Lomba memasak pun dimulai.
Ana yang kebagian mengulek bumbu berubah menjadi pucat karena terkejut... Ana sendiri tidak bisa mengulek bumbu... semua bawang yg diuleg Ana lompat dari tempatnya... semua orang tertawa.
berbeda dengan Agus dan Eric yg merasa emosi wanitanya ditertawai.
Eric mengutuk dirinya sendiri, karena merasa bodoh atas ide nya untuk mendekati Ana justru mempermalukan Ana.
Luna yang melihat teman kelompoknya kesusahan langsung membantu Ana mengulek bumbu.
Ana sendiri mengurus sayuran yang tadi jadi urusan Luna.
Beberapa jam kemudian 200 porsi gado-gado siap dari kelompok Agus.
Mereka sengaja membuat banyak porsi karena mereka kebetulan belum makan siang juga.
Para senior berjalan mencicipi setiap masakan junior dan saingannya.
Saat Eric berjalan menuju tempat kelompok Agus, ada 2 junior cantik menyodorkan gado-gado terhadapnya, tapi gado-gado yang ditangan Ana yang diambilnya... Ana sedikit terkejut akan keberadaan Eric tetangganya dulu yang sekarang jadi seniornya.
Senyum bahagia Ana diberikan untuk Eric yang mau menerima gado-gado yang ia ambilkan.
Betapa bahagianya Eric melihat senyum tulus Ana.
Semua makanan yang para senior ambil mereka cicipi, tapi tidak dengan Eric karena hanya gado- gado dari Ana yang ia makan untuk kampung tengahnya yang sedang berdemo minta di isi.
Ternyata gado-gado yg Eric makan telah habis ia makan.
Urat malu Eric putus, dengan cuek Eric berjalan mendekati Ana.
" An tolong ambilkan kakak gado-gado... Gado-gadonya enak kakak lapar " ucap Eric konyol.
Eric lapar atau doyan????????....
Modus.....
" Enak ya kak" tanya Ana sambil menyodorkan sepiring gado-gado untuk Eric.
" Enak banget , apalagi disuapin" ucap Eric tanpa sadar.
Ana hanya mengelengkan kepalanya.
Seusai lomba masak dan mencicipi.
Para junior bisa bersantai,sedangkan para senior mengadakan rapat akhir kegiatan ospek.
" Kekantin ayo laper ni gw " ucap Desi.
" Lo aja gw kenyang " ucap Agus, Eric, Bianca,Nana bebarengan.
" Makanan yang para junior masak kampungan banget " ucap Desi kesal karena mereka menolak ajakannya kekantin.
" He.... rombongan lo masak lebih kampungan " ucap Nana tak terima.
" Rombongan gue masak hebat gado-gado " ucap Agus bangga
" Si cantik Ana yang lo banggain ngulek bawang lompat semua " Ucap Nana meledek Agus.
Wajah Eric berubah kecut mendengar ucapan Nana.
" Gaya lo Na, makan aja lo gak liat lagi tu gado-gado untung gak ketelen sendok lo " ucap Tio ngakak.
" Jelas enak gado-gado romobongan gw, apalagi Ana ngambil gw dan lita versi jumbo " ucap Agus.
" Bakal sehat ni gw kalau punya istri seperti Ana" ucap Agus menghayal.
Eric ranghangnya langsung mengeras ada orang lain yang mengharapkan Ana untuk dijadikan istrinya.
" Jadi gajah baru tau lo makan banyak" ucap Nana
Acara kampus hari ini pun selesai,.
Para mahasiswi/mahasiswa junior segera pulang
Eric yang hendak pulang berpapasan dengan Ana
" An belum dijemput ya " tanya Eric.
"Belum kak" jawab Ana
" Ayo An biar aku antar kerumah " ucap Eric menawari Ana
" Gk usah kak ntar ngerepotin" ucap Ana tidak enak hati.
" Alhamdulillah " batin Ana.
" Nah itu bapak aku datang kak...Maaf ya kak " ucap Ana ramah
" Hai om apa kabar " ucap Eric sambil menjabat tangan pak gun( bapak Ana).
"Baik, kamu kuliah disini" Tanya pak Gun
" Iya Om 1 tahun lg om " jawab Eric
"Bagaimana kabar ayah kamu dan keluargamu " tanya pak Gun
" Baik om" jawab Eric sambil menatap wajah Ana
" Baiklah om pulang,kelihatannya Ana juga capek" ucap pak Gun.
"Sekali-kali mainlah kerumah" imbuhnya....
"Iya om" ucap Eric tersenyum
" Ana pulang dulu ya kak" ucap Ana sambil tersenyum
Jantung Eric berdetak kencang, perasaan terhadap bidadari di depannya semakin kuat, bahkan ada rasa ingin memilikinya ...
"Iya " ucap Eric salah tingkah
Sementara Gunawan tertawa dalam hatinya.
Karena ia tau Eric menyukai Ana sejak kecil,tapi Ana tidak tau perasaan Eric.
Bahkan ayah Eric mengajaknya untuk berbesan tapi orang tua Ana tidak ingin Ana menikah dengan perjodohan.
Jangan Lupa Lik
Share this novel