barengan ya " ucap Luna.
mereka mengangguk setuju.
Ines melihat Desi begitu geram ingin rasanya Ines menelan Desi. Tapi Ines ada cara lain membalasnya.
Eric datang kekampus dalam kondisi yang emosi melihat wajah Desi yang bergaya tanpa dosa.
" Hai Eric, gw bawain lo sarapan " ucap Desi sambil menyodorkan kotak sarapan.
Tanpa basa-basi Eric membuang kotak sarapan itu ketempat sampah.
Muka Desi memerah menahan malu karena diperhatikan banyak mahasiswa lainnya.
" Jangan sekali lagi lo dekati gw, gw jijik sama jalang seperti lo " ucap Eric kasar.
Sontak ucapan Eric membuat orang yang mendengarnya terkejut.
Eric menikmati waktu dikampus dengan bosan tanpa ada Ana. Eric berencana mengungkapkan perasaannya dengan Ana hari ini juga.
Ines dan yang lainnya bersiap untuk membesuk Ana Ines dikejutkan dengan kedatangan Daniel menghampirinya.
" Hai gimana kabar temen lo " ucap Daniel
Luna,Intan,Ayu dan Tiara terlihat bingung.
" Kabarnya baik, ni kita mau kesana buat besuk Ana" ucap Ines langsung pergi meninggalkan Daniel.
Dirumah Ana
Tok...tok...tok....
"Ya tunggu sebentar " ucap Ana
Ceklek
" Kak Eric ada apa kesini " tanya Ana
" Gak boleh kakak pulang ajalah " jawab Eric pura-pura cemberut
" Gak gitu kak ayo masuk " ucap Ana
" kak aku tinggal sebentar ya, lagi mau ngoven kue " imbuhnya
" Ok " ucap Eric
Tok....tok....tok....
Ana berjalan ingin melihat siapa yang datang ternyata sahabatnya....
"Hai kalian sudah datang ayo masuk " ucap Ana
" Eh kalian membawa siapa " imbuhnya
Sontak membuat sahabatnya menoleh kebelakang ternyata Daniel datang berniat membesuk Ana.
Flashback On
" Tu cewek beneran nyebelin ya " ucap Daniel sebal sewaktu Ines begitu saja pergi
" Gw harus ketemu sama si Ana, penasaran gimana kabarnya , Anaknya cantik lagi " ucap Daniel membayangi wajah Ana.
Daniel mengikuti mobil Ines tanpa disadari yang punya.
Flashback Of
Share this novel