Part 10

Mystery & Detective Completed 290

Gisela terus mencari dan berusaha membuka identitas Felix Gustava, tidak masuk akal menurutnya Felix hanya fotografer biasa dia juga tidak seterkenal itu dan tidak bekerja di agensi besar.

dia hanya studio biasa dan hasilnya pun tidak sehebat itu sampai membuat identitasnya disembunyikan begitu.

"Ada penghianatan" gumam gisela, "apa gue seneng atau sedih ya?" celetuk gisela terlihat santai seperti sedang bingung mau makan apa hari ini padahal ini cukup berat tapi dia anggap santai.

"Ternyata tanpa gue capek-capek untuk balas dendam, mereka membawa diri sendiri ke lubang kehancuran" lanjut gisela tersenyum devil, kemudian berjalan ke arah kasur untuk tidur. untuk

sekarang sampai disini dulu, dia sudah cukup tau dan sudah cukup untuk menjadi bukti jika nanti diperlukan gisela hanya tidak ingin sedikit demi sedikit dia lebih tertarik untuk sekali

tekan dan bom semua hancur, sudah tidak bisa diperbaiki lagi dan gisela menunggu saat itu.

Tiga puluh menit gisela tertidur dan tiba-tiba ponselnya berdering membuat gisela menggulat dari tidurnya dan perlahan membuka mata, setelah tersadar dia mengambil ponselnya dan melihat nama yang menelefon ternyata lala.

"Hmm" jawab singkat gisela

"Lo ke rumah sakit bawain makan siang!" perintah lala.

"Gue sibuk" jawab gisela dengan datar.

"Lo berani ngebantah ini perintah ayah" ancam lala.

"Oh" balas gisela.

"Gisel lo kira gue bercanda?, gue bisa ngasih tau ayah kalo lo ngebantah gue" ancam lala lagi.

"Gue. nggak peduli" jawab gisela dengan tegas dan menekan setiap kata.

Tut

Sambungan dimatikan sepihak oleh gisela membuat lala disebrang sana kesal dan langsung mengadu kepada ayah, "Yah gisel nggak percaya, kalau aku nyuruh bawa makanan, dia cuma bilang sibuk,

dan nggak peduli kalau ayah marah" adu lala pada sang ayah.

"Kurang ajar anak itu" geram tuan askara, lalu meraih ponselnya dan menelefon gisela.

Tuutt

"Halo" jawab gisela.

"Beraninya kamu membantah, saya menyuruh kamu bawain makanan dan kamu malah berani menngabaikan anak saya, dasar tidak berguna" marah sang ayah pada gisel.

"Aku udah dijalan" jawab singkat gisela dingin.

"Jangan berani kamu membohongi saya anak sialan" umpat sang ayah lalu mematikan sambungan tanpa mendengar jawaban gisela.

Sedangkan gisela saat ini masih ada di apartemennya, dia baru bangun dan langsung di hadapkan oleh perintah lala dan bentakan sang ayah, dia kemudian memesan makanan lalu bersiap-siap.

Setelah makanan datang dia akan antarkan kerumah sakit, tidak sempat kalau harus memasak dan itu membuat lala dan ibunya punya cara lagi membuat sang sayah akan menyiksanya jadi daripada lama lebih baik beli aja.

***

Gisela sampai dirumah sakit dan langsung mencari ruang rawat steven, setelah ketemu dia langsung masuk ke dalam dan terdapat tuan askara, lala, dan sandra. gisela langsung meletakkan makanannya diatas meja depan sandra.

"Lama banget sih kita udah laper" omel lala.

"Cari makan sendiri" datar gisela.

"GISEL!!!" bentak sang ayah membuat semuanya diam dan lala tersenyum licik saat melihat gisel dibentak.

"Rasain lo emang enak" gumam lala dalam hati.

"Gisel pergi dulu" singkat gisel keluar dari ruangan itu dan pergi dari sana.

***

"Eh bukannya itu murid baru itu ya?" celetuk bagas tiba-tiba menujuk seseorang yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Mana?" tanya raka menoleh kearah yang ditunjuk bagas.

"Itu, lo nggak liat?" penjelasan gilang.

"Eh iya, kalau nggak salah namanya gisela yah" balas raka.

"Dia ngapai disini, itu ruangan siapa?" tanya gilang penasaran.

"Cek" perintah bara, lalu mereka berjalan mendekat kearah ruangan tempat gisela keluar tadi.

"Eh itu bukannya si steven?" ujar raka melihat steven berbaring diatas ranjang rumah sakit.

"Loh, kok gisela bisa kesini apa hubungannya dengan steven?" tanya gilang/

"Cari tau" ucap algaskar tiba-tiba.

"Ok" jawab mereka.

***

"Gimana keadaan anak itu?, udah nggak terlalu parah?" tanya orang itu.

"Bodoh!!!" dia tidak berpikir sebelum bertindak" maki seorang pria.

"Sayang kamu tenang aja, kalau pun dia mati kita masih aman, kita cuma memerintah dan mereka taunya hanya dia saja, dengan kebodohannya itu mereka pasti berfikir kalau itu memang tindakan

dia" jelas perempuan berusaha menenangkan kekasih.

Pria itu tersenyum miring "kamu benar tidak sia-sia kamu mengambil hati mereka, karena nanti akan sangat berguna untuk kita" senyum miring pria itu.

"Kita cuma perlu susun rencana lagi, untuk sementara biarkan dia pulih" ujar perempuan itu.

"Hmm bagaimana kalau kita bersenang-senang sayang?" ucap pria itu.

"Iya, aku sudah kangen sama kamu" balas perempuan itu.

***

"Dia adiknya steven, murid baru di sekolah, kita tapi orang-orang tidak tau kalau dia adiknya steven yang orang tau adiknya steven hanya lala, gue nggak tau apa alasan mereka sembunyikan ini. tapi lala disini hanya bawaan dari ibu tirinya dan steven bukan anak kandung" jelas raka memberi informasi yang dia dapat soal keluarga askara, saat ini mereka ada di markas setelah tadi dari rumah sakit menjenguk salah satu anggota bintang yang masuk rumah sakit.

"Tunggu", jadi maksudnya yang orang tau kalau adik kandung steven itu lala, dan mereka nggak tau kalau lala itu cuma adik tiri?" tanya bagas.

"Iya" jawab raka.

"Jadi gimana bos?" tanya bagas kepada algaskar.

"Kita bisa gunain adiknya buat balas dendam sama steven" lanjut bagas.

"Terlalu beresiko, kita nggak tau kan alasannya apa mereka menyembunyikan fakta ini, bodohnya mereka kita bisa menembus informasi tentang keluarga askara" ucap raka.

"Bukan urusan kita, toh mereka satu keluarga kita cuma mau balas dendam sama steven" ucap gilang.

'Pengecut' dingin algaskar tiba-tiba.

"Urusan kita sama steven, jangan libatkan siapapun yang tidak ada urusannya sama kita" ujar bara datar.

"Sorry gue kebawa emosi, habisnya gue gedek sama tuh steven gondok" balas bagas emosi.

"Tapi lo semua nggak penasaran soal anak baru itu?" ucap raka tiba-tiba.

"Adiknya steven maksud lo?" tanya gilang.

"Iya" jawab raka.

"Emang kenapa sama tuh anak baru?" tanya bagas bingung.

"Gue nggak bisa tembus data pribadi dia, kayak sengaja disembunyiin dan itu cukup hebat, gue nggak bisa lacak kayaknya dia hacker yang nyembunyiin kuat banget beda sama keluarganya sendiri"

jelas raka.

"Lo yakin?" tanya gilang

"Gue yakin, gue rasa dia bukan orang sembarangan" ujar raka.

"Gue perlu cari tau nggak bos?" tanya raka pada algaskar.

"Hmm" datar algaskar, tapi dalam hati dia memerintahkan, dia cukup penasaran dengan gisela waktu dikelas pun dia terlihat beda, dingin, dan seperti ada sesuatu yang dia smebunyikan.

"Gue bakal cari tau dulu soal steven, yang diperintah sama algaskar" tutur raka, dai akan mencari tau dulu tentang orang di balik lion sebelum mencari tau soal gisela.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience