Di ** **Jerman
Asklepios Klinik Barmbek**
*Dua bulan kemudian*
Tok.... tok.....
"Mama sudah makan" tanya Abdi terhadap istrinya.
" Sudah pa " jawab Lia tersenyum.
" Mama istirahatlah kan ada 3 suster yang menjaga anak kita, papa gak mau mama sakit " ucap Abdi
Pagi harinya masih dirumah sakit, karena Abdi dan Lia menjaga anaknya bersama tadi malam.
" Pa maafkan mama yang tidak pernah pulang kerumah dan mengurus papa " ucap Lia merasa bersalah.
" Ma papa ngerti kok " ucap Abdi tulus.
Mereka berpelukan untuk saling menguatkan dan menyalurkan kasih sayang mereka, dulu mereka keluarga yang sangat bahagia, karena putra semata wayangnya koma membuat mereka terpuruk. Lia yang dulu sangat baik dan hangat kini berubah menjadi pemarah. Begitu juga Abdi untuk mengalihkan kesedihannya ia begitu berambisi untuk menghancurkan semua lawannya.
Tanpa mereka sadari anaknya yang koma mulai menggerakkan jarinya pelan. Suster yang melihat perkembangan tuan muda itupun memberitahu kepada orang tua tuan muda dan juga dokter.
" Nyonya dan tuan, tuan muda sudah sadar " ucap suster yang sedang berjaga.
" Syukur Alhamdulillah " ucap Abdi
Sementara Lia tidak dapat berkata dia sangat bahagia melihat keajaiban didepan matanpzpya ini.
Sementara dokter telah datang memeriksa kondisi tuan muda.
" Akhirnya tuan muda sadarkan diri " ucap Dr. Manuel disamping Dr.Sam
à
Mata Rafli mulai terbuka.
"Mama....Papa... "ucapnya terbata- bata.
" Kenapa aku bisa ada disini " tanya Rafli
" Kamu kecelakaan nak" jawab mama Lia
" Tuan sebaiknya tuan jangan banyak bergerak dan berbicara dulu" ucap Dr. Manuel
" Apa ada yang sakit "timpalnya.
" Kepalaku kenapa sakit sekali dok" tanya Rafli
" Karena kepala anda terbentur kuat " jawab Dr. Manuel
"Baiklah saya permisi dulu untuk melihat hasilnya ya " ucap Dr. Manuel
Dr. Sam menemui Dr. Manuel diruang kerjanya.
" Dr. Manuel " panggil Dr. Sam.
" Apa ada masalah dengan pasien Rafli " tanya Dr Sam.
"Putra tuan Abdi mengalami amnesia " jawab Dr. Manuel.
" Jenis apa " tanya dokter Sam
" Amnesia Retrograde, Rafli hanya lupa sebagian masa lalunya, masa lalu yang sangat penting yang menjadi pemikirannya sebelum kecelakaan" jawab Dr.Manuel
Dr. Sam terkejut dengan penjelasan Dr. Manuel. Sebelumnya mereka mengira Rafli hanya mengalami cidera otak biasa. Namun setelah Dr. Manuel yang pakar dalam hal ini menjelaskan membuat Dr. Sam risau. Lalu segera menghubungi sahabatnya.
Tut.... tut.....
Pada panggilan ketiga baru terjawab.
Rani : Hallo Sam
Sam: Rani aku ada berita baik untukmu
Rani: Apa Sam katakan?
Sam: Apa mama mu belum mengabarimu?
Rani: Jangan berbelit Sam, aku tidak punya waktu banyak pasien hari ini.
Sam: Ok maafkan aku. Adikmu telah sadar dari komanya
Rani : Alhamdulillah Sam... (ucap Rani dengan semangat)
Sam : Tapi.....
Rani: Apa ? ( tanya Rani Khawatir)
Sam : Kata Dr. Manuel adikmu mengalami amnesia Retrograde ( ucapnya lirih)
Deg
Rani meneteskan air matanya setelah mendengar penjelasan Sam mengenai adiknya. Rani yang seorang dokter cukup tahu dengan amnesia tersebut.
Rani berpikir, hal penting apa yang hilang dari ingatan adiknya.
Rani : Berapa lama amnesia itu Sam?
Apa penderitanya bisa merasakan ia mengalami amnesia? (ucapnya sedih)
Sam : Dari informasi pasien tidak langsung merasa amnesia, jangan buat dia stres. Tapi bisa juga ingatan itu tiba-tiba hadir. Bisa 1 tahun bahkan lebih, bisa juga tidak ingat sama sekali.
Rani : Baiklah terima kasih infonya. Tolong beritahu orang tuaku biar mereka yang mengambil keputusan. Terima kasih Sam.
Sam: Baik Ran selamat bertugas.
Jangan lupa Like ya??
Share this novel