" Haa dah jumpa bahan? " soal Idham.
" Dah " jawab Aina.
" Duduklah " pelawa Idham pada mereka berdua.
Aina awal-awal lagi sudah memilih tempat duduk di hadapan Idham. Terpaksalah Putri duduk berhadapan Faris. Wajahnya ditundukkan.
" So macam mana first kuliah kau orang ? Seronok tak? " soal Idham ramah.
" Best. Best sangat-sangat. Kan Putri?".
Putri hanya mengangguk perlahan.
" Aina awal teman saya pilih buku sekejap boleh tak? " soal Idham.
" Boleh no problem. Jom lah. Sekejap ya Putri " .
" Eh tapi.. " .
" Duduk jer lah sini. Sekejap lagi aku datang balik. Duduk sini tau jangan pergi mana-mana " pesan Aina.
Idham dan Aina terus berlalu ke rak-rak buku.
Tinggallah Faris dan Putri berdua sahaja. Suasana sunyi seketika kerana masing-masing diam sahaja.
" So how? " soal Faris memecah kesunyian antara mereka.
" How? " .
" Kau lah. Macam mana? Kaki kau dah elok? " soal Faris.
" Saya okay jer. Kaki saya dah lama baik " jawab Putri.
Faris mengangguk perlahan.
" Terima kasih sebab belikan saya makanan waktu tu " ucap Putri.
" Tak ada apalah " .
Suasana menjadi sepi semula. Putri kembali menumpukan perhatian kepada bukunya.
" Mungkin kita boleh jadi kawan " kata Faris.
Putri mengangkat wajahnya memandang Faris.
" Ha? " .
" Mungkin kita boleh jadi kawan " ulang Faris.
" Boleh. Tak ada masalah pun " .
" Kau sudi ke kawan dengan aku? " soal Faris.
" Saya tak ada masalah pun untuk kawan dengan sesiapa " .
" Okay good. Oh ya kau ambil course apa ea? " .
" Account. Awak? " .
" Town and regional planning. Sekarang ni dah tahun akhir " .
" Ohh " Putri mengangguk perlahan.
" Boleh aku mintak nombor telefon kau? " soal Faris terus.
" Err..awak nak buat apa ea? " soal Putri.
Dia tidak mahulah terlihat murah apabila lelaki meminta nombor telefon, dia terus memberinya.
" Incase kalau aku nak contact kau ke. Takpa lah kalau kau tak nak bagi pun. Aku faham " .
" Err bukan macam tu sebenarnya..takpalah saya tulis kat kertas " Putri mengambil sticky note di dalam begnya.
Tangannya pantas menulis nombor telefonnya pada sticky note itu.
" Nah " .
" Thanks. Nanti aku call " .
Putri mengangguk perlahan.
" Putri, hai " tegur Amir.
Faris dan Putri serentak menoleh.
" Eh Amir. Cari bahan untuk assignment jugak ke? " soalnya ramah.
" Ha'ah. Aina mana? Awak dah makan? Kalau belum jom kita pergi kafe. Saya belanja " soal Amir.
" Aina pergi cari buku. Ermm maybe next time. Sebab saya dah makan " .
Share this novel