Putri perlahan-lahan mengangkat muka untuk melihat pemilik suara itu. Dia terkejut melihat dua orang lelaki di hadapannya itu. Kedua-duanya fasi untuk minggu orientasi nya. Salah seorang daripada mereka berdua ialah ketua fasi.
" Err..err sorry. Saya tak perasan. Saya minta maaf sangat-sangat " kata Putri takut-takut.
" Mata letak kat mana ea? " soal Faris kasar.
" Kan saya dah minta maaf " sakit pula hatinya dengan mamat kerek ni.
Orang dah minta maaf pun nak perli-perli lagi. Bukannya dia sengaja melanggar lelaki itu.
" Memanglah kau dah minta maaf. Aku dengar. Aku tak pekak pun lagi. Lain kali kalau jalan tu, mata pandang depan. Bukannya mata pandang telefon. Ada faham? " .
Putri mengangguk perlahan.
" Ni kenapa ada kat sini? Sekarang kan waktu makan. Kenapa tak pergi dewan makan? " soal Faris.
" Saya tunggu kawan saya. Dia pergi tandas " .
" Haa cepat sikit. Nanti tak sempat pulak nak makan. Bila tak makan nanti, nak buat aktiviti lasak sikit pun tak boleh sebab tak ada tenaga " bebel Faris.
" Iya sekejap lagi saya pergi dewan makan " jawab Putri.
Faris dan Idham terus berlalu.
" Weh Faris, kau ni kasar sangat lah dengan budak tu " tegur Idham.
" Alah mana ada aku kasar. Betul apa aku cakap, lagipun memang salah dia sebab jalan tak pandang depan " .
" Yelah tapi dia bukannya sengaja terlanggar kau. Lainlah kalau dia sengaja " .
" Ah biarlah dia. Junior ni kita tak boleh bagi muka. Nanti dia pijak kita".
" Apa-apa jer lah Faris Iskandar " Idham malas mahu melayan.
Sahabatnya itu memang agak kasar caranya. Lagi-lagi dengan perempuan.
???
" Aina cepat, kita ada masa lagi 10 minit jer untuk makan. Lepas ni kena pergi masjid pulak " .
" Ha iya-iya. Jom cepat " .
Mereka berdua terus melangkah ke dewan makan.
" Aina kau tahu tak, tadi waktu nak tunggu kau aku terlanggar abang fasi ni. Mak aii dia punya kerek bukan main lagi " .
" Lah iya ke? Macam mana kau boleh terlanggar? Hensem tak ? Yang mana satu kau terlanggar? " .
" Aku tak perasan dia sebab mata aku fokus kat telefon. Hensem memanglah hensem tapi menyakitkan hati jer. Dia tu ketua fasi, apa ntah nama dia. Aku tak ingat " .
" Faris Iskandar Bin Fauzi " .
" Lah kau siap hafal nama dia ?" .
Share this novel