Part 10.

Romance Completed 28791

Faris tersentap mendengar kata-kata Putri. Dia sedar dia salah. Egonya terlalu tinggi

" Aku minta maaf disebabkan ego aku kau sakit " .

" Takpa. Saya cuma nak awak sedar jer supaya awak tak ulang kesilapan yang sama lagi " .

Faris mengangguk perlahan.

" Insya Allah " .

???

Tiba sahaja di klinik, Faris terpaksa memapah Putri masuk ke dalam.

Dia menanti Putri di luar sementara gadis itu diperiksa oleh doktor.

" Cuma saya nak pesan jangan disebabkan ego awak, awak dah susahkan orang lain " .

Terngiang-ngiang di telinganya kata-kata Putri sebentar tadi. Faris dari dulu sikapnya memang begitu. Dia mahu orang patuh sahaja pada arahannya. Dia tidak pernah memikirkan perasaan orang lain.

Wajahnya diraup perlahan.

" Awak " panggil Putri.

Faris mengangkat muka.

" Putri, macam mana? Okay tak kaki kau? " soal Faris.

" Okay jer. Cuma saya kena pakai tongkat untuk bergerak dua tiga hari ni " jelas Putri.

Faris membantu Putri untuk duduk di kerusi yang disediakan di ruang menunggu.

" Terima kasih " ucap Putri.

Faris mengangguk perlahan.

" Kau nak balik rumah? " soal Faris.

" Balik rumah? Semalam baru parents saya hantar saya kat sini. Takkan lah hari ni nak balik rumah pulak " .

" Habis dengan keadaan kaki kau macam ni, kau nak teruskan jugak minggu orientasi tu? " .

" Yelah saya kena lah join jugak. Nanti awak marah pulak " perli Putri.

Faris mengeluh perlahan.

" Janganlah perli aku. Takpalah kalau kau tak nak join pun. Nanti bertambah sakit pulak kaki kau tu. Lagipun esok hari terakhir minggu orientasi, kau rehat jer lah kat bilik ".

" Okay. Saya ingat awak tak ada perasaan " .

" Aku bukannya kejam sangat. Terima kasih sebab sedarkan aku " .

" Putri Dahlia " .

Putri perlahan-lahan cuba untuk bangun sebaik mendengar namanya dipanggil di kaunter mengambil ubat.

" Takpa. Biar aku ambilkan. Kau duduk jer " halang Faris.

Faris terus melangkah ke kaunter.

" Sweet jugak dia ni ea " Putri tersenyum sendiri.

" Oii yang kau senyum seorang-seorang tu kenapa? " tegur Faris.

Putri tersentak. Dia menggeleng perlahan.

" Ni ubat kau " plastik yang berisi ubat dihulurkan pada Putri.

" Terima kasih. Berapa semuanya? ".

" Tak payah lah. Aku bayar semuanya. Yelah lagipun kau jangan macam ni kan sebab aku. Jom balik " .

Faris membantu Putri bangun dari duduknya.

" Perlahan-lahan lah jalan tu. Dah tahu kaki sakit nak jugak jalan laju-laju. Bukannya aku tinggalkan kau kalau kau lambat pun " tegur Faris.

Putri hanya tersenyum kelat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience