Part 12

Mystery & Detective Completed 297

"Orang yang kendaliin geng lion adalah Felix, gue nggak tau gimana ceritanya tapi steven kerjasama dengan selinguhan ibu tirinya" jelas raka saat mendapat informasi tentang steven.
"Maksud lo nyokap tirinya si steven selingkuh dari bokap kandungnya steven terus steven kerjasama dengan selingkuhan nyokapnya itu?" pastikan gilang lagi.
"Iya" jawab raka "sumpah ini keluarga ribet banget gue nggak tau ini gimana bisaanya steven kerjasama dengan selingkuhan istri bokapnya?" tanya bagas.
"Tapi gue nggak bisa dapat info soal adiknya yang bernama gisela itu" ucap raka lagi.
"Kok bisa, lo bisa dapat info sepenting ini tentang keluarga askara tapi kenapa dengan anak perempuannya lo nggak bisa?" tanya gilang.
"Gue juga nggak tau identitasnya nggak bisa gue buka sepertinya dia sengaja disembunyiin dan itu bukan orang sembarangan" jelas raka
"Lanjut besok lagi, gue balik" ucap algaskar lalu beranjak pulang.

***

Hari sudah malam dan saat ini ada di lokasi dimana dia menyimpan motornya tadi bersama salah satu montir yang dia bawa.
"Gimana bang?" tanya gisela dengan datar.
"Bentar lagi selesai non ini tinggal dipasang" jawab tukang bengkel tersebut.

Tak lama motornya selesai dikerjakan, setelah membayar tukang bengkelnya langsung pergi dari sana, lalu disusul gisela juga pergi.

Di perjalanan gisela melihat ada seseorang berkelahi, lebih tepatnya di kroyok karena satu orang melawan sekitar 7 orang. gisela awaknya hanya cuek tidak berniat menolong dan akan melewati
mereka, gisela melihat ternyata algaskar sedang diserang oleh 7 orang. gisela tidak jadi pergi tapi juga tidak beranjak kesana dia hanya melihat perkelahian 1 lawan 7 itu. Namun saat
tiba-tiba satu orang dari belakang akan menyerang menggunakan senjata secara refleks, gisela turun dari motornya membuka helm lalu berlari ke arah orang itu dan menendang sampai orang itu
terjatuh.

Bugh
Brak

Algaskar yang mendengar suara dari belakang langsung menoleh dan menemukan seorang gadis sedang melawan salah satu dari orang-orang yang menghadangnya tadi.

"Gisela" gumam algaskar kaget melihat gisela dia sampai tidak sadar orang-orang yang dia tumbangkan tadi mulai bangkit lagi dan bersiap akan menghajarnya.

Bugh
Bugh
Brak

Algaskar langsung tersadar setelah mendengar keributan lagi didekatnya, "Lo kenapa bengong?" tanya gisela dengan datar, kemudian gisela kembali melawan mereka, gisela cukup menyesal
menampakkan diri di depan mereka. bukan karena tidak ingin menolong tapi gisela bisa melihat orang-orang itu adalah anak buah fekix, dia tidak ingin sampai anak buah felix melapor soal
dirinya, itu akan sangat sulit untuk mencari tau tentangnya. dan dia bisa menjadi musuh yang dikenal, urusannya akan panjang kalau orang itu tau siapa dia terlebih sandra terlibat entah
entah bagaimana nantinya.

Gisela terus menghajar mereka habis-habisan sampai mereka tidak lagi berdaya dan dibantu oleh algaskar setelah tersadar tadi.

"Udah" tahn algaskar melihat gisela masih menghajar mereka, gisela berhenti dan mereka sudah tidak bergerak lagi tapi masih sadar.
"Lo bisa pergi, gue ngurus mereka" suruh algaskar, membuat algaskar bingung. ada apa dengan perempuan ini pikirnya.
"Harusnya lo yang pergi ini urusan gue, mending kita yang pergi gue akan suruh orang buat urusin mereka" ucap algaskar berusaha membawa gisela pergi, dia cukup penasaran dengan kemampuan
bela diri gisela. dia jadi curiga kalau gisela dan orang gadis yang dipanggil queen adalah orang yang sama.
"Nggak gue perlu ngomong sama mereka" kekeh gisela, dan gisela menghampiri mereka tidak peduli dengan keberadaan algaskar, karena kalau memintanya pergi pun pasti dia tidak mau.
"Kalin mau gue bebasin atau gue bunuh" dingin gisela pada mereka semua yang terbaring tak berdaya.
"A ampun, bebaskan ka-mi" suara terbata-bata salah satu dari mereka berusah menjawab.
"Gue mau kasih kalian peringatan" negosiasi gisela pada mereka.
"Gue tau siapa kalian, dan siapa yang memerintah kalian, kali ini akan mendapat dua keberuntungan jika nerima tawaran gue" lanjut gisela pada mereka, melihat tidak ada jawaban, gisela tau
mereka masih bisa mendengar.
"Kalau kalian melapor yang sebenarnnya denga bos kalian, kalian akan gue kejar dan gue yakin bos kalian akan menghukum atas kegagalan kalian, tapi kalau kalian berbicara dengan kebalikannya
kalian akan aman" jelas gisela.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya salah satu dari mereka dan diangguki yang lainnya.
"Hubungi bos kalian kalau kalian berhasil menghadang target dan memberi pelajaran, setelahnya kalian pergi karena teman-temannya datang, dan bilang untuk sementara kalian tidak akan muncul
karena kalian dikejar" instruksi gisela pada mereka.
"Tunggu lo mau buat seolah-olah kalah dari mereka gitu?" tanya algaskar bingung, dia bingung ada apa dengan gadis ini kenapa sangat terlihat tidak ingin bos mereka tau kejadian ini,
masalahnya gisela hanya membantunya saja setelah ini akan menjadi urusannya tapi ini kenapa justru gisela yang urus.
"Ini taktik nggak akan bikin lo lemah, intinya jangan pernah menyebut atau mengungkit gue didepan bos kalian" dingin gisela memberi peringatan terakhir.
"Ba-baik" jawab mereka.
"Kalian boleh pergi" perintah gisela.
"Siapa lo?" tanya algaskar dengan datar, gisela berhenti melangkah dan berbalik menatap algaskar.
"Bukan urusan lo" datar gisela juga.
"Apa urusan lo dengan mereka dan siapa mereka kenapa lo bisa tau?" tanya algaskar yang mulai cerewet.
"Merka nyerang lo, lo fikir siapa, ada teman nyerang teman?, nggak kan, berarti mereka musuh lo" sinis gisela melanjutkan jalannya.
"Gue tau lo adiknya steven, gue juga tau lo adalah queen" cetus algaskar dan yang terakhir hanya menbak saja tapi melihat respon gisela yang kembali berhenti, setelah mengatakan kalimat
terakhirnya mebuat algaskar yakin kalau apa yang dia katakan adalah kebenaran, sedangkan gisela hanya diam bukan karena takut.
"Lo nyari tau kehidupan gue?" datar giselaa tanpa berbalik, algaskar diam dia baru sadar secara tidak langsung dia mengatakan kalau mau mencari tau semua tentang gisela, baru kali ini
seorang algaskar dikelabuhi.
"Kenapa diam?" tanya gisela dengan datar dan algaskar tersadar dan gisela sudah berbalik menghadapnya.
"Lo nyari tau tentang gue dan kehidupan pribadi gue?, lo mau apa emang kalau semau yang llo bilang bener" cetus gisela.
"Lo ada di malam itu, lo lihat semuanya dan lo jadi korban kakak lo sendiri, lo fikir gue bakal diam aja, dai udah buka perang sama bintang" dingin algaskar dengan tatapan tajamnya.
"Itu kakak gue, bukan gue" balaas gisela dengan datar.
"Kenapa nggak gue bisa gunain lo buat lawan dia" sinis algaskar.
"Berarti lo pengecut" datar gisela, tidak ada raut takut mendapat tatapan tajam algaskar, dai sedari tadi berperan dengan fikirannya dia salah menolong algaskar mungkin dia lolos dari
anak buah felix tapi dai ketahuan oleh algaskar. gisela pergi meninggalkan algaskar sendiri disana, lalu menaiki motornya dan melajukan tanpa menoleh.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience