bab 12

Romance Completed 871

Saat pintu telah terbuka betapa terkejutnya Daniel melihat sosok wanita yang tergeletak di dalam toilet.
Daniel mencoba membangunkan wanita itu, tapi ternyata Ana pingsan.

Daniel yang takut wanita itu kenapa-kenapa tanpa pikir panjang, Daniel berniat memberi nafas buatan.

Bruukkkk

Eric yang melihat Daniel hampir memberi nafas buatan langsung menendang Daniel hingga tersungkur.....
Sedangkan Ines mencoba menyadarkan Ana dengan eucalyptus. Ana tersadar langsung memeluk Ines sambil menangis takut.
Sementara Eric masih mencengkram kerah kemeja Daniel.

" Apa yang telah lo perbuat kepada Ana " ucap Eric emosi

" Lo pikir lo siapa lepasin tangan lo " ucap Daniel dingin

" Jangan pernah sekali lagi lo dekati dia, atau lo tau akibatnya " ucap Eric sambil melepaskan cengkramannya

" Ana " ucap Eric lirih sambil memeluk Ana dan menatap tajam Ines

" A....aaakku takut " ucap Ana gemetar ketakutan

" Ada aku disini kamu tidak perlu takut " ucap Eric menenangkan Ana

Ines dapat melihat betapa pedulinya Eric terhadap Ana sahabatnya, Ines bahagia melihatnya. Namun ia benci Eric menatapnya tajam. Kejadian ini diluar kendalinya

" Apa yang telah laki- laki itu perbuat padamu An " tanya Eric dingin menatap Daniel yang dari tadi tetap disitu mengamati Ana.

" Aku tidak tau apa-apa kak " ucap Ana

" Aku menolongnya karena pintu ini diganjal dari luar dan tulisan toilet rusak, padahal toiletnya bagus tak ada masalah " ucap Daniel

Mata Eric dan Ines melihat pintu itu dan mendengar cerita Daniel, mereka dapat memastikan ada yang sengaja melakukan ini.

" Lo berhutang nyawa gadis ini " ucap Daniel berbisik lalu pergi dari tempat itu.

Eric mengendong Ana dengan bridal style membuat Ines membelalakan matanya.

" Lo antar Ana kerumahnya, gw gak bawa mobil " ucap Eric.

" Oook " ucap Ines

Eric telah menghubungi keluarga Ana dan kini mereka berkumpul dirumah orang tua Ana.
Eric dan Ines menceritakan semua yang telah terjadi , tapi tidak tentang Daniel

" Ya ampun Ana siapa yang tega melakukan ini nak " ucap ibu Laras menangis memeluk Ana.

" Ana gak tau bu " ucap Ana menangis
"Bu..pak.... Ana gak usah kuliah lagi ya. Ana takut bu " imbuhnya

" Siapa yang telah jahat kepadamu nak, bapak ingin melihat mu sukses tapi ada saja yang jahat " Batin pak Gun

" Ana dengarkan bapak, kamu boleh libur untuk beberapa hari, tapi kamu harus tetap semangat nak " ucap pak Gun.

" Ana aku dan Ines bakal ngelindungi kamu di kampus " ucap Eric

" Iya Ana, aku janji ini gak akan terulang lagi " ucap Ines menimpali.

" Kamu dengarkan sayang masih banyak yang menyayangimu " ucap pak Gun.

" Kak, Ines terima kasih sudah menolongku" ucap Ana
" Pak...bu.... kak... Ines, Ana permisi mau istirahat dulu " ucap Ana
Semua orang mengangguk.

" Pak saya permisi ya " ucap Ines

" Iya nak bapak dan ibu sangat berterima kasih sama kamu telah mengantarkan Ana " ucap Pak Gun.
Ines mengangguk dan memasuki mobil untuk kembali kerumahnya.

" Aku bersyukur Ana kamu tidak kenapa-kenapa, maafkan aku An, andai aku menunggumu waktu itu " ucap lirih Ines didalam mobilnya

Eric yang masih dirumah Ana, melihat pintu kamar Ana yang masih tertutup.

" Nak mandi dulu nanti kamu demam, ibu sudah siapkan air hangat untukmu mandi " ucap ibu Laras

" Terima Kasih bu " jawab Eric sungkan

Setelah Eric mandi dan memakai pakaian pak Gun, Eric permisi untuk pulang

"Bapak dan ibu saya permisi pulang ya " ucap Eric

" Iya nak terima kasih ya " ucap ibu Laras dan pak Gun.

Eric pergi meninggalkan kediaman keluarga Ana untuk kembali kerumahnya....

Jangan lupa Like ya??

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience