Balapan kini terus berlanjut saat ini yang memimpin jalan aadalah Bara dan Gisela mereka saling berebut untuk menjadi yang paling depan dan di belakng masih ada beberapa peserta yang tetap
berusaha untuk bisa jadi yang pertama, tapi salah satu peserta di antara orang-orang yang belakang terlihat terus menatap ke arah Bara dengan pandangan yang berbeda. kemudain tersenyum miring di balik helm fullface yang dia pakai.
saat di tikungan orang tadi berhasil menyyusul Bara dan Gisela tapi masih di posisi belakang saat ini yang memimpin jalan adalah tiga orang, Gisela memperhatikan gerak-gerik orang di belakangnyaitu dia tidak pernah berusaha untuk berada di depan atau sekedar di samping padahal jalanan itu luas dan cukup untuk beberapa motor berdempetan, dan anehnya orang itu hanya berusaha terus berada di belakang motor Bara, Gisela bisa tau hanya melihat gerak-geriknya kalau orang itu ingin mengincar Gisela. Gisela tidak ambil pusing karna dia tau bukan dai yang di incar, tapi Gisela cukup sadar kenapa harus peduli dengan orang lain, sedangkan dia tidak peduli dengan dirinya sendiri.
Dan Bara pun tidak sebodoh itu dia yang turun untuk balapan, bukan karena sekedar ingin tapi juga karna ini. karena dia tau akan ada sesuatu, Bara pintar membaca situasi dan dia bisa
mengatasi masalah ini. terbukti saat di tikungan berikutnya orang di belakangnya langsung melaju berusaha menyalip Bara, dia terlihat akan memotong jalan bara cerdik dia bisa tau gerak-
gerik lawannya. dia menambah laju motornya sehingga mendahului penggendara itu, tapi naasnya Gisela yang tidak ambil pusing atau sekedar hati-hati, justru menggantikan posisi bara dan karna
kejadiannya cukup cepat dan orang tadi tidak sadar bahwa yang dia celakai adalah Gisela, dia menendang motor Gisela sampai terjatuh.
Brukk
Suara motor Gisela terjatuh sedangkan orang yang menendangnya tadi tidak peduli dan kembali melajukan motornya, karena garis finish sudah ada di depan mata. dia hanya kesal karena bukan bara yang berhasil dia celakai, sedangkan para penonton langsung heboh melihat Gisela kecelakaan semua langsung berlari ke arahnya termasuk anak-anak Bintang.
"Aduh sial kenapa jadi gue sih yang kena?" gerutu Gisela, karena dia tidak hati-hati dan tidak membaca situasi dia pikir itu urusan mereka, dia hanya perlu melajukan motornya terus menang nyatanya dai yang jadi sasaran.
"Queen lo nggak papa?" tanya hans berusaha membangunkan motor Gisela yang menindihinya.
"Hmm" gumam Gisela yang masih terduduk di tempatnya.
Merasa sesak dia berniat membuka helm tapi kedatangan sesorang membuat dia tidak jadi membukanya, di depan matanya dia melihat laki-laki yang mennjadi lawannya kemarin yang merupakan
satu kelas dengannya. Dia meukul orang itu dan mereka berkelahi melawan satu sama lain dan berusaha saling memukul.
Bugh
Bugh
"Maksu lo apa?, gue kira mggak liat?" ucap Algaskar emosi.
"Urusannya sama lo apa?" jawab songong orang itu.
"Lo mau nyelakai teman gue?" balas Algaskar dingin.
"Buktinya bukan teman lo kan yang celaka, jadi nggak usah lebay gitu" jawab oranng itu dengan santai.
Bugh
Bugh
Krek
Arrghh
Dia salah berurusan dengan Bintang dia tadi ikut balapan karena mengincar salah satu dari mereka, makanya karena anak Bintang bisa membaca situasi mereka mengirim bara untuk turun kenapa bukan algaskar karena bara yang menginginkannya sendiri.
