" Because I love you Afiatul. Papa cuma nak yang terbaik untuk anak papa. Salah ke? " .
" Ini tak adil untuk Fia. Fia berhak tentukan hidup Fia jugak " .
" Terserah Fia nak cakap apa. Yang penting papa nak Fia tahu, papa bukan saja-saja atur hidup Fia " .
Afiatul terus berlari masuk ke dalam biliknya.
Sebaik pintu bilik ditutup, dia menghempaskan tubuhnya di atas katil. Afiatul menghamburkan tangisannya.
???
" Fia " panggil Kak Long.
Afiatul diam. Tidak menyahut.
" Fia, jangan macam ni dik " Kak Long melabuhkan punggungnya di sebelah Afiatul.
" Kenapa Kak Long? Kenapa papa buat Fia macam ni? " soalnya.
" Fia, papa tahu apa yang terbaik untuk anak dia " bahu Afiatul diusap perlahan.
" Tapi papa tak beri peluang langsung untuk Fia buat pilihan. Semuanya papa yang tentukan. Fia tak ada hak ke untuk buat keputusan? " .
" Fia jangan salah faham. Papa bukan nak mengongkong hidup Fia. Kadang-kadang apa yang kita sangka baik untuk kita, bukanlah yang terbaik tapi apa yang kita sangka tidak baik, itulah yang terbaik untuk kita. Allah maha mengetahui. Fia buat solat istikharah. Lagipun, apa-apa yang kita buat dekat dunia ni kalau ada restu ibu bapa semuanya Allah mudahkan. Percayalah " pujuk Kak Long.
Afiatul memeluk erat tubuh Kak Long. Tangisannya dilepaskan.
???
" Ya Allah Ya Tuhanku Engkau maha mengetahui, jika benar lelaki itu adalah jodoh yang terbaik buat aku kau berikanlah petunjuk. Bantulah aku untuk redha dengan apa yang telah terjadi Ya Allah. Aku mohon kepada-Mu. Aamin Ya Rabbal a'lamin" doa Afiatul.
Afiatul terus baring tanpa membuka telekung. Matanya dilelapkan. Penat menangis, dia tertidur.
" Assalamualaikum zaujahku " .
Afiatul menoleh apabila mendengar suara itu. Dia terkejut saat melihat lelaki di hadapannya.
" Amirul ? " .
Amirul tersenyum.
" Fia, Fia bangun " Kak Long menggoncang tubuh Afiatul.
Afiatul terus terjaga daripada tidurnya.
" Fia mengigau ea? Dah solat asar ke belum ni? " soal Kak Long.
" Dah. Fia tertidur tadi lepas solat " jawab Afiatul.
" Fia pergi siap cepat. Kita keluar cari barang hantaran " .
Afiatul mengangguk perlahan. Kak Long pula melangkah keluar daripada bilik.
" Apa maksud mimpi tu Ya Allah? Kenapa dia ada dalam mimpi aku? " soalnya sendirian.
Dia baru teringat mimpi itulah yang sentiasa datang di dalam tidurnya. Cuma kali ini dia dapat melihat jelas wajah lelaki berbaju Melayu ungu itu.
Amirul ?
Share this novel