" Putri Dahlia " .

Langkah Putri terhenti apabila mendengar namanya dipanggil. Dia menoleh ke belakang.

Lelaki itu tersenyum ke arahnya.

" Faris? " .

Faris melangkah mendekati Putri.

" Ya aku Faris " jawabnya.

Sungguh Putri rindukan lelaki itu. Wajah Faris masih sama seperti 3 tahun lepas. Cuma wajahnya terlihat lebih matang.

" Awak datang? " .

" Mestilah aku datang. Bakal isteri aku konvo. Ni untuk kau " sejambak bunga dan teddy bear dihulurkan pada Putri.

" Terima kasih " .

" Kau cantik sangat hari ni Putri. Kau masih simpan shawl yang aku bagi ni? Aku suka tengok kau macam ni. Terima kasih sebab sudi pakai shawl ni " .

" Ya saya masih simpan dan ini kali pertama saya pakai shawl ni " .

" Aku minta maaf sebab tinggalkan aku dulu. Dan inilah sebabnya. Aku nak kau berjaya dulu. Kau dapat habiskan belajar dan sekarang aku akan tunaikan janji aku. Sudi tak kau jadi isteri aku? " Faris mengeluarkan kotak baldu yang berisi cincin lalu dihulurkan pada Putri.

Putri mengangguk perlahan.

" Saya sudi " jawabnya.

" Terima kasih sebab kau masih tunggu aku dan sudi jadi isteri aku. Ikutkan hati aku, sekarang jugak aku nak nikah dengan kau " .

Putri ketawa kecil.

" Mama dengan papa saya ada tau kat sini " .

" Aku tahu. Kau jangan risau. Sebenarnya minggu lepas aku dah hantar rombongan meminang kau. Mama dan papa aku setuju. Aku sengaja tak nak dia orang beritahu kau. Aku nak buat suprise untuk kau Putri " .

Putri terkesima seketika. Patutlah minggu lepas mama dan papa nya suruh dia pulang ke kampung.

" Kau masih sayangkan aku tak? " soal Faris.

" Ya saya masih sayangkan orang yang sama. Abang fasi saya yang arrogant ".

Faris ketawa kecil.

" I love you Putri ".

" I love you too " .

Aina dan Idham yang sejak tadi menjadi pemerhati mereka juga tersenyum lebar.

Ya Allah terima kasih atas kebahagiaan yang telah kau berikan ini. Semoga ianya kekal selamanya.

TAMAT