Orang itu sudah tidak berdaya, tapi algaskar tidak berhenti menghajarnya sampai
"Stop"
Teriakan itu membuat algaskar berhenti tangannya bergantung di udara, dia menoleh ke arah sumber suara melihat orang yang dipanggil queen masih menggunakan helm, Gisela berjalan kearah mereka menarik algaskar berdiri. walaupun ingin menolong orang yang dipukul oleh algaskar tapi dia tidak mendorong algaskar atau sekedar membentaknya, karena posisi algaskar duduk diatas orang itu. Gisela menarik tangan algaskar yamg ia ingin layangkan di tubuh orang itu, menariknya berdiri dari sana dengan lembut tidak ada kesan kasar atau sentakan dan itu membuat algaskar menurut dan tidak berontak sama sekali, seperti waktu teman-temannya yanng berusaha menghentikan dan semua kegiatan itu tidak luput dari pandangan semua orang yang ada di sana.
pandangan yang cukup mebuat mereka menganga bagaimana tidak algaskar bukan orang yang mudah dihentikan saat sudah emosi, tapi ini habya satu kata yang Gisela lontarkan.
dan sekarang algaskar sudah berdiri di antara mereka, dengan muka tenang tidak ada lagi amarah seperti tadi seolah memang tidak pernah ada secepat utu? Ajaib.
Setelah berhasil menyingkirkam algaskar dan gisela berjalan lagi ke orang itu, kemudian meihat ke arah teman-temannya "baawa dia" dua kata yang gisela keluarkan untuk teman-temannya.
dan mereka langsung membawa orang itu, karena mereka cukup dengan gisela bukan hanya karena suara datar dan auranya yang dingin saja tapi juga karena dai bisa membuat algaskar diam.
dan mereka cukup sadar perempuai itu punya pengaruh bagi algaskar mereka tidak berani apalagi melihat bagaimana kejamnya algaskar melawan teman mereka tadi.
Setelah mereka pergi semuanya bubar hanya tinggal beberapa orang termasuk gisela dan anggota bintang, kemudian gisela juga berniat untuk pergi dari sana. tapi sebelum itu, "Lo nggak perlu
mukul dia dengan segitunya tadi, gue tau lo emosi karena mau nyelakai teman lo, tapi setidaknya hanya sebuah pelajaran, lagian yang celaka gue bukan teman lo". ucapan gisela dengan nada
datar. setelah mengatakan itu gisela berjalan ke arah motornya dan langsung melajukan motornya pergi dari sana, sedangkan mereka hanya menatap kepergian gisela sama halnya algaskar yang
menatap sampai motornya tidak terlihat. sedangkan yang lain masih cengo belum benar-benar mencerna kejadian tadi, terlalu mustahil itu melunakkan algaskar.
"Hmm nggak pulang" celetuk bara yang membuyarkan lamunan semuanya.
Algaskar langsung berjalan menuju motornya, lalu melajukan pergi dari sana diikuti yang lain dari belakang.
***
Kali ini gisela pulangnya kerumahnya sampai dirumah dia lihat rumah sudah sepi mungkin udah pada tidur, karna memang sudah larut malam jadi dia langsung masuk ke dalam, tapi belum berjalan menuju kamarnya dia mendengar seseorang memanggilnya.
"Non gisel"
"Iya bi kenapa?" tanya gisela dengan nada datar.
"Non baru pulang?" tanya bibi basa-basi.
"Iya" balas gisela singkat.
"Hmm anu non, itu semua pada kerumah sakit non" jawab bibi sambil memberi tahu ke gisela.
"Ke rumah sakit, siapa yang sakit bi?" tanya gisela
"Den stev non, tiba-tiba tuan dapat telfon katanya den stev masuk rumah sakit non, jadi semaunya kesana" jelas bibi.
Gisela hanya diam tidak beraksi apa-apa, karna dia pun sudah tau apa yang terjadi dengan sang kakak, kalau bukan dia yang menghentikan mungkin mereka bukan hanya ke rumah sakit tapi ke kuburan.
Share this novel