Bab 7

Romance Completed 871

Di Esklepios Klinik Barmbek.

Mama Lia masih setia menunggui anak kesayangannya sadar, dikamar VIP-P anaknya dirawat ia juga memantau butik serta kantornya melalui laptop cangggihnya.

Setelah urusan butik dan kantornya selesai mama Lia termenung memikirkan penderitaan anaknya selama ini. Ibu mana yang tidak menderita sudah 1 bulan di negara orang tapi anaknya belum sadar jg.

Tut....Tut.....
Telepon On

Mama Lia:" Tolong kamu bereskan kamar anak saya,jangan sampai ada satu memoripun tersisa tentang wanita itu"

Bi Ida: " Baik Nyonya "

Mama Lia: "Ingat jangan ada satu pun"

Bi Ida: "Nyonya tenang saja, apa tuan muda sudah siuman nyonya"

Mama Lia: "Belum bi, saya tidak mau kalau nanti dia siuman langsung memikirkan wanita itu, kemungkinan saya akan di Jerman bi , suami saya usahanya sangat barkembang disini".

Bi Ida : "Semoga tuan muda cepat sembuh nyonya, dan nyonya jangan lupa jaga kesehatan"

Mama Lia: "Terima kasih bi Ida"

Telepon Of

" Kenapa nyonya tidak menyukai kenangan nona Ana, padahal dulu nyonya ingin sekali nona Ana menjadi menantunya. Apa ada penyebabnya dengan kecelakaan tuan muda.. Astaga " gumam bi Ida

Di Kampus Nusantara

" Eric kemana sich dicariin gak ada" tanya Desi judes dengan dayangnya....(Bianca,Suci,Thalia)

" Eh lo gak laku, ngejer Eric. Eric gak mau sama lo" ucap Agnes tiba-tiba

" Lo kalau mau cari ribut jangan disini, mentang keponakan rektor aja bangga lo" jawab Djesi tak terima

Sweet - Sweet.
Hai cantik boleh kenalan gak,udah punya pacar belum ucap mahasiswa senior dan junior yang melihat Ana. Namun Ana hanya tersenyum.

Desi dan Agnes geram melihat Ana.

" Saingan baru" gumam Desi dan Agnes bersamaan dalam hati.

Sementara itu ada tangan yang mengepal kuat menandakan bahwa ia sedang marah karena wanitanya digoda

Di Kantin Kampus.

" Hei cupu minggir lo" ucap Bianca

" Maaf " jawab Ayu

Mereka dikantin sibuk membully Ayu,tidak ada yang menolong Ayu, padahal Ayu tidak bersalah.

Bbbyyyuuuuurrr.....
ha..ha...ha.
" Dingin ya cupu " ucap Thalia

Mata Ayu berkaca-kaca hendak menangis, seumur hidup Ayu tidak pernah membayangkan dipermalukan seperti ini. Ayu berasal dari keluarga kaya tapi ia kuper.
Ana geram melihat drama dikantin kampus ini.
Ayu yang melangkah kakinya terjatuh karena dihadang Bianca.

" Sini aku bantu" ucap Ana sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Ayu.

" Terima Kasih" jawab Ayu tersenyum pilu

Di sudut kantin
"Berani juga ni cewek" gumam wanita tomboy yg hanya diam melihat kejadian dikantin. Dia adalah Ines wanita tomboy susah bergaul.

Ana mengajak Ayu ketoilet wanita untuk mengganti pakaian Ayu.

" Kamu pakai aja baju aq, ni baju orang tapi gak sesuai pesanan jadi nanti diretur lo pakai aja gak apalah " ucap Ana prihatin.

" Terima kasih ya , ni baju pas banget di aku, aku beli aja dech" ucap Ayu sungkan.
" Jangan ditolak ya" ucap Ayu sambil menyodorkan uang

Ayu terus memaksa Ana untuk menerima uang baju tersebut, akhirnya diterima Ana. Sebenarnya Ana ikhlas menolong Ayu.

" Oh ya kita belum kenalan dari tadi, kenalin aku Ana " ucap Ana sambil mengulurkan tangannya.

" Aku Ayu, dipanngil Ay" ucap Ayu
" Aku jurusan psikologi" imbuhnya.

" Aku jurusan Ekonomi " ucap Ana.

" Kamu baru ya Ana disini" tanya Ayu

" Iya, aku harap kita bisa berteman ya " ucap Ana

" Iya pasti, tapi aku cupu sering di bully, kamu gak malu temanan sama aku " ucap Ayu sedih.

" Ya gak lah,kalau ada yang bully kamu saat ada aku kita lawan sama-sama" ucap Ana menggoda

Ayu tertawa melihatnya, Ayu bisa menilai Ana gadis yang baik dan apa adanya.

Ana menjalani hari bahagia di kampusnya. Dekat dengan Ayu, Luna, Intan, dan kawan lainnya. Banyak teman cowok yang memberikan perhatian lebih terhadapnya tapi Ana tak pernah menanggapi serius, dan itu membuat Eric merasa cemburu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience