Part 12.

Romance Completed 24826

" Hai Ika " sapa Faris.

" Eh Faris. Nak ambil Amir ya? Dia tengah makan sekejap. Boleh tunggu? " .

" Oh takpa lah kalau macam tu. Saya boleh tunggu " .

" Jom duduk kat situ dulu " .

Mereka berdua melangkah ke sebuah bangku.

" Awak sihat? " soal Faris prihatin.

" Alhamdulillah sihat. Kenapa awak tanya? Saya nampak macam tak sihat ke? " .

Faris ketawa kecil.

" Takdalah. Tapi mata awak. Sembab. Menangis ke apa? " .

" Eh taklah. Tak cukup tidur jer " .

" Oh. Ingatkan awak menangis " .

" Tak lah. Mana ada " .

" Ika, hujung minggu ni awak free tak? " .

" Free rasanya. Kenapa? " .

" Saya nak ajak awak keluar. Saya nak bawak Amir jalan-jalan. Dah lama tak luangkan masa dengan dia. Saya asyik busy jer " .

" Oh. Boleh. Nanti apa-apa saya beritahu awak balik " .

Faris mengangguk.

" Boleh tak kalau saya nak tanya awak satu soalan? " .

" Apa dia? Tanyalah " .

" Awak dah ada boyfriend? " .

Aika menggeleng perlahan.

" Tak ada " .

Faris tersenyum. Ini bermakna dia ada peluang untuk memikat hati Aika.

Tepat jam 12 tengahari, Faris tiba di hadapan rumah Aika. Aika terus keluar dari rumah. Langkah di atur masuk ke dalam kereta Faris.

" Kita nak pergi mana ni? " soal Aika.

" Ermm. Kita pergi jalan-jalan dekat mahkota parade lah. Boleh? " .

" Boleh. Saya tak ikut jer " .

" Yeay tak sabar nak jalan dengan mama Ika " kata Amir riang.

" Maaflah kalau awak tak selesa Amir panggil awak mama " .

" Eh tak apalah. Saya okay jer. Tak kisah pun " balas Aika.

" Thanks " ucap Faris.

Aika hanya membalas dengan senyuman. Dia juga simpati dengan nasib Amir. Kasihan anak kecil itu. Hilang kasih sayang seorang ayah dan ibu. Mujur Faris rela hati menjaganya.

Setelah puas mereka membeli belah. Mereka melangkah masuk ke dalam sebuah restoran untuk mengisi perut yang kosong.

" Amir happy tak? " soal Faris.

Amir mengangguk laju.

" Happy sangat. Kalau boleh hari-hari nak macam ni " balasnya ceria.

Aika tersenyum melihat Amir. Dia sangkakan Amir seorang yang pendiam tetapi dia silap. Kanak-kanak itu sangat ceria dan petah berbicara.

" Hari-hari? Kalau yang tu tanya mama Ika dulu " kata Faris.

" Mama Ika tak kisah. Nanti kita keluar lagi okay. Asalkan Amir happy " balas Aika.

" Faris, Ika kau orang pun ada kat sini? " .

Aika terkejut melihat gerangan suara itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience